Baca pos sebelumnya: Cara Menggunakan Indikator Moving Average - Part I
Menggunakan garis MA bisa dilakukan menggunakan dua cara, yaitu menggunakan: satu garis dan atau crossover MA (perpotongan dua garis MA). Berikut adalah cara membaca indikator MA sebagai garis sinyal buy dan sell.
Ketika garis MA (orange) berpotongan dengan candlestick dari bawah, maka hal tersebut adalah indikasi harga saham rebound (Perhatikan tanda lingkaran). Sebaliknya, ketika garis MA berpotongan dengan dengan candlestick dari atas, maka hal tersebut adalah indikasi harga saham akan koreksi (Perhatikan tanda persegi).
GARIS MA SEBAGAI GARIS SUPPORT DAN RESISTEN
Garis MA juga bisa berfungsi sebagai garis support dan resisten. Ketika harga saham cenderung terkoreksi, garis MA yang berada di atas harga saham akan berfungsi sebagai garis resisten. Perhatikan grafik dibawah.
Ketikha harga saham WSKT cenderung naik, garis MA berada diatas candlestick, dan ketika WSKT terjadi koreksi, garis MA sebelumnya akan berfungsi sebagai garis resisten (Lihat tanda panah biru).
GARIS MA SEBAGAI GARIS TREN
Suatu saham dapat dikatakan uptrend apabila garis MA berada DIBAWAH harga saham. Harga saham dalam hal ini maksudnya adalah tercermin dari candlestick. Sedangkan suatu saham dikatakan downtrend, apabila garis MA berada DIATAS harga saham. Kalau harga saham berada diatas garis MA, artinya saham sedang berada dalam tren naik, yang juga bisa mengindikasikan saham tersebut relatif aman untuk Anda beli. Dan sebaliknya, kalau harga saham berada dibawah garis MA, artinya saham berada dalam tren turun, artinya saham tersebut "kurang aman" untuk Anda simpan dan hold.
MA bisa Memberikan sinyal pada Anda mengenai saham2 bullish yang layak Anda simpan ketimbang saham2 downtrend. Mengapa saya katakan demikian? Karena saham2 yang layak disimpan dan saham2 yang bisa memberikan return pada Anda adalah saham2 yang harganya naik, bukan saham2 yang harganya turun. Inilah fungsi garis MA sebagai garis tren.
Untuk menggunakan indikator MA sebagai garis tren, saya menyarankan pada Anda untuk menggunakan perioda waktu MA yang agak panjang, misalnya kombinasi MA 20, MA 50 dan MA 100. Atau kalau Anda adalah tipikal jangka panjang, Anda bisa menggunakan perioda tren MA 200. Karena pada dasarnya mennetukan tren adalah untuk jangka waktu menengah - panjang, sehingga jika Anda menggunakan perioda waktu MA yang terlalu kecil, tren harga saham akan tampak sangat fluktuatif dan kurang menggambarkan kondisi tren yang sebenarnya. Kecuali, kalau Anda ingin trading pendek.
Berikut adalah contoh MA sebagai garis tren, MA 200 hari.
Tampak pada grafik diatas saham WIKA, pada saat harga WIKA cenderung uptrend, MA 200 (garis orange) berada dibawah harga saham. Sedangkan ketika WIKA mulai terkoreksi cukup banyak, MA 200 berada dibawah harga saham.
CROSSOVER MOVING AVERAGE
Pada umumnya, para trader sering menggunakan crossover MA (Perpotongan dua buah garis MA). Hal ini dikarenakan crossover MA bisa memberikan sinyal beli-jual melalui perpotongan dua garis tersebut. Perhatikan grafik dibawah.
Analisis MA dilakukan dengan membandingkan garis MA yang memiliki perioda panjang dengan garis MA yang memiliki perioda pendek. Misalnya perpotongan MA 10 dengan MA 20. Dikatakan sinyal beli / goldencross apabila garis MA yang lebih kecil (perioda pendek) memotong garis MA perioda panjang dari bawah. Dikatakan sinyal jual / deathcross apabila garis MA yang lebih pendek memotong garis MA perioda panjang dari atas, sehingga hal tersebut adalah indikasi harga saham akan turun.
Jadi patokan Anda ketika menggunakan garis MA adalah dengan melihat MA PERIODA PENDEK sebagai patokan. Apakah MA perioda lebih pendek memotong keatas atau kebawah MA perioda panjang.
Untuk mempermudah, silahkan lihat rangkuman tabel dibawah.
Menggunakan garis MA bisa dilakukan menggunakan dua cara, yaitu menggunakan: satu garis dan atau crossover MA (perpotongan dua garis MA). Berikut adalah cara membaca indikator MA sebagai garis sinyal buy dan sell.
Ketika garis MA (orange) berpotongan dengan candlestick dari bawah, maka hal tersebut adalah indikasi harga saham rebound (Perhatikan tanda lingkaran). Sebaliknya, ketika garis MA berpotongan dengan dengan candlestick dari atas, maka hal tersebut adalah indikasi harga saham akan koreksi (Perhatikan tanda persegi).
GARIS MA SEBAGAI GARIS SUPPORT DAN RESISTEN
Garis MA juga bisa berfungsi sebagai garis support dan resisten. Ketika harga saham cenderung terkoreksi, garis MA yang berada di atas harga saham akan berfungsi sebagai garis resisten. Perhatikan grafik dibawah.
Ketikha harga saham WSKT cenderung naik, garis MA berada diatas candlestick, dan ketika WSKT terjadi koreksi, garis MA sebelumnya akan berfungsi sebagai garis resisten (Lihat tanda panah biru).
GARIS MA SEBAGAI GARIS TREN
Suatu saham dapat dikatakan uptrend apabila garis MA berada DIBAWAH harga saham. Harga saham dalam hal ini maksudnya adalah tercermin dari candlestick. Sedangkan suatu saham dikatakan downtrend, apabila garis MA berada DIATAS harga saham. Kalau harga saham berada diatas garis MA, artinya saham sedang berada dalam tren naik, yang juga bisa mengindikasikan saham tersebut relatif aman untuk Anda beli. Dan sebaliknya, kalau harga saham berada dibawah garis MA, artinya saham berada dalam tren turun, artinya saham tersebut "kurang aman" untuk Anda simpan dan hold.
MA bisa Memberikan sinyal pada Anda mengenai saham2 bullish yang layak Anda simpan ketimbang saham2 downtrend. Mengapa saya katakan demikian? Karena saham2 yang layak disimpan dan saham2 yang bisa memberikan return pada Anda adalah saham2 yang harganya naik, bukan saham2 yang harganya turun. Inilah fungsi garis MA sebagai garis tren.
Untuk menggunakan indikator MA sebagai garis tren, saya menyarankan pada Anda untuk menggunakan perioda waktu MA yang agak panjang, misalnya kombinasi MA 20, MA 50 dan MA 100. Atau kalau Anda adalah tipikal jangka panjang, Anda bisa menggunakan perioda tren MA 200. Karena pada dasarnya mennetukan tren adalah untuk jangka waktu menengah - panjang, sehingga jika Anda menggunakan perioda waktu MA yang terlalu kecil, tren harga saham akan tampak sangat fluktuatif dan kurang menggambarkan kondisi tren yang sebenarnya. Kecuali, kalau Anda ingin trading pendek.
Berikut adalah contoh MA sebagai garis tren, MA 200 hari.
Tampak pada grafik diatas saham WIKA, pada saat harga WIKA cenderung uptrend, MA 200 (garis orange) berada dibawah harga saham. Sedangkan ketika WIKA mulai terkoreksi cukup banyak, MA 200 berada dibawah harga saham.
CROSSOVER MOVING AVERAGE
Pada umumnya, para trader sering menggunakan crossover MA (Perpotongan dua buah garis MA). Hal ini dikarenakan crossover MA bisa memberikan sinyal beli-jual melalui perpotongan dua garis tersebut. Perhatikan grafik dibawah.
Analisis MA dilakukan dengan membandingkan garis MA yang memiliki perioda panjang dengan garis MA yang memiliki perioda pendek. Misalnya perpotongan MA 10 dengan MA 20. Dikatakan sinyal beli / goldencross apabila garis MA yang lebih kecil (perioda pendek) memotong garis MA perioda panjang dari bawah. Dikatakan sinyal jual / deathcross apabila garis MA yang lebih pendek memotong garis MA perioda panjang dari atas, sehingga hal tersebut adalah indikasi harga saham akan turun.
Jadi patokan Anda ketika menggunakan garis MA adalah dengan melihat MA PERIODA PENDEK sebagai patokan. Apakah MA perioda lebih pendek memotong keatas atau kebawah MA perioda panjang.
Untuk mempermudah, silahkan lihat rangkuman tabel dibawah.
Selanjutnya, menentukan perioda MA terbaik seringkali menimbulkan kontroversi. Perioda MA manakah yang terbaik dan perioda manakah yang saya sarankan untuk Anda gunakan? Silahkan baca ke part selanjutnya: Cara Menggunakan Indikator Moving Average - Part III
Pak, itu di rangkuman tdk terbalik? kalo garis MA diatas harga saham : tren turun kan?
ReplyDeleteIya terbalik.. Seharusnya tren turun
DeleteTerima kasih koreksinya akan saya perbaiki