Di pasar modal selalu ada yang namanya efek domino. Itulah yang menyebabkan pergerakan bursa saham Indonesia, bursa saham dunia bisa sangat fluktuatif. Efek domino: kita nggak terlibat langsung, tapi malah kena dampaknya. Maksudnya bagaimana? Mari kita bahas ILUSTRASI EFEK DOMINO:
Efek domino kalau saya definisikan secara sederhana sebenarnya ibarat kecelakaan berantai. Ilustrasikan dalam sebuah kemacetan lalu lintas, sopir mobil A tidak bisa mengendalikan diri karena mabuk dan kebetulan mobil A ini adalah truk gandeng yang besar sekali. Singkatnya, mobil A menabrak mobil B yang ada di depannya. Kita semua tahu bahwa mobil A adalah mobil yang mempunyai dampak yang paling besar, karena mobil A yang memulai semua.
Kemudian, mobil B (paling dekat dengan mobil A) adalah mobil yang pertama kali terkena tabrakan. Karena mobil B terkena tabrakan, maka mobil C juga terkena imbasnya, mobil D juga terkena imbas tabrakan mobil C, dan seterusnya, katakanlah tabrakan terjadi sampai mobil J. Kalau Anda amati, penyebab utama kecelakaan berasal dari mobil A, lalu kenapa kok bisa mobil J juga kena? Itulah EFEK DOMINO.
Dalam dunia perekonomian pun, ilustrasinya hampir sama. Saya ambil 1 contoh, sau contoh yang sangat signifikan berpengarh terhadap pasar saham kita juga, yaitu pada saat terjadi krisis utang Yunani yang santer dibicarakan pertengahan tahun 2015 lalu.
Ceritanya, Yunani gagal membayar cicilan utang sebesar 1,55 euro miliar yang jauth tempo 30 Juni 2015. Ancanam kebangkrutan mengancam perekonomian Jerman, karena Jerman adalah kreditor terbesar Yunani. Bukan hanya berhenti sampai disitu, kalau perekonomian Jerman terancam akibat gagal bayar Yunani, maka hal ini juga mempengaruhi Eropa karena Jerman adalah pilar ekonomi Eropa.
Kemudian, Amerika Serikat juga akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Mengapa? Karena 10% ekspor AS diserap oleh 6 negara eropa, sehingga kalau ekspor terhambat sampai 10%, maka pendapatan AS otomatis turun --> mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi AS.
Kalau AS mengalami perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, maka perekonomian Negara China juga melambat. Karena AS mengurangi impor (AS juga banyak mengimpor barang dari China) dan China juga akan mengurangi impornya akibat perlambatan ekonomi tersebut.
China sebagai negara dengan perekonomian terkuat kedua di dunia setelah AS, berarti kalau di Asia China adalah negara dengan perekonomin terkuat, tentunya akan mempengaruhi Indonesia. Indonesia memiliki pengaruh yang kuat dengan China dalam hal perdagangan. Indonesia membutuhan barang2 impor dari China, seperti mesin pesawat, baja dan lain-lain untuk memperlancar proses produksi maupun maintenance. China merupakan pemasok terbesar barang impor Indonesia (sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/16/124618926/China.Masih.Pemasok.Terbesar.Barang.Impor.Indonesia).
Jika, ekonomi Indonesia melemah, otomatis kurs Rupiah akan tertekan. Dampaknya ada 2 hal terhadap bursa saham:
Pertama. Kurs Rupiah melemah terhadap Dollar AS berarti bursa saham kita juga melemah. Karena kurs rupiah melemah, para investor banyak yang menjual saham2 perusahaan Indonesia dan memindahkan dananya ke instrumen yang bersifat safe heaven, seperti Dollar.
Kedua, kalau perekonomian China melemah, akan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham seluruh Asia, termasuk di Indonesia. Seperti saya jelaskan, China merupakan negara dengan perekonomian terkuat. Oleh karena itu, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi China akan menjadi sentimen negatif bagi negara2 Asia lainnya, yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks bursa saham.
Itulah penjelasan singkat saya mengenai efek domino. Semoga Anda bisa memahami efek domino dan dampaknya terhadap pasar saham...
Salam Belajar Saham
Kalau AS mengalami perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, maka perekonomian Negara China juga melambat. Karena AS mengurangi impor (AS juga banyak mengimpor barang dari China) dan China juga akan mengurangi impornya akibat perlambatan ekonomi tersebut.
China sebagai negara dengan perekonomian terkuat kedua di dunia setelah AS, berarti kalau di Asia China adalah negara dengan perekonomin terkuat, tentunya akan mempengaruhi Indonesia. Indonesia memiliki pengaruh yang kuat dengan China dalam hal perdagangan. Indonesia membutuhan barang2 impor dari China, seperti mesin pesawat, baja dan lain-lain untuk memperlancar proses produksi maupun maintenance. China merupakan pemasok terbesar barang impor Indonesia (sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/16/124618926/China.Masih.Pemasok.Terbesar.Barang.Impor.Indonesia).
Jika, ekonomi Indonesia melemah, otomatis kurs Rupiah akan tertekan. Dampaknya ada 2 hal terhadap bursa saham:
Pertama. Kurs Rupiah melemah terhadap Dollar AS berarti bursa saham kita juga melemah. Karena kurs rupiah melemah, para investor banyak yang menjual saham2 perusahaan Indonesia dan memindahkan dananya ke instrumen yang bersifat safe heaven, seperti Dollar.
Kedua, kalau perekonomian China melemah, akan menjadi sentimen negatif bagi bursa saham seluruh Asia, termasuk di Indonesia. Seperti saya jelaskan, China merupakan negara dengan perekonomian terkuat. Oleh karena itu, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi China akan menjadi sentimen negatif bagi negara2 Asia lainnya, yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks bursa saham.
Itulah penjelasan singkat saya mengenai efek domino. Semoga Anda bisa memahami efek domino dan dampaknya terhadap pasar saham...
Salam Belajar Saham
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.