Salah satu pepatah Warren Buffet, investor saham legenda dunia dari Omaha yaitu: Risiko kerugian dalam trading dapat anda minimalisir dengan men-tradingkan beberapa saham saja. Quote ini selalu saya cerna baik2. Apa ya kira2 makna tersembunyi di balik kata2 bijak ini? Setelah saya renung2kan, nampaknya yang dimaksud Waaren Buffet ini adalah screening saham.
Perlu anda pahami, kemudahan dalam melakukan trading saham, salah satunya adalah screening saham. Screening saham adalah menyeleksi saham2 yang bagus untuk ditradingkan. Istilah gampangnya adalah menyeleksi saham2 pilihan. Baca juga: Menetapkan Saham Pilihan Trading (Part I). Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II).
Istilah screening saham ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi trader. Nah, para trader seringkali bingung bagaimana cara melakukan screening saham. Screening saham sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk anda lakukan. Hanya saja, anda mungkin membutuhkan proses dalam melakukan screening. Melakukan screening saham hanya bisa dilakukan melalui pengujian sistem teknikal dan pergerakan harga saham (polanya).
Misalnya anda sedang menguji analisis teknikal saham ASII. Ketika anda beli ASII, ternyata harga sahamnya naik, dan Anda untung. Jika pengujian anda terbukti berhasil sampai bekali-kali. Berarti, analisis anda berhasil. Artinya, saham ASII cocok untuk anda. Maka, ASII bisa anda masukkan dalam daftar saham pilihan (screening).
Ketika anda bisa menebak dengan baik, level support dan resisten suatu saham, maka saham itulah yang sebenarnya "jodoh" untuk anda. Itulah cara yang kerap kali saya gunakan untuk mendapatkan saham2 pilihan. Salah satu saham yang paling saya sukai polanya adalah PWON, JPFA, BBNI. Alasan saya memasukkan saham2 tersebut di watchlist tidak lain adalah karena saham2 tersebut sudah saya screening terlebih dahulu, melalui sistem pengujian teknikal.
"Bung Heze, sistem pengujian teknikal itu yang seperti apa?" Tanya anda
Sistem pengujian teknikal adalah setting sistem yang anda lakukan. Pengujian teknikal berarti adalah menentukan titik support dan resisten saham, dan juga kombinasi indikator2 yang ingin anda gunakan. Misalnya, anda ingin menguji kombinasi stochastic, MA 10, MA 50. Maka ketika anda melakukan pengujian tersebut, anda harus membaca dengan benar pola pergerakan saham tersebut.
Apakah pergerakan titik support dan resisten saham tersebut serta indikator saham memang cocok untuk gaya trading dan prediksi anda? Ukuran cocok tidaknya saham terlihat dari seberapa sering anda benar menebak harga saham tersebut. Dan seberapa sering anda bisa cuan dari saham tersebut.
Pak Heze, apakah screening saham itu sifatnya fix?
Ayolah bung, trading saham itu nggak kaku. Saya rasa di pasar saham tidak ada yang namanya 'fix'. Saya memiliki sekitar 20-30 saham2 pilihan. Tetapi, ada banyak saham watchlist saya yang keluar dan masuk. Hal ini dikarenakan ada pergerakan saham2 yang dulu sering saya tradingkan, sudah tidak sesuai dengan harapan lagi. Alias sahamnya sudah tidak se-likuid dulu, atau sahamnya sudah turun terus dan sulit untuk balik naik lagi (harganya sudah tetap di level bawah / sideways).
Selain itu, dinamika pasar saham, dinamika pergerakan harga saham tertentu, sistem teknikal dan pengalaman trading pasti akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Contohnya, dahulu saya selalu memasukkan saham SRIL di watchlist. Tetapi, sekarang saya sudah tidak pernah memasukkan SRIL di watchlist saya. Baca juga: Mengapa Saya Menghindari Saham SRIL?
Jadi, kesimpulan di pos ini adalah: Jika anda ingin tahu caranya melakukan screening saham, maka cara satu2nya adalah dengan berlatih dan menguji sistem teknikal anda di saham2 tertentu. Disitulah anda bisa tahu, pola saham mana yang cocok untuk anda tradingkan dan anda masukkan di watchlist.
Jika anda ingin memahami lebih banyak cara screening saham yang benar untuk menemukan saham2 yang bagus dan potensial dengan analisis teknikal, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Panduan Menemukan Saham Bagus.
Perlu anda pahami, kemudahan dalam melakukan trading saham, salah satunya adalah screening saham. Screening saham adalah menyeleksi saham2 yang bagus untuk ditradingkan. Istilah gampangnya adalah menyeleksi saham2 pilihan. Baca juga: Menetapkan Saham Pilihan Trading (Part I). Trader Harus Punya Saham Pilihan (Part II).
Istilah screening saham ini rasanya sudah tidak asing lagi bagi trader. Nah, para trader seringkali bingung bagaimana cara melakukan screening saham. Screening saham sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk anda lakukan. Hanya saja, anda mungkin membutuhkan proses dalam melakukan screening. Melakukan screening saham hanya bisa dilakukan melalui pengujian sistem teknikal dan pergerakan harga saham (polanya).
Misalnya anda sedang menguji analisis teknikal saham ASII. Ketika anda beli ASII, ternyata harga sahamnya naik, dan Anda untung. Jika pengujian anda terbukti berhasil sampai bekali-kali. Berarti, analisis anda berhasil. Artinya, saham ASII cocok untuk anda. Maka, ASII bisa anda masukkan dalam daftar saham pilihan (screening).
Ketika anda bisa menebak dengan baik, level support dan resisten suatu saham, maka saham itulah yang sebenarnya "jodoh" untuk anda. Itulah cara yang kerap kali saya gunakan untuk mendapatkan saham2 pilihan. Salah satu saham yang paling saya sukai polanya adalah PWON, JPFA, BBNI. Alasan saya memasukkan saham2 tersebut di watchlist tidak lain adalah karena saham2 tersebut sudah saya screening terlebih dahulu, melalui sistem pengujian teknikal.
"Bung Heze, sistem pengujian teknikal itu yang seperti apa?" Tanya anda
Sistem pengujian teknikal adalah setting sistem yang anda lakukan. Pengujian teknikal berarti adalah menentukan titik support dan resisten saham, dan juga kombinasi indikator2 yang ingin anda gunakan. Misalnya, anda ingin menguji kombinasi stochastic, MA 10, MA 50. Maka ketika anda melakukan pengujian tersebut, anda harus membaca dengan benar pola pergerakan saham tersebut.
Apakah pergerakan titik support dan resisten saham tersebut serta indikator saham memang cocok untuk gaya trading dan prediksi anda? Ukuran cocok tidaknya saham terlihat dari seberapa sering anda benar menebak harga saham tersebut. Dan seberapa sering anda bisa cuan dari saham tersebut.
Pak Heze, apakah screening saham itu sifatnya fix?
Ayolah bung, trading saham itu nggak kaku. Saya rasa di pasar saham tidak ada yang namanya 'fix'. Saya memiliki sekitar 20-30 saham2 pilihan. Tetapi, ada banyak saham watchlist saya yang keluar dan masuk. Hal ini dikarenakan ada pergerakan saham2 yang dulu sering saya tradingkan, sudah tidak sesuai dengan harapan lagi. Alias sahamnya sudah tidak se-likuid dulu, atau sahamnya sudah turun terus dan sulit untuk balik naik lagi (harganya sudah tetap di level bawah / sideways).
Selain itu, dinamika pasar saham, dinamika pergerakan harga saham tertentu, sistem teknikal dan pengalaman trading pasti akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Contohnya, dahulu saya selalu memasukkan saham SRIL di watchlist. Tetapi, sekarang saya sudah tidak pernah memasukkan SRIL di watchlist saya. Baca juga: Mengapa Saya Menghindari Saham SRIL?
Jadi, kesimpulan di pos ini adalah: Jika anda ingin tahu caranya melakukan screening saham, maka cara satu2nya adalah dengan berlatih dan menguji sistem teknikal anda di saham2 tertentu. Disitulah anda bisa tahu, pola saham mana yang cocok untuk anda tradingkan dan anda masukkan di watchlist.
Jika anda ingin memahami lebih banyak cara screening saham yang benar untuk menemukan saham2 yang bagus dan potensial dengan analisis teknikal, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Panduan Menemukan Saham Bagus.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.