Postingan saya di Part I: Diversifikasi Saham atau Konsentrasi Saham, sudah saya jelaskan secara detail perbedannya dan mana yang lebih baik antara keduanya....
Sekarang, saya akan bahas lebih dalam mengenai strategi diversifikasi. Kenapa bahas diversifikasi? Karena dalam praktik-nya bayak trader yang menggunakan strategi ini untuk trading ketimbang strategi konsentrasi, akan tetapi dalam penerapannya, masih banyak yang belum memahami strategi ini dengan tepat, walaupun sudah trading cukup lama di pasar modal...
So, kecerobohan trader apa yang paling sering terjadi ketika menggunakan diversifikasi? Kecrobohan PALING UTAMA adalah MEMILIKI PORTOFOLIO SAHAM TERLALU BANYAK... Ada yang sampai menyimpan 15 saham... Wah.... banyak banget... Apakah salah? Ya itu adalah kesalahan yang cukup fatal.. Perlu Anda ketahui, jika Anda menyimpan portofolio terlalu banyak maka akan ada 2 dampak negatif.
Pertama, return yang Anda dapatkan terlalu kecil.. Semakin banyak saham yang Anda beli, otomatis Anda harus membagi dana Anda kedalam saham2 tersebut... Otomatis, return yang Anda dapatkan akan semakin sedikit.. Tidak percaya? Lihat ilustrasi saya dibawah:
Roti = Dana yang Anda miliki untuk trading saham
Anak-anak = Saham
ILUSTRASI 1:
Ada sebuah roti yang sangat besar. Kemudian, ada 4 orang anak yang terlihat sangat lelah setelah bermain bola. Anak2 tersebut melihat roti tersebut dan membaginya sama rata.
ILUSTRASI 2:
Ada sebuah roti yang sangat besar. Kemudian, ada 4 orang anak yang terlihat sangat lelah setelah bermain bola. Anak2 tersebut melihat roti tersebut dan segera akan membaginya sama rata. Akan tetapi, datanglah 5 temannya lagi dan ingin ikut meng-konsumsi roti tersebut. Jadi, totalnya ada 9 anak. Kemudian, 9 anak tersebut membagi roti tersebut sama rata.
Dari 2 ilustrasi diatas, 4 anak pertama bisa makan lebih puas ada di ilustrasi 1 atau 2?
Saya yakin Anda juga setuju sama saya, yaitu di ilustrasi pertama. Kenapa? Karena pada ilustrasi 1, roti yang besar tersebut hanya dibagi untuk 4 orang, sehingga 4 anak pertama akan makan lebih kenyang. Tapi kalau di ilustrasi kedua, roti harus dibagi untuk 9 anak, sehingga 4 anak pertama pasti akan mendapat jatah yang lebih sedikit. Sampai disini sudah paham?
Nah, ini semua sama dengan saham yang saya jelaskan tadi. Jika Anda membagi dana Anda hanya untuk membeli 4 saham saja, maka Anda bisa menikmati return Anda lebih besar. Tapi, kalau Anda membagi dana Anda untuk membeli sampai 9 saham, potensi mendapat return pasti lebih kecil, karena jatah dana Anda yang harusnya bisa Anda alokasikan untuk 4 saham, Anda alokasikan untuk tambahan 5 saham, sehingga dana yang Anda masukkan untuk tiap saham jadi lebih sedikit. Kalau dana lebih sedikit, keuntungan pasti lebih sedikit. Ingatlah prinsip investasi: HIGH RISK, HIGH RETURN...
Roti = Dana yang Anda miliki untuk trading saham
Anak-anak = Saham
ILUSTRASI 1:
Ada sebuah roti yang sangat besar. Kemudian, ada 4 orang anak yang terlihat sangat lelah setelah bermain bola. Anak2 tersebut melihat roti tersebut dan membaginya sama rata.
ILUSTRASI 2:
Ada sebuah roti yang sangat besar. Kemudian, ada 4 orang anak yang terlihat sangat lelah setelah bermain bola. Anak2 tersebut melihat roti tersebut dan segera akan membaginya sama rata. Akan tetapi, datanglah 5 temannya lagi dan ingin ikut meng-konsumsi roti tersebut. Jadi, totalnya ada 9 anak. Kemudian, 9 anak tersebut membagi roti tersebut sama rata.
Dari 2 ilustrasi diatas, 4 anak pertama bisa makan lebih puas ada di ilustrasi 1 atau 2?
Saya yakin Anda juga setuju sama saya, yaitu di ilustrasi pertama. Kenapa? Karena pada ilustrasi 1, roti yang besar tersebut hanya dibagi untuk 4 orang, sehingga 4 anak pertama akan makan lebih kenyang. Tapi kalau di ilustrasi kedua, roti harus dibagi untuk 9 anak, sehingga 4 anak pertama pasti akan mendapat jatah yang lebih sedikit. Sampai disini sudah paham?
Nah, ini semua sama dengan saham yang saya jelaskan tadi. Jika Anda membagi dana Anda hanya untuk membeli 4 saham saja, maka Anda bisa menikmati return Anda lebih besar. Tapi, kalau Anda membagi dana Anda untuk membeli sampai 9 saham, potensi mendapat return pasti lebih kecil, karena jatah dana Anda yang harusnya bisa Anda alokasikan untuk 4 saham, Anda alokasikan untuk tambahan 5 saham, sehingga dana yang Anda masukkan untuk tiap saham jadi lebih sedikit. Kalau dana lebih sedikit, keuntungan pasti lebih sedikit. Ingatlah prinsip investasi: HIGH RISK, HIGH RETURN...
Kedua, Anda akan susah dan bingung memantau saham2 Anda sendiri. Portofolio yang terlalu banyak membuat Anda menjadi semakin bingung untuk memantau pergerakan saham Anda... Kalau tidak percaya, saya sudah membuktikannya sendiri.. Punya saham terlalu banyak, apalagi bagi seorang trader akan sangat susah untuk memantaunya...
Lalu Anda ber-statement kembali: "Habis, harga sahamnya sudah mau naik lagi, saya takut kalau harga sahamnya tiba2 keburu naik drastis, dan saya nggak kebagian sahamnya alias ketinggalan kereta."
Jika Anda memiliki pernyataan seperti itu, artinya Anda tidak bisa mengendalikan emosi Anda sebagai trader...
Jika Anda memiliki pernyataan seperti itu, artinya Anda tidak bisa mengendalikan emosi Anda sebagai trader...
"Lalu, bagaimana solusinya Pak?"'
Sebagai seorang trader yang menggunakan diversifikasi, solusi yang saya sarankan, silahkan lanjut baca ke postingan saya Part III: Menggunakan Diversifikasi Saham yang Pas..
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.