Sampai saat ini, saya masih mendapatkan banyak pertanyaan yang sama dari rekan2 yang ingin trading saham, tapi masih ragu2. Sebagian besar rekan2 yang ingin belajar saham namun masih2 ragu, dikarenakan rata2 memiliki profesi utama (pekerja kantoran). Sehingga, banyak dari mereka yang nggak yakin kalau punya waktu untuk belajar saham.
Pasalnya, jam trading Bursa Efek memang mengikuti jam kerja pada umumnya. Baca Juga: Jam Trading Bursa Saham Indonesia. Banyak orang berpikiran, bagaimana mungkin saya bisa belajar analisis kalau waktu trading terbentur dengan pekerjaan kantoran? Inilah yang membuat banyak orang yang ragu untuk terjun di dunia saham, karena terkendala waktu untuk belajar.
Lha, kenapa kok harus ragu-ragu?
Analisis teknikal dalam trading saham tidak harus dilakukan pada saat jam trading berlangsung. Memang untuk menjadi seorang trader handal dan punya jam terbang tinggi, anda harus mau pantengin harga saham dan grafik, karena dengan cara itulah anda bisa mengetahui pola saham. Syarat inilah yang harus anda lakukan jika anda ingin menjadi full time trader. Namun, trading tidaklah harus dijadikan sebagai pekerjaan utama. Baca juga: Menjadi Full Time Trader Part I. Menjadi Full Time Trader Part II.
Sehingga kalau anda ingin trading saham dan belajar analisis teknikal tanpa ingin meninggalkan pekerjaan utama, anda sebenarnya tidak perlu menganalisis saham setiap saat, setiap menit. Ketika anda memutuskan untuk membeli dan menjual saham pun, anda tidak perlu terus menunggu. Masa sih? Kalau tidak percaya, coba anda temukan jawabannya disini: Trading Saham, Haruskah Pantau Layar Tiap Menit?
Jika anda ingin belajar membaca grafik untuk keputusan beli jual saham, maka sesungguhnya waktu terbaik untuk melakukan analisis adalah pada saat JAM MARKET TUTUP. Bukan pada saat sesi pre-opening, bukan pada saat market sedang berjalan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pada saat jam market tutup (pukul 16.15), bentuk grafik, indikator dan candlestick sudah tidak mungkin berubah-ubah lagi. Sehingga, pola candlestick dan sinyal yang sebenarnya bisa terbaca lebih valid.
Pada pkul 09.20 saham A mungkin saja bisa membentuk doji, tetapi pada saat market tutup membentuk bullish harami. Hal ini pasti akan selalu terjadi. Maksud saya, candlestick yang terbentuk pada saat pasar sedang jalan, dengan candlestick pada saat jam market sudah benar-benar tutup (hampir) pasti tidak akan pernah sama. Hal ini dikarenakan pada saat jam bursa saham berlangsung, harga saham berubah-ubah sesuai banyaknya demand dan supply, sehingga bentuk candlestick akan berubah.
Tentu saja, candlestick yang harusnya anda gunakan untuk menganalisis saham yang paling akurat adalah ya ketika saat market tersebut sudah tutup. Karena bentuk candlestick sudah tidak berubah lagi. Jadi, kalau anda tidak punya waktu untuk melakukan analisis saham pada saat jam kerja, sebenarnya anda bisa menganalisis teknikal suatu saham ketika jam market tutup (mungkin pada saat jam market tutup, anda juga sudah pulang kerja).
Malam hari pun anda tetap bisa menganalisis saham melalui grafik, candlestick dan indikator yang terbentuk setelah market tutup. Intinya, kalau anda ingin belajar saham, anda tidak harus meninggalkan pekerjaan utama anda hanya untuk belajar trading. Belajar trading bisa dilakukan (dan malah efektif) ketika market sudah turup. Dan kalau anda ingin trading saham, andapun tidak harus pantau layar tiap menit.
Belajar trading saham itu wolesss aja.. Tidak usah terlalu kaku dan terpatok pada waktu. Anda tetap bisa menyesuaikan belajar trading dengan jam kerja anda sehari-hari di kantor.
Pasalnya, jam trading Bursa Efek memang mengikuti jam kerja pada umumnya. Baca Juga: Jam Trading Bursa Saham Indonesia. Banyak orang berpikiran, bagaimana mungkin saya bisa belajar analisis kalau waktu trading terbentur dengan pekerjaan kantoran? Inilah yang membuat banyak orang yang ragu untuk terjun di dunia saham, karena terkendala waktu untuk belajar.
Lha, kenapa kok harus ragu-ragu?
Analisis teknikal dalam trading saham tidak harus dilakukan pada saat jam trading berlangsung. Memang untuk menjadi seorang trader handal dan punya jam terbang tinggi, anda harus mau pantengin harga saham dan grafik, karena dengan cara itulah anda bisa mengetahui pola saham. Syarat inilah yang harus anda lakukan jika anda ingin menjadi full time trader. Namun, trading tidaklah harus dijadikan sebagai pekerjaan utama. Baca juga: Menjadi Full Time Trader Part I. Menjadi Full Time Trader Part II.
Sehingga kalau anda ingin trading saham dan belajar analisis teknikal tanpa ingin meninggalkan pekerjaan utama, anda sebenarnya tidak perlu menganalisis saham setiap saat, setiap menit. Ketika anda memutuskan untuk membeli dan menjual saham pun, anda tidak perlu terus menunggu. Masa sih? Kalau tidak percaya, coba anda temukan jawabannya disini: Trading Saham, Haruskah Pantau Layar Tiap Menit?
Jika anda ingin belajar membaca grafik untuk keputusan beli jual saham, maka sesungguhnya waktu terbaik untuk melakukan analisis adalah pada saat JAM MARKET TUTUP. Bukan pada saat sesi pre-opening, bukan pada saat market sedang berjalan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pada saat jam market tutup (pukul 16.15), bentuk grafik, indikator dan candlestick sudah tidak mungkin berubah-ubah lagi. Sehingga, pola candlestick dan sinyal yang sebenarnya bisa terbaca lebih valid.
Pada pkul 09.20 saham A mungkin saja bisa membentuk doji, tetapi pada saat market tutup membentuk bullish harami. Hal ini pasti akan selalu terjadi. Maksud saya, candlestick yang terbentuk pada saat pasar sedang jalan, dengan candlestick pada saat jam market sudah benar-benar tutup (hampir) pasti tidak akan pernah sama. Hal ini dikarenakan pada saat jam bursa saham berlangsung, harga saham berubah-ubah sesuai banyaknya demand dan supply, sehingga bentuk candlestick akan berubah.
Tentu saja, candlestick yang harusnya anda gunakan untuk menganalisis saham yang paling akurat adalah ya ketika saat market tersebut sudah tutup. Karena bentuk candlestick sudah tidak berubah lagi. Jadi, kalau anda tidak punya waktu untuk melakukan analisis saham pada saat jam kerja, sebenarnya anda bisa menganalisis teknikal suatu saham ketika jam market tutup (mungkin pada saat jam market tutup, anda juga sudah pulang kerja).
Malam hari pun anda tetap bisa menganalisis saham melalui grafik, candlestick dan indikator yang terbentuk setelah market tutup. Intinya, kalau anda ingin belajar saham, anda tidak harus meninggalkan pekerjaan utama anda hanya untuk belajar trading. Belajar trading bisa dilakukan (dan malah efektif) ketika market sudah turup. Dan kalau anda ingin trading saham, andapun tidak harus pantau layar tiap menit.
Belajar trading saham itu wolesss aja.. Tidak usah terlalu kaku dan terpatok pada waktu. Anda tetap bisa menyesuaikan belajar trading dengan jam kerja anda sehari-hari di kantor.
thanks pencerahannya.. luamayan membantu
ReplyDeleteSama-sama. Semoga sukses tradingnya
Delete