Para trader, seringkali bingung menentukan apakah enaknya saya mendiversifikasikan saham saya atau saya melakukan konsentrasi saham? Sebelum saya bahas lebih dalam, saya jelaskan perbedaan antara keduanya
Strategi diversifikasi = Strategi dengan cara memasukkan dana untuk investasi/trading pada lebih dari satu saham
Strategi konsentrasi = Strategi dengan cara memasukkan dana untuk investasi/trading hanya pada satu saham saja
"Mana yang lebih baik?"
Tergantung....
Kedua strategi memang ada kelebihan dan kekurangannya.. Tetapi, menentukan memakai diversifikasi atau konsentrasi saham ternyata merupakan masalah sering yang dialami oleh kebanyakan trader saham, bukan hanya pemula, tapi trader2 yang sudah cukup lama (2 tahun lebih) terkadang masih belum benar2 memahami sepenuhnya strategi yang tepat. Lalu, bagaimana yang tepat? Apakah saya pakai diversifikasi atau konsentrasi saja?
Oke, tanpa basa-basi saya jelaskan langsung...
Saya mulai dari pemula.. Anggaplah Anda adalah seorang pemula yang ingin terjun untuk trading di pasar modal. Jika Anda pemula, saya sarankan Anda memakai strategi diversifikasi, jangan konsentrasi. Kenapa? Karena pemula masih butuh belajar banyak, maka hendaknya Anda memasukkan dana pada beberapa saham, supaya Anda belajar lebih banyak mengenai analisis teknikal. Pemula membutuhkan jam terbang yang banyak, sehingga Anda perlu mencoba untuk merambah ke beberapa saham, dan terus belajar. Ini juga ditujukan supaya Anda bisa mengetahui saham-saham apa saja yang "cocok" untuk Anda. Saya sendiri waktu masih pemula, pasti pakai strategi diversifikasi.
Dan satu lagi, kelebihan dari diversifikasi, adalah seumpama Anda punya 3 saham, dan 1 saham Anda harganya turun (rugi), Anda masih punya 2 saham lainnya. Ingat prinsip Warren Buffet yang mengatakan: "don't put your eggs in one basket (jangan letakkan telur di satu keranjang)"
"Jadi apakah pemula harus pakai diversifikasi?" Saran saya: YA...
"Lalu bagaimana kalau saya adalah trader saham yang sudah trading selama satu tahun bahkan lebih? Apakah lebih baik pakai diversifikasi atau konsentrasi?" Lagi-lagi jawabannya tergantung..
Tergantung apa? Tergantung sejauh mana pengalaman Anda dan lebih nyaman mana Anda memakai diversifikasi atau konsentrasi. Saran saya: jika Anda memang sudah berkecimpung di dunia pasar modal, sudah jago memprediksi harga saham, dan Anda memang memiliki satu saham andalan yang bisa memberikan return besar bagi Anda, Anda bisa menggunakan strategi konsentrasi. Keuntungan dari strategi konsentrasi dibanding diversifikasi adalah return yang Anda nikmati lebih besar karena dana Anda seluruhnya Anda trading-kan hanya di satu saham. Jadi, lebih terkonsentrasi.
Kekurangannya? Kalau Anda pakai konsentrasi, tentu saja kalau tiba2 saham perusahaan satu2nya yang Anda pegang harganya anjlok, ruginya pasti lebih besar dan Anda nggak punya "cadangan" saham. Oleh karena itu, saya katakan diatas, jika Anda memang sudah jago memprediksi harga saham, Anda saya sarankan baru boleh menggunakan konsentrasi.
"Terus kalau saya sudah sering trading berarti saya nggak boleh pakai diversifikasi donk? Atau diversifikasi hanya untuk pemula?"
Tidak dan tidak. Tidak ada yang melarang Anda menggunakan diversifikasi jika Anda adalah trader yang cukup lama. Ternyata, sepengalaman saya, rekan2 trader yang sudah lama trading di pasar modal, justru lebih banyak menggunakan strategi diversifikasi. Kenapa? Karena diversifikasi memberikan Anda "kenyamanan". Kenyamanan dalam hal saham yang Anda pegang semakin banyak, sehingga kalau ada satu saham rugi, masih punya saham yang lain. Tapi yang ingin saya tekankan disini, ternyata meskipun banyak trader yang sudah lama trading, banyak yang belum mengerti bagaimana menggunakan strategi diversifikasi yang pas.
Untuk mengetahui-nya, silahkan lanjut ke postingan saya part II: Kesalahan Trader dalam Mendiversifikasi Saham (Part II) dan Cara Mengatasinya
Strategi konsentrasi = Strategi dengan cara memasukkan dana untuk investasi/trading hanya pada satu saham saja
"Mana yang lebih baik?"
Tergantung....
Kedua strategi memang ada kelebihan dan kekurangannya.. Tetapi, menentukan memakai diversifikasi atau konsentrasi saham ternyata merupakan masalah sering yang dialami oleh kebanyakan trader saham, bukan hanya pemula, tapi trader2 yang sudah cukup lama (2 tahun lebih) terkadang masih belum benar2 memahami sepenuhnya strategi yang tepat. Lalu, bagaimana yang tepat? Apakah saya pakai diversifikasi atau konsentrasi saja?
Oke, tanpa basa-basi saya jelaskan langsung...
Saya mulai dari pemula.. Anggaplah Anda adalah seorang pemula yang ingin terjun untuk trading di pasar modal. Jika Anda pemula, saya sarankan Anda memakai strategi diversifikasi, jangan konsentrasi. Kenapa? Karena pemula masih butuh belajar banyak, maka hendaknya Anda memasukkan dana pada beberapa saham, supaya Anda belajar lebih banyak mengenai analisis teknikal. Pemula membutuhkan jam terbang yang banyak, sehingga Anda perlu mencoba untuk merambah ke beberapa saham, dan terus belajar. Ini juga ditujukan supaya Anda bisa mengetahui saham-saham apa saja yang "cocok" untuk Anda. Saya sendiri waktu masih pemula, pasti pakai strategi diversifikasi.
Dan satu lagi, kelebihan dari diversifikasi, adalah seumpama Anda punya 3 saham, dan 1 saham Anda harganya turun (rugi), Anda masih punya 2 saham lainnya. Ingat prinsip Warren Buffet yang mengatakan: "don't put your eggs in one basket (jangan letakkan telur di satu keranjang)"
"Jadi apakah pemula harus pakai diversifikasi?" Saran saya: YA...
"Lalu bagaimana kalau saya adalah trader saham yang sudah trading selama satu tahun bahkan lebih? Apakah lebih baik pakai diversifikasi atau konsentrasi?" Lagi-lagi jawabannya tergantung..
Tergantung apa? Tergantung sejauh mana pengalaman Anda dan lebih nyaman mana Anda memakai diversifikasi atau konsentrasi. Saran saya: jika Anda memang sudah berkecimpung di dunia pasar modal, sudah jago memprediksi harga saham, dan Anda memang memiliki satu saham andalan yang bisa memberikan return besar bagi Anda, Anda bisa menggunakan strategi konsentrasi. Keuntungan dari strategi konsentrasi dibanding diversifikasi adalah return yang Anda nikmati lebih besar karena dana Anda seluruhnya Anda trading-kan hanya di satu saham. Jadi, lebih terkonsentrasi.
Kekurangannya? Kalau Anda pakai konsentrasi, tentu saja kalau tiba2 saham perusahaan satu2nya yang Anda pegang harganya anjlok, ruginya pasti lebih besar dan Anda nggak punya "cadangan" saham. Oleh karena itu, saya katakan diatas, jika Anda memang sudah jago memprediksi harga saham, Anda saya sarankan baru boleh menggunakan konsentrasi.
"Terus kalau saya sudah sering trading berarti saya nggak boleh pakai diversifikasi donk? Atau diversifikasi hanya untuk pemula?"
Tidak dan tidak. Tidak ada yang melarang Anda menggunakan diversifikasi jika Anda adalah trader yang cukup lama. Ternyata, sepengalaman saya, rekan2 trader yang sudah lama trading di pasar modal, justru lebih banyak menggunakan strategi diversifikasi. Kenapa? Karena diversifikasi memberikan Anda "kenyamanan". Kenyamanan dalam hal saham yang Anda pegang semakin banyak, sehingga kalau ada satu saham rugi, masih punya saham yang lain. Tapi yang ingin saya tekankan disini, ternyata meskipun banyak trader yang sudah lama trading, banyak yang belum mengerti bagaimana menggunakan strategi diversifikasi yang pas.
Untuk mengetahui-nya, silahkan lanjut ke postingan saya part II: Kesalahan Trader dalam Mendiversifikasi Saham (Part II) dan Cara Mengatasinya
Hi Pak Heze,
ReplyDeletelink yang dibawah sepertinya error yah (HTTP 404 not found)
http://www.sahamgain.com/p/kesalahan-trader-dalam-mendiversifikasi.html
http://www.sahamgain.com/p/menggunakan-diversifikasi-saham-yang-pas.html
saya akan sangat appreciate jika bapak restore ke kondisi semula
Terima kasih sudah mengingatkan eror di postingan ini..
DeleteLink sudah saya betulkan dan sudah dapat diakses.