Tulisan saya di Part I: Perusahaan Tbk Abal-Abal, sudah menjelaskan mengapa ada perusahaan2 seperti itu. Dan sudah saya paparkan pula, bahwa di pasar modal jumlah saham ada 500 lebih, tapi yang bergerak likuid hanya puluhan saja.
Anda sebagai investor yang rasional, jangan mau menanamkan dana, trading di perusahaan yang kinerja dan harga sahamnya tidak jelas. Jangan mau trading di perusahaan yang harga sahamnya "dipermainkan" oleh bandar, karena harganya rendah sekali dan tidak likuid. Kenapa saya menulis pos lanjutan ini? Karena faktanya, banyak trader yang suka terjebak trading di saham2 gorengan. Saham gorengan kan kalau Anda lihat laporan keuangannya, kinerjanya tidak stabil.
Saya pribadi sudah pernah beberapa kali mengalami kerugian karena coba-coba masuk di saham yang tidak likuid, dan dalam waktu yang cukup singkat dana saya tergerus. Untungnya, saya langsung cut loss. Meskipun, saya juga pernah untung cepat dalam sekejap dengan "bermain'main" di saham gorengan. Tapi dari pengalaman saya dan juga pengalaman rekan2 trader yang lain, setidaknya menunjukkan bahwa trading di perusahaan Tbk abal2 tidak aman.
Tidak sedikit dari trader yang tidak bisa mengambil keputusan secara rasional, dan akhirnya mereka terjebak dalam saham2 seperti itu. Akhirnya, portofolio dan manajemen modal mereka menjadi tidak terarah. Profit pun tidak bisa Anda dapatkan secara konsisten.
Barangkali Anda mulai bosan dan bertanya: "Terus apa solusinya?"
Solusinya, Anda harus pintar-pintar memilih saham. Saran saya, Anda lebih baik trading di saham2 LQ45. Karena saham2 LQ45 selain sangat likuid, perusahaan2 yang masuk dalam LQ45 tersebut merupakan emiten2 yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Seperti Indofood. Sehingga, nilai transaksinya tentu menjadi lebih likuid. Dan kalau Anda adalah seorang fundamentalist, jangan lupa untuk menganalisis laporan keuangan dan prospek perusahaan. Jangan hanya karena sahamnya kelihatan murah, Anda langsung investasi dengan harapan harga sahamnya naik 15 kali lipat. Padahal perusahaannya adalah perusahan bermasalah. Dan jangan lupa, ada baiknya Anda memiliki saham2 pilihan. Baca juga: Menetapkan Saham Pilihan Trading (Part I). Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II).
Barangkali Anda mulai bosan dan bertanya: "Terus apa solusinya?"
Solusinya, Anda harus pintar-pintar memilih saham. Saran saya, Anda lebih baik trading di saham2 LQ45. Karena saham2 LQ45 selain sangat likuid, perusahaan2 yang masuk dalam LQ45 tersebut merupakan emiten2 yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Seperti Indofood. Sehingga, nilai transaksinya tentu menjadi lebih likuid. Dan kalau Anda adalah seorang fundamentalist, jangan lupa untuk menganalisis laporan keuangan dan prospek perusahaan. Jangan hanya karena sahamnya kelihatan murah, Anda langsung investasi dengan harapan harga sahamnya naik 15 kali lipat. Padahal perusahaannya adalah perusahan bermasalah. Dan jangan lupa, ada baiknya Anda memiliki saham2 pilihan. Baca juga: Menetapkan Saham Pilihan Trading (Part I). Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II).
Sekarang, saya lebih memilih trading di saham2 LQ45 saja, kalaupun bukan LQ45, saya akan memilih saham2 yang masih likuid dan mungkin saham2 itu nantinya bisa jadi masuk LQ45. Contohnya sekarang: saya trading dan investasi di PPRO. Dari pembelajaran awal saya dahulu, trading dengan membeli saham2 likuid memang tidak serta merta memberikan Anda profit yang besar dan bombastis secara langsung, namun dengan trading di saham2 yang bagus, membuat saya bisa mendapat profit yang KONSISTEN, dan manajemen modal saya menjadi lebih terarah.
Resiko bermain saham cukup gede ya. makanya kudu banyak cari info. saya setuju sama agan supaya jangan mau trading di perusahaan yang abal-abal yang ndak jelas kredibilitasnya... hmm.. tks for sharing...
ReplyDeletekunjungan balik ya
Benar sekali....
DeleteTerima kasih komentarnya