Di web Saham Gain ini saya sering sekali dan tidak bosan mengatakan pada anda, bahwa anda harus selalu trading dengan mengikuti trading plan yang anda buat. Mengenai cara dan panduan menyusun trading plan, anda bisa mendapatkannya disini: Buku Saham.
Salah satu poin terpenting dalam trading plan adalah disiplin menentukan batasan take profit dan cut loss. Kata "disiplin" di pos ini berarti selain menetapkan anda juga harus mematuhi rule anda sendiri. Banyak pemain saham yang hanya membuat trading plan namun tidak melaksanakannya.
Mengapa anda perlu punya trading plan? Hal ini disebabkan karena tidak ada ilmu pasti dalam main saham. Para pemula atau orang awam mungkin masih berpikir bahwa dengan cara A atau cara B saya pasti bisa meraih untung main saham dalam waktu cepat, seperti yang digembar-gemborkan dalam seminar2 saham, dimana anda harus membayar sangat mahal untuk itu.
Pada umumnya orang-orang yang berasal dari basic pendidikan 'ilmu pasti', seperti tehnik,, atau mungkin anda yang sangat suka dengan ilmu matematika biasanya akan sulit menerima kenyataan tersebut (main saham bukan ilmu pasti), karena mindset ilmu pasti sudah ditanamkan sejak pembelajaran yang diterima.
Namun, sekali lagi, kalau anda memutuskan main saham, anda harus menerima kenyataan bahwa ketika anda menganggap harga saham akan naik, walaupun anda memiliki 1001 metoda untuk menghitung rumus kenaikan harga saham, harga saham belum tentu akan naik dan sebaliknya. Kalaupun naik, prediksi anda bisa saja sedikit meleset. Misalnya, anda yakin kalau harga saham akan naik besok, ternyata harga saham baru naik seminggu kemudian.
Saya sendiri waktu melalui proses menjadi seorang pemula di dunia saham, kurang percaya dengan adanya fakta tersebut. Saya sih berpikir kalau saya bisa baca indikator saja berarti sudah bisa untung. Sayangnya tidak demikian. Di pasar saham, anda sangat mungkin salah.
Pemain saham pro pun tetap bisa mengalami kerugian dari 50 kali transaksi. Kalau pemain pro bisa rugi, apakah anda yang baru belajar saham berharap bisa untung 100% dari 50 kali transaksi, 100 kali transaksi, 200 kali transaksi? Apakah itu mungkin? Kalau anda mengalaminya, anda pasti bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Mengapa anda perlu punya trading plan? Hal ini disebabkan karena tidak ada ilmu pasti dalam main saham. Para pemula atau orang awam mungkin masih berpikir bahwa dengan cara A atau cara B saya pasti bisa meraih untung main saham dalam waktu cepat, seperti yang digembar-gemborkan dalam seminar2 saham, dimana anda harus membayar sangat mahal untuk itu.
Pada umumnya orang-orang yang berasal dari basic pendidikan 'ilmu pasti', seperti tehnik,, atau mungkin anda yang sangat suka dengan ilmu matematika biasanya akan sulit menerima kenyataan tersebut (main saham bukan ilmu pasti), karena mindset ilmu pasti sudah ditanamkan sejak pembelajaran yang diterima.
Namun, sekali lagi, kalau anda memutuskan main saham, anda harus menerima kenyataan bahwa ketika anda menganggap harga saham akan naik, walaupun anda memiliki 1001 metoda untuk menghitung rumus kenaikan harga saham, harga saham belum tentu akan naik dan sebaliknya. Kalaupun naik, prediksi anda bisa saja sedikit meleset. Misalnya, anda yakin kalau harga saham akan naik besok, ternyata harga saham baru naik seminggu kemudian.
Saya sendiri waktu melalui proses menjadi seorang pemula di dunia saham, kurang percaya dengan adanya fakta tersebut. Saya sih berpikir kalau saya bisa baca indikator saja berarti sudah bisa untung. Sayangnya tidak demikian. Di pasar saham, anda sangat mungkin salah.
Pemain saham pro pun tetap bisa mengalami kerugian dari 50 kali transaksi. Kalau pemain pro bisa rugi, apakah anda yang baru belajar saham berharap bisa untung 100% dari 50 kali transaksi, 100 kali transaksi, 200 kali transaksi? Apakah itu mungkin? Kalau anda mengalaminya, anda pasti bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Pos ini ingin mengatakan pada para pemula: Main saham tidak sama dengan ilmu pasti. Itulah mengapa anda harus selalu disiplin dalam menentukan pada harga berapa saya harus jual (take profit), dan pada harga berapa saya harus potong kerugian supaya tidak membengkak (cut loss). Karena saham tidak sama dengan ilmu pasti, maka saya selalu menyarankan pada semua pemain saham untuk tetap menjadi trader yang rendah hati walaupun anda sudah bisa untung. Baca juga: Menjadi Trader yang Rendah Hati.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.