Sejak tahun lalu banyak sekali saham2 yang 'tidak dikenal' tiba2 bergerak melejit dengan cepat dan memberikan return saham sampai ribuan persen. Saham2 BUMN, saham2 gorengan pada menanjak semua. Sebut saja salah satunya adalah saham PT Indofarma (INAF). Perhatikan grafik saham INAF satu tahun dibawah ini.
Saham INAF ini adalah salah satu saham yang kenaikannya RUARR BIASA. Bagaimana tidak, dari harga 300 naik sampai 5.600! Returnnya sudah ribuan persen. Ada banyak saham2 yang kenaikannya drastis. Contoh lainnya adalah saham NIKL. Nah, kalau melihat saham yang naiknya sebanyak ini, trader yang terlambat masuk biasanya mulai 'gatal'.
Naik banyak nih.. Pasti bisa naik lagi. Eman kalau nggak beli sekarang. Begitu pikiran kebanyakan trader. Tapi, kalau anda baca pos ini: Tidak Selamanya Harga Saham Naik Terus. dan juga pos ini: Strategi Jual Saham: Sell on Resisten, anda akan tahu mengapa saya tidak menyarankan anda untuk mengejar saham INAF yang sudah berada di harga 5.600.
Intinya adalah: Mari kita semua belajar dari saham INAF ini. Kenapa kok belajar dari saham ini? Karena mengejar saham yang sudah naik tinggi, hanya karena faktor emosi justru akan membuat trading anda rugi. Sekarang coba perhatikan lagi saham INAF dibawah ini.
Setelah saham INAF berada di harga 5.600 dari harga 300 tahun lalu, INAF langsung terjun bebas tanpa ampun dan sampai saat pos ini ditulis, harganya sudah berada di harga 2.600. Sungguh koreksi yang luar biasa. Coba bayangkan, jika anda ngotot membeli saham ini di harga 5.500, kemudian harganya turun sampai 2.800 (andat idak cut loss), maka nilai portofolio anda sudah tergerus habis.
Oleh karena itu, saya sering menyarankan pada rekan2 yang bertanya pada saya melalui email: suksesbelajarsaham@gmail.com, ketika INAF masih berada di harga 5.300-an, saya hanya menyarankan: "tidak usah dikejar lagi sahamnya."
"Tapi Bung Heze... Gimana kalau harga saham yang udah naik tinggi, ternyata masih naik terus?" Tanya anda penasaran.
Pertama, anda perlu cek PER saham tersebut. Kalau PER saham sudah tinggi, maka jangan mengejar saham tersebut. Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio.
Kedua, cek grafiknya. Perhatikan jika saham2 tersebut sudah mulai berat untuk naik lagi, maka akan terjadi koreksi besar-besaran. Baca juga: Strategi Jual Saham: Sell On Resisten. Kalaupun sahamnya masih naik, kenaiknnya tidak akan setinggi saat harganya masih rendah.
Ketiga, perhatikan kondisi fundamental perusahaan. Banyak saham yang naik tidak wajar, tetapi tidak sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Jika harga saham sudah naik tinggi, namun kondisi fundamentalnya biasa2 saja, jangan anda kejar lagi sahamnya.
Saham INAF yang turun drastis dalam 2 minggu ini bisa menjadi pelajaran untuk kita (anda dan saya). Intinya, jangan mengejar saham2 yang sudah naik terlalu tinggi.
Saya nyangkut di saham INAF ini juga. Sebelum beli sih sudah cek historis sahamnya, dan saya berpikir sudah rendah. Ehhh ternyata makin nyungsep aja T_T
ReplyDelete