Belakangan ini saham ELSA terlihat berada di harga bawah dan sulit naik (sideways). Sebenarnya, sebelum saham ELSA mengalami penurunan, ada satu pola grafik (chart pattern) yang terbentuk, yang jelas-jelas menunjukkan sinyal ELSA akan jatuh. Pola yang saya maksud disini adalah: Double Tops.
Sebelumnya saya juga pernah membahas pola bearish reversal ini di saham PWON. Anda bisa baca lagi posnya disini: Double Top pada Saham PWON. Sekarang coba anda perhatikan grafik saham ELSA dibawah ini.
Perhatikan lingkaran pertama dan kedua pada grafik diatas. Itulah yang dinamakan dengan double top. Double top adalah suatu chart pattern dimana terdapat 2 buah puncak harga (resisten) dengan harga high yang sama / hampir sama dalam jeda waktu tertentu. Pada saham ELSA diatas, top 1 terjadi tanggal 2 Desember di harga high 484. Lalu top 2 terjadi tanggal 13 Desember di harga high 486.
"Lho Bung Heze, kok harga high nya nggak sama? Satunya 484, yang satunya lagi 486? Apakah itu bisa dikatakan sebagai double top?" Tanya anda?
Ini yang ingin sedikit saya luruskan tentang double top. Harga high double top tidak harus selalu sama, tetapi jika mendekati maka sudah bisa dikatakan membentuk formasi double top. Harga high 484 dan 486 sudah mendekati, maka grafik ELSA diatas sudah bisa dikatakan membentuk double top.
Gimana, sudah paham? Kalau sudah paham kita lanjutkan dengan filosofi double top.....
Ketika saham membentuk double top, maka artinya saham tersebut sudah siap untuk turun. Mengapa demikian? Sebelum membentuk double top, harga saham naik tinggi terlebih dahulu, setelah itu harga saham akan naik sampai titik resisten tertentu, dalam hal ini adalah top 1 (contoh saham ELSA di harga 484). Harga 484 ini tidak bisa ditembus dan turun lagi.
Setelah turun, harga saham mencoba untuk naik lagi, tetapi ternyata kenaikannya masih sama atau hanya bisa mendekati top 1, dan akhirnya membentuk top 2 (contoh saham ELSA di harga 486).
Artinya, secara psikologis sudah terjadi jenuh beli pada saham ELSA. Pelaku pasar sudah ogah mengangkat harga sahamnya naik. Hal ini terbukti dari harga saham yang menahan harga resistennya sampai 2 kali, dan tidak bisa tembus, kemudian turun lagi. Ini adalah sinyal bahwa pelaku pasar akan ambil untung.
Ingat prinsip garis support-resisten, semakin sering garis support or resisten tersentuh, semakin kuat sinyal garis tersebut. Baca juga: Makna Penting Garis Support dan Resisten Part I. Makna Penting Garis Support dan Resisten Part II. Makna Penting Garis Support dan Resisten Part III.
Ketika anda menemukan saham dengan pola double top, anda disarankan untuk menjual sahamnya. Anda menjual saham sebaiknya saat garis support diantara pola double top (Perhatikan tanda persegi pada grafik diatas) jebol. Maka pada saat itulah harga saham sudah ada konfirmasi akan benar2 jatuh.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.