Pernahkah Anda melakukan virtual trading (demo trading), sebelum Anda benar2 melakukan trading beneran? Sebagian besar pemula di kalangan dunia persahaman sudah pernah mencicipi virtual trading.
[Catatan: Virtual trading adalah trading yang dilakukan tidak menggunakan uang sungguhan alias menggunakan dana virtual, dan karena tidak pakai dana beneran, saham yang dibeli juga hanyalah catatan diatas kertas/ demo, namun tetap menggunakan situasi market secara riil.]
Para trader seringkali mendapatkan "cuan" yang besar dalam waktu yang cepat dari aktivitas virtual trading. Bahkan para pemula yang baru saja belajar saham, waktu disuruh virtual trading ternyata bisa dapat "cuan" banyak. Trader yang bisa dapat "cuan" besar dari aktivitas virtual trading, seringkali merasa sangat percaya diri ketika trading di pasar saham riil. Tidak jarang para newbie yang akhirnya merasa dirinya seolah-olah sudah pintar dan hebat mengeksekusi pasar.
Tapi begitu trading pakai modal beneran... Bukannya untung malah buntung... Bukannya profit gede malah profit pas-pasan. Nah, kenapa ya kok bisa begitu?
Situasi dan kondisi virtual trading dengan trading beneran sangatlah berbeda. Terutama dalam hal PSIKOLOGIS. Virtual trading memberikan Anda rasa free. Mengapa demikian? Karena Anda trading pakai uang2-an. Kalau Anda untung, meskipun untung puluhan juta, uangnya ya nggak bisa Anda gunakan untuk apa2. Sebaliknya, kalau Anda rugi toh juga nggak ada efeknya, kan nggak pakai uang beneran?
Sedangkan kalau Anda sudah trading sungguhan, Anda mempertaruhkan dana Anda di saham. Dana Anda ibarat nyawa. Selama masih ada nyawa, Anda tetap bisa hidup. Selama masih ada dana, Anda tetap bisa trading. Nah, kalau udah nggak ada nyawa (modal) gimana? Kan nggak bisa trading lagi? Karena pakai modal beneran, pasti akan ada rasa fear and greed. Silahkan Baca postingan: Psikologi Pasar Saham: Empat Tahapan Penting. Baca juga: Psikologi Pasar: Fear And Greed (Part I) (Baca sampai Part III).
Kalau IHSG naik, saham Anda naik akan ada kecenderungan untuk jadi serakah (greed). Kalau IHSG turun, saham Anda turun, akan ada kecenderungan untuk jadi takut dan panik (fear). Inilah yang membedakan trading pakai uang dengan trading pakai "uang". Kalau pakai "uang", Anda mau untung atau rugi segeda apapun nggak akan ada pengaruhnya. Inilah mengapa kalau trading di pasar beneran akan sangat berpengaruh pada psikologis Anda.
Di pasar virtual, Anda bisa meraup untung besar. Tapi, jangan harap Anda bisa mendapatkan hal yang sama pada saat Anda trading beneran. Jadi, ingatlah: TRADING VIRTUAL SITUASINYA JAUH BERBEDA DENGAN TRADING BENERAN.
"Nah terus, berarti latihan pakai virtual trading itu nggak penting dong Bung Heze?" Tanya Anda.
Anda jangan terlalu cepat menyimpulkan demikian. Trading pakai akun virtual itu SANGAT PERLU, terutama untuk pemula yang baru memutuskan akan trading di pasar saham. Atau sangat berguna untuk Anda yang sudah mengalami kerugian besar, kemudian Anda mau bangkit lagi, alangkah baiknya kalau Anda melakukan recovery dengan berlatih dahulu pakai akun virtual.
Jadi, kegunaan Anda melakukan virtual trading adalah untuk BERLATIH. Berlatih untuk apa? Untuk membaca kondisi pasar, untuk membaca situasi market, untuk memahami pergerakan harga saham dan teknikalnya, untuk membiasakan diri Anda melihat pasar. Ibarat Anda mau lomba menyanyi. Bagaimana mungkin Anda bisa menang lomba menyanyi dengan ditonton oleh ratusan orang, kalau Anda tidak berlatih dahulu? Berlatih menyanyi sendiri, berlatih saat nggak ada siapa2. Itulah ibarat perlunya virtual trading untuk Anda.
"Jadi, Bung Heze apa sebenarnya inti dari pos ini?" Timpal Anda.
Ada dua hal penting yang ingin saya sampaikan kepada Anda, dan poin2 ini sekaligus meluruskan persepsi banyak para pemula yang selama ini salah besar.
Pertama. Virtual trading bukanlah sebagai ukuran seberapa besar Anda bisa meraup profit, dan Anda umpamakan profit tersebut akan terjadi di pasar riil saat Anda mempertaruhkan dana Anda. Saya ulangi sekali lagi: Virtual trading bukanlah sebagai ukuran seberapa besar Anda bisa meraup profit, dan Anda umpamakan profit tersebut akan terjadi di pasar riil saat Anda mempertaruhkan dana Anda.
Jadi, profit yang Anda dapatkan di virtual trading nggak ada hubungannya sama sekali dengan pasar riil saat Anda sudah menyuntikkan modal. Pada virtual trading, Anda trading pakai "uang". Sedangkan pada pasar sungguhan, Anda trading pakai uang. Kondisi psikologi akan sangat berbeda.
Lalu, apa tujuan dari virtual trading? Kembali lagi Anda baca beberapa paragraf sebelumnya, bahwa virtual trading bertujuan untuk membaca kondisi pasar, untuk membaca situasi market, untuk memahami pergerakan harga saham dan teknikalnya, untuk membiasakan diri Anda melihat pasar.
Lalu, apa tujuan dari virtual trading? Kembali lagi Anda baca beberapa paragraf sebelumnya, bahwa virtual trading bertujuan untuk membaca kondisi pasar, untuk membaca situasi market, untuk memahami pergerakan harga saham dan teknikalnya, untuk membiasakan diri Anda melihat pasar.
Kedua. Kalaupun Anda bisa "profit" gede saat virtual trading, Anda jangan sok pintar dan jangan sok hebat. Apalagi sampai pamer2 kalau Anda sudah merasa bisa trading. Mindset demikian dapat menghancurkan Anda ketika Anda trading di pasar sungguhan, pakai dana sungguhan, beli saham sungguhan. Karena ketika Anda sudah merasa sok2-an dan ternyata apa yang terjadi sama sekali tidak sesuai, dijamin Anda bakalan luar biasa stress..
sy sblmnya udh coba virtual trading dan saat ini sy mulai trading pk uang benaran dgn modal kecil. Yg mo sy tanyakan apa itu serakah dalam trading. Misalnya trading kita sudah kena target profit tapi kita masih biarkan dgn harapan naik lagi tentu cut lossnya juga dinaikkan lagi apakah ini termasuk serakah? Tanks
ReplyDeleteStrategi menaikkan batas cut loss, ketika harga saham naik adalah strategi yang cukup bagus, sehingga bisa memeinimalisir kerugian Anda. Di beberapa software, strategi ini bisa dilakukan melalui fasilitas trailing stop.
DeleteNamun jika take profit Anda sudah tersentuh, ada baiknya Anda langsung jual sahamnya. Kalau Anda terus berharap, artinya Anda belum bisa mengikuti trading plan Anda.
Pak Heze, berapakah target profit yang paling baik dari sisi trader dan investor ? Trims.
ReplyDeleteKemampuan dan jam terbang setiap orang berbeda-beda. Jadi, setiap orang memiliki target profit sendiri2 yang tidak bisa disamakan standarnya.
DeleteSemua tergantung dari tipikal pemain saham, jangka waktu trading, dan jenis saham yang ditradingkan