Pada postingan saya sebelumnya, mengenai: Saham TAXI, Ada Apa Denganmu? Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan saya sebelumnya. Postingan saya sebelumnya, sudah menjelaskan mengenai pergerakan harga saham TAXI yang sangat galau. Nah, sebenarnya ada apa dibalik pergerakan harga saham TAXI yang galau tersebut?
Kalau Anda ingin tahu penyebabnya, penyebabnya sebenarnya ada 2 alasan:
1. Bad news tentang saham TAXI
2. Saham TAXI sengaja "dipermainkan"
Kita bahas alasan pertama. Pertama, bad news tentang TAXI. Saham TAXI turun drastis karena memang sejak awal tahun 2015 ini, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi terus mendapat persaingan yang cukup kuat. Mulai dari booming-nya gojek online, Uber, persaingan dari perusahaan Blue Bird, sehingga harga saham TAXI terus tergerus. Yang awalnya berkisar di harga Rp1.000 sampai November 2015, harganya tinggal Rp136 dan akhirnya di suspend.
Di pasar saham, sudah menjadi hal yang lumrah ketika perusahaan diterjang berita buruk, harga sahamnya tergerus. Hampir setiap perusahaan ketika dilanda berita buruk harga sahamnya pasti anjlok. Sehingga, kalau dilogika seperti in: mana ada orang yang mau beli saham yang terus menerus dilanda berita buruk. Saya nggak mau lah punya perusahaan yang rugi dan kalah saingan. Dari segi fundamental cepat atau lama akan mempengaruhi perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan akan anjlok. Saham TAXI yang saya contohkan, akibat persaingan dengan gojek online, laba kuartal III 2014 vs 2015 anjok 90% dari 109 miliar (2014) jadi 11 miliar (2015).
Disinilah, ketika para trader yang mungkin belum ingin menjual sahamnya, tapi ketika melihat harga saham turun terus, akhirnya mereka ikut2-an menjual sahamnya. So, harga sahamnya anjlok terus. Ini adalah psikologi seorang trader, yaitu trader suka menjadi trend follower. Melihat harga saham naik, trader langsung ikut beli sahamnya, melihat harga sahm yang dipegang turun terus, ikut jual.
Kalau saya pribadi, saya pikir2 pelaku pasar sebenarnya tidak perlu terlalu lebay menyikapi saham TAXI sampai harga sahamnya anjlok. Karena, manajemen TAXI pun sebenarnya memiliki upaya untuk membuat perusahaan bangkit kembali, salah satunya dengan meluncurkan TAXI online sebagai saingan gojek online.
Tapi, seperti saya katakan, bahwa di pasar saham, banyak yang berperan sebagai trend follower. Ini akan selalu terjadi di pasar modal, dan tentunya tidak bisa Anda ubah
Disinilah, ketika para trader yang mungkin belum ingin menjual sahamnya, tapi ketika melihat harga saham turun terus, akhirnya mereka ikut2-an menjual sahamnya. So, harga sahamnya anjlok terus. Ini adalah psikologi seorang trader, yaitu trader suka menjadi trend follower. Melihat harga saham naik, trader langsung ikut beli sahamnya, melihat harga sahm yang dipegang turun terus, ikut jual.
Kalau saya pribadi, saya pikir2 pelaku pasar sebenarnya tidak perlu terlalu lebay menyikapi saham TAXI sampai harga sahamnya anjlok. Karena, manajemen TAXI pun sebenarnya memiliki upaya untuk membuat perusahaan bangkit kembali, salah satunya dengan meluncurkan TAXI online sebagai saingan gojek online.
Tapi, seperti saya katakan, bahwa di pasar saham, banyak yang berperan sebagai trend follower. Ini akan selalu terjadi di pasar modal, dan tentunya tidak bisa Anda ubah
Kedua, saham TAXI memang sengaja "dipermainkan" oleh kelompok tertentu yang sekedar ingin mencari profit alias BANDAR. Tidak percaya? Lihat pergerakan saham TAXI... Di postingan saya sebelumnya, saya jelaskan mengenai harga saham TAXI yang terus-menerus terkena auto reject kiri sampai 4 hari berturut-turut. Tapi kemudian, pada tanggal 17 Desember 2015, melonjak sampai 34%..
Kemudian, pada tanggal 18 Desember 2015, harga saham TAXI melonjak lagi sampai 29%, tapi perlahan-lahan harga sahamnya turun sampai 4%... Dan akhirnya di penutupan 18 Desember 2015, harga saham TAXI anjlok sampai -1,08%...
Anda barangkali berpikir, "Lho, kok bisa begitu ya?"
Saya bisa simpulkan bahwa, saham TAXI memang sengaja dipermainkan oleh bandar yang ingin mengeruk keuntungan secepat kilat. Bandar biasanya suka mempermainkan saham2 yang harganya sudah "murah". Mereka naikkan harga sahamnya, dan pada saat tertentu ketika harga saham sudah dianggap mencapai keuntungan untuk mereka, mereka akan jual sahamnya..
Sehingga, kalau melihat cara permainan bandar, dan kita kaitkan dengan pergerakan harga saham TAXI setelah di-suspend, maka itu semua mencerminkan permainan bandar...
Jadi, apakah setelah 4 hari berturut-turut TAXI terkena auto reject dan tiba2 harga sahamnya naik 34%, itu adalah permainan bandar? Jika dilihat dari pola permainan bandar jawabannya: Ya... Bandar melihat setelah TAXI terkena autor reject 4 hari dan harganya sudah sangat "murah", maka bandar mulai mengangkat harga saham TAXI supaya para trader lainnya terpancing masuk ke saham yang harganya sudah "murah"....
Ketika harganya sudah naik, maka pelan2 bandar menjual sahamnya,, sampai pada akhirnya pada 18 Desember 2015, harga saham TAXI anjlok -1,08%, padahal saham TAXI pada 18 Desember sampai pukul 10.00 masih naik sampai 31%... Kemudian, tiba2 harga sahamnya turun pelan2 sampai akhirnya mencatakan -1,08%....
Anda perhatikan saja pola pergerakannya. Pergerakannya sangat aneh bukan? Itulah salah satu contoh permainan bandar...
"Terus, kalau pergerakan harga sahamnya seperti itu, kenapa justru banyak trader yang beli sahamnya?"
Tentu, karena seperti saya paparkan bahwa di pasar modal banyak yang suka menjadi trend follower.. Banyak para trader yang hanya melihat "arah angin" di pasar.. Perlu Anda ketahui pula, bahwa banyak sekali trader yang ingin meraup keuntungan cepat, bahwa dalam hitungan menit.. Sehingga, ketika melihat harga saham TAXI diangkat, mereka akan ikut beli, karena mereka meyakini bahwa harga sahamnya akan naik... Sebaliknya, kalau mereka melihat harga sam tertentu turun terus, mereka yang berencana untuk tidak menjual sahamnya, akhirnya bisa jadi ikut menjual sahamnya.. Saya sendiri sudah pernah mengalami hal demikian.. Jadi, semua itu adalah psikologi trading.
Kemudian, pada tanggal 18 Desember 2015, harga saham TAXI melonjak lagi sampai 29%, tapi perlahan-lahan harga sahamnya turun sampai 4%... Dan akhirnya di penutupan 18 Desember 2015, harga saham TAXI anjlok sampai -1,08%...
Anda barangkali berpikir, "Lho, kok bisa begitu ya?"
Saya bisa simpulkan bahwa, saham TAXI memang sengaja dipermainkan oleh bandar yang ingin mengeruk keuntungan secepat kilat. Bandar biasanya suka mempermainkan saham2 yang harganya sudah "murah". Mereka naikkan harga sahamnya, dan pada saat tertentu ketika harga saham sudah dianggap mencapai keuntungan untuk mereka, mereka akan jual sahamnya..
Sehingga, kalau melihat cara permainan bandar, dan kita kaitkan dengan pergerakan harga saham TAXI setelah di-suspend, maka itu semua mencerminkan permainan bandar...
Jadi, apakah setelah 4 hari berturut-turut TAXI terkena auto reject dan tiba2 harga sahamnya naik 34%, itu adalah permainan bandar? Jika dilihat dari pola permainan bandar jawabannya: Ya... Bandar melihat setelah TAXI terkena autor reject 4 hari dan harganya sudah sangat "murah", maka bandar mulai mengangkat harga saham TAXI supaya para trader lainnya terpancing masuk ke saham yang harganya sudah "murah"....
Ketika harganya sudah naik, maka pelan2 bandar menjual sahamnya,, sampai pada akhirnya pada 18 Desember 2015, harga saham TAXI anjlok -1,08%, padahal saham TAXI pada 18 Desember sampai pukul 10.00 masih naik sampai 31%... Kemudian, tiba2 harga sahamnya turun pelan2 sampai akhirnya mencatakan -1,08%....
Anda perhatikan saja pola pergerakannya. Pergerakannya sangat aneh bukan? Itulah salah satu contoh permainan bandar...
"Terus, kalau pergerakan harga sahamnya seperti itu, kenapa justru banyak trader yang beli sahamnya?"
Tentu, karena seperti saya paparkan bahwa di pasar modal banyak yang suka menjadi trend follower.. Banyak para trader yang hanya melihat "arah angin" di pasar.. Perlu Anda ketahui pula, bahwa banyak sekali trader yang ingin meraup keuntungan cepat, bahwa dalam hitungan menit.. Sehingga, ketika melihat harga saham TAXI diangkat, mereka akan ikut beli, karena mereka meyakini bahwa harga sahamnya akan naik... Sebaliknya, kalau mereka melihat harga sam tertentu turun terus, mereka yang berencana untuk tidak menjual sahamnya, akhirnya bisa jadi ikut menjual sahamnya.. Saya sendiri sudah pernah mengalami hal demikian.. Jadi, semua itu adalah psikologi trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.