Anda dan saya yang berkecimpung sebagai pemain saham, maupun anda sebagai analis ekonomi, tentu sudah pernah merasakan kondisi perekonomian lesu (contohnya pada tahun 2015). Saat kondisi ekonomi lesu, sudah bisa ditebak harga saham pasti akan berguguran.
Tapi, ada suatu masa dimana ekonomi akan pulih kembali (Nggak mungkin ekonomi lesu terus, dan nggak mungkin ekonomi akan naik terus. Semua ada masanya). Bangkit disini artinya mengalami pemulihan ekonomi secara perlahan. Ciri-ciri perekonomian Indonesia yang akan bangkit adalah sebagai berikut.
Pertama, diawali kelesuan ekonomi. Bangkitnya perekonomian selalu diawali dengan kelesuan yang luar biasa, bahkan krisis ekonomi. Ingat tahun 1997-1998 saat krisis moneter melanda Indonesia? Sekitar 6 tahun setelah Krismon, perekonomian Indonesia bangkit kembali. Namun, bangkitnya perekonomian tidak selalu diawali dengan krisis atau lesunya ekonomi.
Kedua, mulai bangkitnya sektor usaha. Bangkitnya perekonomian terlihat dari mulai bangkitnya usaha2 di berbagai sektor, setelah sebelumnya mengalami penurunan kinerja yang luar biasa. Bangkitnya sektor usaha terlihat dari mulainya meningkatnya laba bersih sebagaian perusahaan public.
Mulai bangkitnya sektor usaha juga terlihat dari membaiknya harga-harga komoditas setelah sebelumnya tertekan cukup lama. Di Indonesia contohnya. Setelah mengalami kelesuan ekonomi tahun 2015, memasuki kuartal III tahun 2016, banyak emiten2 yang sudah mulai mencatakan kenaikan laba dibandingkan perioda sebelumnya.
Kalau anda amati, harga2 komoditas seperti minyak, batu bara, gas alam mulai rebound sejak tahun 2016. Banyak emiten yang terpuruk selama bertahun-tahun kini sudah mulai melakukan aksi korporasi, seperti right issue serta melakukan perbaikan kinerja.
Mulai bangkitnya sektor usaha juga terlihat dari membaiknya harga-harga komoditas setelah sebelumnya tertekan cukup lama. Di Indonesia contohnya. Setelah mengalami kelesuan ekonomi tahun 2015, memasuki kuartal III tahun 2016, banyak emiten2 yang sudah mulai mencatakan kenaikan laba dibandingkan perioda sebelumnya.
Kalau anda amati, harga2 komoditas seperti minyak, batu bara, gas alam mulai rebound sejak tahun 2016. Banyak emiten yang terpuruk selama bertahun-tahun kini sudah mulai melakukan aksi korporasi, seperti right issue serta melakukan perbaikan kinerja.
Ketiga, nilai tukar mata uang mulai menguat. Menguatnya kondisi ekonomi terlihat dari mulai membaiknya nilai tukar mata uang. Kuat lemahnya mata uang merupakan salah satu indikator untuk melihat apakah kondisi ekonomi sedang berada dalam gejolak atau sehat.
Keempat, harga saham mulai rebound. Ciri2 perekonomian mulai menguat salah satunya tampak dari harga saham yang mulai naik. Mulai naiknya harga saham bisa mengindikasikan investor kembali percaya terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
Kelima, pertumbuhan ekonomi mulai menguat. Lesunya ekonomi negara pasti diiringi dengan turunnya pertumbuhan ekonomi secara drastis. Ketika perekonomian negara mulai menguat, pasti akan diiringi dengan penguatan pertumbuhan ekonomi. Baca juga: IHSG dan Pertumbuhan Ekonomi.
Tentunya, perekonomian bisa bangkit tidak bisa terjadi begitu saja. Bangkitnya perekonomian terlihat dari ciri2 seperti yang saya sebutkan. Jadi, kalau anda beranggapan bahwa ekonomi Indonesia berada pada kriteria tersebut, anda bisa mulai kembali koleksi saham2 diskonan. Anda yang jeli membaca kondisi fundamental negara, harusnya bisa curi start untuk mendapatkan barang (saham) murah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.