Kalau anda sering berkunjung ke web Saham Gain ini, anda mungkin pernah membaca pos saya: Target Laba, Hanya akan Membebani Anda. Pos tersebut memang menyarankan pada anda agar anda jangan terlalu memikirkan berapa untung yang bisa anda raih dari trading.
Semakin anda berpikir berapa besar untung yang anda capai, maka psikologis anda akan semakin terbebani, karena anda punya tuntutan untuk mencapai target tersebut. Tetapi, kalau anda sudah trading minimal 3 tahun, dengan catatan anda sudah mampu untung KONSISTEN, anda baru boleh mematok target untung main saham.
Saya sebenarnya sering menemukan para trader yang sudah memiliki target untung main saham yang harus diraih dalam satu bulan. Sayangnya, banyak pemain saham yang tidak bisa mencapai targetnya sendiri. Maka dari itu, di pos ini saya akan meluruskan cara menentukan target main saham.
Katakanlah anda memiliki target untung main saham selama bulan Maret sebesar 3juta. Artinya, kalau anda sudah mencapai untung Rp3 juta di Bulan Maret, anda tidak boleh trading lagi sampai Bulan Maret berakhir.
Bung Heze, gimana kalau minggu kedua Bulan Maret saya sudah dapat Rp3 juta? Masa baru minggu kedua udah berhenti trading? Kan masih banyak saham2 bagus yang bisa dibeli? Protes Anda.
Kalau anda bertanya demikian, jawaban saya: YA, anda harus berhenti trading walaupun masih minggu kedua. Dengan kata lain, anda baru boleh trading lagi pada bulan April. Selama sisa bulan Maret, anda bisa menggunakannya untuk aktivitas lain.
Tapi, Bung Heze bagaimana kalau saya menemukan saham2 yang benar2 akan rebound secara teknikal? Lalu, kenapa kok harus menerapkan sistem target seperti ini? Apa untungnya? Mau tahu jawabannya? Simak pembahasan berikutnya di Part II: Target Untung Main Saham - Part II.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.