Anda mungkin sering mendengar program investasi saham yang dengan modal Rp100.000 (seratus ribu Rupiah) saja anda sudah bisa beli saham. Saat ini memang sekuritas marak berlomba-lomba memberikan syarat investasi modal awal sekecil mungkin demi menarik nasabah. Hal ini barangkali bisa menimbulkan pertanyaan dari para pemula:
"Masa iya sih, bisa beli saham cuman bondo 100 ribu doank? Bukannya beli saham itu harus minimal 10 juta ya?
"Masa iya sih, bisa beli saham cuman bondo 100 ribu doank? Bukannya beli saham itu harus minimal 10 juta ya?
Sebenarnya saya sudah beberapa kali mendapatkan pertanyaan serupa dari rekan2. Kalau anda tanya apakah bisa beli saham hanya dengan modal 100 ribu, jawabannya bisa. Tapi sekarang coba anda pikirkan kembali: Dengan modal Rp100 ribu, anda bisa beli saham apa coba?
Harga saham paling rendah di Bursa Efek adalah Rp50 (Kedepannya BEI akan memberlakukan harga minimal saham Rp1). Masalahnya, harga saham yang harganya Rp50 pun saat ini sedikit sekali. Kedua, harga saham Rp50 sudah pasti perusahaannya tidak bonafid. Coba anda bayangkan, perusahaan besar, bisa profit terus, bisa memimpin di industrinya mana mungkin harga sahamnya hanya dihargai Rp50 saja?
Jadi jelas tidak bijaksana jika anda membeli saham yang harganya Rp50 per lembar dan kinerja perusahaan ternyata amburadul. Kalau anda mau beli saham dengan modal Rp100 ribu, maka anda hanya bisa membeli saham sampai batas harga 995 saja (sudah termasuk fee beli). Itupun Anda hanya bisa beli 1 lot doank.... Untuk lebih jelasnya coba perhatikan tabel dibawah
Perhitungan diatas dengan asumsi fee beli 0,17%, kalau fee beli diatas 0,17% maka anda sudah tidak bisa beli saham yang harga 995. Jadi, kalau anda ingin trading dengan modal hanya Rp100.000, lebih baik anda jadikan sebagai sarana berlatih saja.
Jelas tidak mungkin meraup cuan gede kalau modalnya cuma Rp100 ribu. Lagian, dengan modal 100ribu, rentang pilihan harga saham yang bisa anda beli sangat terbatas sekali. Padahal saham2 yang fundamentalnya bagus, harganya biasanya diatas Rp1.000 per lembar.
Sekali lagi, anda bisa saja beli saham dengan modal Rp100 ribu saja. Tapi, modal Rp100 ribu jelas kurang sekali. Jika anda ingin mengetahui berapa sebaiknya modal minimal yang anda persiapkan untuk beli saham, silahkan baca pos: Modal Minimal Trading/Investasi Saham dan juga: Ilustrasi Membeli Saham Dengan Modal Rp500.000 (Strategi Diversifikasi).
Harga saham paling rendah di Bursa Efek adalah Rp50 (Kedepannya BEI akan memberlakukan harga minimal saham Rp1). Masalahnya, harga saham yang harganya Rp50 pun saat ini sedikit sekali. Kedua, harga saham Rp50 sudah pasti perusahaannya tidak bonafid. Coba anda bayangkan, perusahaan besar, bisa profit terus, bisa memimpin di industrinya mana mungkin harga sahamnya hanya dihargai Rp50 saja?
Jadi jelas tidak bijaksana jika anda membeli saham yang harganya Rp50 per lembar dan kinerja perusahaan ternyata amburadul. Kalau anda mau beli saham dengan modal Rp100 ribu, maka anda hanya bisa membeli saham sampai batas harga 995 saja (sudah termasuk fee beli). Itupun Anda hanya bisa beli 1 lot doank.... Untuk lebih jelasnya coba perhatikan tabel dibawah
Perhitungan diatas dengan asumsi fee beli 0,17%, kalau fee beli diatas 0,17% maka anda sudah tidak bisa beli saham yang harga 995. Jadi, kalau anda ingin trading dengan modal hanya Rp100.000, lebih baik anda jadikan sebagai sarana berlatih saja.
Jelas tidak mungkin meraup cuan gede kalau modalnya cuma Rp100 ribu. Lagian, dengan modal 100ribu, rentang pilihan harga saham yang bisa anda beli sangat terbatas sekali. Padahal saham2 yang fundamentalnya bagus, harganya biasanya diatas Rp1.000 per lembar.
Sekali lagi, anda bisa saja beli saham dengan modal Rp100 ribu saja. Tapi, modal Rp100 ribu jelas kurang sekali. Jika anda ingin mengetahui berapa sebaiknya modal minimal yang anda persiapkan untuk beli saham, silahkan baca pos: Modal Minimal Trading/Investasi Saham dan juga: Ilustrasi Membeli Saham Dengan Modal Rp500.000 (Strategi Diversifikasi).
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.