Dilema yang seringkali dihadapi trader adalah kalau harga sahamnya turun. "Kalau saham saya turun, apa yang harus saya lakukan?" "Saya harus cut loss di harga berapa?" "Apakah saham saya bisa balik naik lagi" Trader selalu menanyakan hal2 tersebut ketika portofolionya minus alias rugi. Sekarang pertanyaannya saya balik, bagaimana kalau harga saham anda naik, apakah harga saham naik adalah dilema bagi trader?
"Nggak lah Bung Heze. Saham naik kok dilema, tambah senang donk" Jawab anda
Kalau anda punya pemikiran seperti itu, anda harus mencoba evaluasi lagi kinerja trading anda. Dilema yang sering (selalu) dihadapi trader, bukan hanya pada saat sahamnya turun, tapi juga saat harga sahamnya naik. Kok bisa begitu?
Ketika harga saham naik, trader sering bingung, apakah harus jual sahamnya atau hold saja. Sebab, kalau harga saham sudah naik dan tidak segera merealisasikan profit (hold), lalu harga sahamnya turun, saham yang awalnya sudah profit besar malah jadi rugi. Tapi, kalau saham naik dan kemudian dijual lalu profit, harga saham malah naik lebih tinggi lagi. Nah, bagaimana nih?
"Nggak lah Bung Heze. Saham naik kok dilema, tambah senang donk" Jawab anda
Kalau anda punya pemikiran seperti itu, anda harus mencoba evaluasi lagi kinerja trading anda. Dilema yang sering (selalu) dihadapi trader, bukan hanya pada saat sahamnya turun, tapi juga saat harga sahamnya naik. Kok bisa begitu?
Ketika harga saham naik, trader sering bingung, apakah harus jual sahamnya atau hold saja. Sebab, kalau harga saham sudah naik dan tidak segera merealisasikan profit (hold), lalu harga sahamnya turun, saham yang awalnya sudah profit besar malah jadi rugi. Tapi, kalau saham naik dan kemudian dijual lalu profit, harga saham malah naik lebih tinggi lagi. Nah, bagaimana nih?
Sebenarnya semua itu tergantung pada TRADING PLAN. Kalau anda sudah merencanakan main saham untuk jangka menengah, jika saham anda dalam sehari sudah naik 5%, maka seharusnya anda nggak usah jual sahamnya, karena planning anda untuk jangka menengah, bukan untuk satu hari. Tapi kalau anda mau main satu hari, maka ketika anda sudah profit 5% dalam sehari, ada baiknya anda take profit.
Celakanya, ketika target take profit sudah tercapai trader seringkali euforia dan mulai muncul rasa serakah (greed). Target take profit sudah tercapai, trader tidak mau take profit dan berharap harga sahamnya terus naik. Bukannya naik, malah turun lagi.
"Tapi Bung Heze saya setelah merealisasikan profit, seringkali harga sahamnya malah naik lagi. Jadi, saya harus gimana?" Tanya anda.
Sekali lagi saya katakan, kalau anda sudah punya trading plan, seharusnya anda tidak perlu menyesal jika ketika anda jual, dan harga sahamnya naik lagi. Lebih baik anda segera merealisasikan profit, ketimbang anda melanggar trading plan anda, dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang dapat merusak karir trading anda.
Tapi ada kemungkinan lain. Kalau anda sering sekali menjual saham, dan harga sahamnya malah naik lagi, maka bisa jadi anda masih sering salah dalam menentukan target support-resisten. Berarti, dalam hal ini anda masih harus banyak mendalami ilmu support-resisten. Baca juga: Makna Penting Garis Support dan Resisten Part I.
Jadi, inti dari pos ini adalah: Kalau anda beli saham, anda harus punya target mau jual saham di harga berapa, mau main untuk jangka waktu berapa lama. Jangan sampai anda menjadi bengong saat harga saham anda naik, apalagi kalau profit yang seharusnya anda dapatkan malah tergerus karena anda tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Celakanya, ketika target take profit sudah tercapai trader seringkali euforia dan mulai muncul rasa serakah (greed). Target take profit sudah tercapai, trader tidak mau take profit dan berharap harga sahamnya terus naik. Bukannya naik, malah turun lagi.
"Tapi Bung Heze saya setelah merealisasikan profit, seringkali harga sahamnya malah naik lagi. Jadi, saya harus gimana?" Tanya anda.
Sekali lagi saya katakan, kalau anda sudah punya trading plan, seharusnya anda tidak perlu menyesal jika ketika anda jual, dan harga sahamnya naik lagi. Lebih baik anda segera merealisasikan profit, ketimbang anda melanggar trading plan anda, dan akhirnya menjadi kebiasaan buruk yang dapat merusak karir trading anda.
Tapi ada kemungkinan lain. Kalau anda sering sekali menjual saham, dan harga sahamnya malah naik lagi, maka bisa jadi anda masih sering salah dalam menentukan target support-resisten. Berarti, dalam hal ini anda masih harus banyak mendalami ilmu support-resisten. Baca juga: Makna Penting Garis Support dan Resisten Part I.
Jadi, inti dari pos ini adalah: Kalau anda beli saham, anda harus punya target mau jual saham di harga berapa, mau main untuk jangka waktu berapa lama. Jangan sampai anda menjadi bengong saat harga saham anda naik, apalagi kalau profit yang seharusnya anda dapatkan malah tergerus karena anda tidak tahu apa yang harus dilakukan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.