Baca part I: Makna Dari: "Be Fearful When Others Greedy dan Greedy When Others Are Fearful" - Part I.
Takut berarti Anda jangan pernah terbawa euforia. Malahan, Anda dianjurkan untuk tidak beli saham terlalu banyak (jangan diversifikasi terlalu banyak). Anda harus terus waspada dengan market. Segera take profit kalau sudah untung. Jangan ngarep terus, mentang2 pasar lagi bullish.
Lebih baik Anda hanya pegang 2 saham, dengan target take profit yang nggak terlalu lama. Yang lain mau beli 10 saham, biarkan saja. Namanya euforia, cepat atau lambat IHSG akan turun dengan cepat, dan disertai koreksi besar. Nggak percaya? Lihat grafik IHSG dibawah
Tanda IHSG turun sudah terlihat sejak pertengahan Agustus 2016. Dan akhirnya turun pada minggu keempat Agustus (Perhatikan lingkaran). Disinilah pasar saham benar2 koreksi, meskipun kita semua tidak tahu koreksi nya hanya sesaat atau akan koreksi lebih lama lagi. Saham2 mulai banyak koreksi. Pelaku pasar mulai khawatir realisasi tax amnesty yang selama ini digembar-gemborkan, ternyata masih jauh dari kenyataan. Di satu sisi, IHSG memang sudah dianggap ketinggian, sehingga terjadilah aksi profit taking.
Dana tax amnesty yang diperkirakan akan masuk sejumlah Rp165 triliun sampai akhir Agustus 2016, hanya tercapai 2,6 triliun. Sungguh angka yang sangat jauh dari realita. Pelaku pasar mulai was-was kalau2 dana tax amnesty tidak mencapai target. Itulah mengapa euforia tax amnesty mulai pudar, dan otomatis menjatuhkan IHSG kita.
Bagaimana dengan suku bunga AS? Di tengah-tengah IHSG turun, dan spekulasi AS menaikkan suku bunga, KATANYA banyak orang hal itulah yang membuat IHSG terkoreksi banyak. Benar sih benar, tapi saya rasa bukan itu faktor utamanya. Yang membuat IHSG selama ini mulai terkoreksi banyak, adalah realiasi tax amnesty yang jauh dari harapan dan IHSG memang saat ini sudah naik terlalu tinggi. Logikanya, nggak mungkin kan orang2 beli barang terus tanpa profit taking?
Inilah akibat dari euforia berlebihan.... IHSG cepat atau lama akan terjun bebas. Jadi bukan karena suku bunga AS, data Amerika bla bla bla.... Tetapi ya karena semua kembali lagi ke faktor internal kita (yang selama ini banyak dibicarakan ternyata nggak sesuai target).
Nah inilah mengapa Anda harus TAKUT (FEARFUL) pada saat IHSG sedang naik kencang (euforia).
Kalau Anda masih ngotot beli saham terus karena dipenuhi rasa tamak saat semua orang sedang tamak, padahal sebentar IHSG memasuki masa koreksi, kemungkinan besar saham Anda akan nyantol.
"Jadi strateginya harusnya bagaimana Bung Heze?"
Seperti pemaparan saya tadi: Anda boleh2 saja beli saham, tetapi Anda harus sangat dan sangat waspada dengan kondisi market. Jangan beli banyak saham, jangan menginapkan saham terlalu lama, segera keluar kalau Anda sudah untung. Anda harus secepat mungkin mengosongkan portofolio Anda kalau sudah untung. Kalau Anda sudah profit, nggak usah beli saham lagi.. Tunggu aja tanggal mainnya, IHSG turun baru Anda beli.
Sebaliknya, pada saat2 IHSG sedang memasuki masa2 koreksi inilah, Anda harus mulai pasang planning untuk membeli saham2 di harga bawah / support-nya (buy on weakness). Saat IHSG koreksi, semua orang panic, Anda harus mulai tamak.
Intinya, kalau Anda menerapkan quote dari Warren Buffet, maka beberapa hal yang harus Anda perhatikan:
Pertama. Saat IHSG bullish karena euforia, Anda nggak usah menanggapinya terlalu berlebihan. Nggak usah pegang saham terlalu banyak, tunggu aja market koreksi, baru Anda hajar beli saham yang banyak.
Kedua. Segera keluar dari pasar kalau sudah ada tanda2 IHSG mau turun. Baca juga: Pertanda IHSG akan Jatuh (Belum terbit... coming soon). Jangan pernah takut cut loss. Jangan tamak karena Anda berharap saham Anda naik terus, karena IHSG masih uptrend, padahal IHSG sudah ada tanda2 akan koreksi.
Ketiga. Peranan cash itu sangat penting. Kalau Anda punya cash banyak saat IHSG koreksi, disitulah Anda bisa mulai TAMAK dengan mengejar saham2 di harga bawah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.