Di pasar modal ada berbagai macam jenis instrumen investasi. Kalau selama ini orang lebih banyak mengenal tentang saham, instrumen investasi di pasar modal sebenarnya ada banyak jenisnya. Beberapa diantaranya adalah obligasi dan reksadana. Nah, di pos ini saya akan membahas sedikit banyak mengenai reksadana.
Reksadana secara sederhana merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan dana tersebut selanjutnya diinvestasikan kembali oleh manajer investasi ke dalam saham dan surat utang di Bursa Efek.
Jadi pada investasi reksadana ini, anda hanya perlu menanamkan modal, kemudian reksadana tersebut (yang anda tanami modal) akan dikelola oleh Manager Investasi (MI). Nah, pada perioda waktu tertentu anda akan memperoleh return dari reksadana tersebut.
Investasi reksadana memang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan saham. Tetapi, imbal hasil reksadana juga lebih lambat dibandingkan saham. Namun, yang perlu lebih anda cermati adalah track record manager investasi (MI) reksadana.
Kalau MI reksadana memiliki track record yang buruk atau reksadana yang anda pilih meragukan ada baiknya anda tidak memilih reksadana tersebut. Artinya, meskipun reksadana tingkat risikonya cenderung "lebih aman" daripada saham, namun anda harus lebih cermat memilih instrumen investasi ini.
Investasi reksadana biasanya dijadikan pilihan oleh orang2 pensiunan atau bagi orang2 yang kurang menyukai tingkat risiko yang tinggi, seperti saham dan forex. Reksadana sendiri terdiri dari 4 macam jenis, di mana pada kelima macam reksadana tersebut bisa memberikan tingkat return yang berbeda-beda.
1. Reksa dana Pasar Uang (100% instrumen pasar uang)
Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan lebih mengutamakan keamanan modal (safety fund) daripada pertumbuhan aset. Pilihan instrumen pasar uang ini antara lain seperti: deposito, sertifikat deposito/sertifikat bank indonesia, surat utang jangka pendek.
Dikarenakan reksa dana ini diisi oleh instrumen2 yang aman seperti deposito, reksa dana pasar uang memiliki tingkat risiko yang paling rendah dibandigkan reksadana lainnya. Namun, return yang didapatkan juga paling sedikit.
2. Reksa dana pendapatan tetap (80% obligasi)
Reksa dana ini ditujukan untuk investor yang mencari keuntungan dengan mengutamakan pendapatan yang lebih stabil dan konsisten (income fund). Investasi ini fokus pada investasi yang menaawarkan imbal hasil pasti seperti: Surat utang (obligasi) dan campuran instrumen pasar uang. Tingkat pertumbuhannya relatif lebih stabil dan tidak fluktuatif seperti reksadana saham.
3. Reksa dana berimbang (campuran saham, obligasi dan pasar uang)
Reksadana ini ditujukan untuk investor yang menginginkan pendapatan memadai, dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan dalam jangka panjang. Reksadana berimbang mengutamakan obligasi dengan campuran saham dengan komposisi tertentu. Reksadana ini agak fluktuatif namun pertumbuhannya relatif lebih stabil ketimbang reksadana saham.
4. Reksa dana saham (100% saham)
Reksa dana ini cocok untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai investasi secara optimal pada perioda jangka panjang (growth fund). Investasi pasar modal yang menawarkan potensi return paling besar adalah: Saham. Hasil investasi reksadana ini cenderung fluktuatif seiring dengan kondisi perkembangan pasar modal dan ekonomi.
Nah, jika anda ingin investasi reksadana, kini anda tinggal memilih jenis intrumen reksadana mana yang cocok untuk anda. Sesuaikan dengan profil risiko anda. Anda harus bertanya ke sekuritas anda, produk reksadana apa saja yang ditawarkan oleh pihak sekuritas.
Reksadana secara sederhana merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan dana tersebut selanjutnya diinvestasikan kembali oleh manajer investasi ke dalam saham dan surat utang di Bursa Efek.
Jadi pada investasi reksadana ini, anda hanya perlu menanamkan modal, kemudian reksadana tersebut (yang anda tanami modal) akan dikelola oleh Manager Investasi (MI). Nah, pada perioda waktu tertentu anda akan memperoleh return dari reksadana tersebut.
Investasi reksadana memang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan saham. Tetapi, imbal hasil reksadana juga lebih lambat dibandingkan saham. Namun, yang perlu lebih anda cermati adalah track record manager investasi (MI) reksadana.
Kalau MI reksadana memiliki track record yang buruk atau reksadana yang anda pilih meragukan ada baiknya anda tidak memilih reksadana tersebut. Artinya, meskipun reksadana tingkat risikonya cenderung "lebih aman" daripada saham, namun anda harus lebih cermat memilih instrumen investasi ini.
Investasi reksadana biasanya dijadikan pilihan oleh orang2 pensiunan atau bagi orang2 yang kurang menyukai tingkat risiko yang tinggi, seperti saham dan forex. Reksadana sendiri terdiri dari 4 macam jenis, di mana pada kelima macam reksadana tersebut bisa memberikan tingkat return yang berbeda-beda.
1. Reksa dana Pasar Uang (100% instrumen pasar uang)
Reksa dana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan lebih mengutamakan keamanan modal (safety fund) daripada pertumbuhan aset. Pilihan instrumen pasar uang ini antara lain seperti: deposito, sertifikat deposito/sertifikat bank indonesia, surat utang jangka pendek.
Dikarenakan reksa dana ini diisi oleh instrumen2 yang aman seperti deposito, reksa dana pasar uang memiliki tingkat risiko yang paling rendah dibandigkan reksadana lainnya. Namun, return yang didapatkan juga paling sedikit.
2. Reksa dana pendapatan tetap (80% obligasi)
Reksa dana ini ditujukan untuk investor yang mencari keuntungan dengan mengutamakan pendapatan yang lebih stabil dan konsisten (income fund). Investasi ini fokus pada investasi yang menaawarkan imbal hasil pasti seperti: Surat utang (obligasi) dan campuran instrumen pasar uang. Tingkat pertumbuhannya relatif lebih stabil dan tidak fluktuatif seperti reksadana saham.
3. Reksa dana berimbang (campuran saham, obligasi dan pasar uang)
Reksadana ini ditujukan untuk investor yang menginginkan pendapatan memadai, dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan dalam jangka panjang. Reksadana berimbang mengutamakan obligasi dengan campuran saham dengan komposisi tertentu. Reksadana ini agak fluktuatif namun pertumbuhannya relatif lebih stabil ketimbang reksadana saham.
4. Reksa dana saham (100% saham)
Reksa dana ini cocok untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai investasi secara optimal pada perioda jangka panjang (growth fund). Investasi pasar modal yang menawarkan potensi return paling besar adalah: Saham. Hasil investasi reksadana ini cenderung fluktuatif seiring dengan kondisi perkembangan pasar modal dan ekonomi.
Nah, jika anda ingin investasi reksadana, kini anda tinggal memilih jenis intrumen reksadana mana yang cocok untuk anda. Sesuaikan dengan profil risiko anda. Anda harus bertanya ke sekuritas anda, produk reksadana apa saja yang ditawarkan oleh pihak sekuritas.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.