Saya baru sempat menulis postingan mengenai prospek saham-saham di sektor kabel. Sebenarnya di Facebook Belajar Saham, saya sudah beberapa kali update tulisan mengenai peluang saham di sektor kabel. Saham sektor kabel yang akan saya bahas di pos ini adalah: PT KMI Wire & Cable Indonesia (KBLI).
Saya sudah menyadari dan mulai mencoba KBLi sejak harganya 200-an. Namun, baru saat ini saya sempat menulis sekaligus menganalisis laporan keuangan KBLI (Karena menganalisis perusahaan membutuhkan waktu dan konsentrasi).
Mengapa saya bahas sektor kabel? dan mengapa KBLI?
Saat Jokowi mulai menjabat sebagai Presiden, Jokowi memiliki proyek pembangunan listrik 35.000 MW mulai tahun 2019. Sebelumnya, pemerintah memiliki proyek listrik 10.000 MW. Proyek listrik ini benar-benar membutuhkan support kabel konduktor aluminium. KBLI sebagai perusahaan di sektor kabel yang sangat prospek akan kecipratan proyek pemerintah.
Apalagi seiring bergulirnya program2 infrastruktur yang semakin digenjot, maka proyek2 listrik juga akan terkena dampak positif yang sangat besar. KBLI sendiri merupakan perusahaan di sektor kabel yang memiliki prospek sangat cerah, karena selain laporan keuangan yang bagus, KBLI merupakan salah satu pemasok utama untuk kabel PLN.
Pergerakan harga saham KBLI juga masih paling likuid dibandingkan sektor kabel lainnya, seperti SCCO, VOKS, JECC, KBLM, IKBI. Kalau anda perhatikan, saham2 selain KBLI tidak ada yang selikuid KBLI. Tren saham KBLI juga terlihat yang paling meyakinkan.
Bagaimana dengan laporan keuannya? Perhatikan laporan keuangan KBLI dibawah (Saya menggunakan analisis KBLI Kuartal III 2016 vs 2015).
KBLI tampak sangat prospek karena laba bersih KBLI naik hampir 4x lipat selama satu tahun, dari 65 miliar menjadi 228 miliar. Penjualan bersih KBLI juga mengalami peningkatan dari 1,8 triliun menjadi 1,93 triliun. Selain itu, manajemen KBLI juga terlihat bagus. Hal ini tampak dari beban pokok penjualan yang mengalami penurunan pada kuartal III.
Oke, kini anda sudah tahu prospek KBLI, baik ditinjau dari laporan keuangan maupun proyek2 KBLI dimasa mendatang (KBLI sangat prospek karena merupakan salah satu pemasok utama kabel PLN). Nah, lalu gimana dengan para pesaing KBLI?
Well, ditinjau dari prospek sebenarnya pesaing KBLI, yaitu PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO), sebenarnya SCCO memiliki omzet dan laba yang lebih besar daripada KBLI. Omzet SCCO dan juga laba bersih SCCO mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sama seperti KBLI.
Namun, diantara kedua saham tersebut, saya masih memilih KBLI sebagai sarana investasi saham, karena KBLI memiliki hubungan besar dengan PLN. Di satu sisi, saham KBLI jauh lebih likuid. Alasan lainnya, saham KBLI ini masih di kisaran 300-an (sampai saat pos ini ditulis). Sedangkan, harga saham SCCO sekarang ada di 7.500.
Tentu saja, secara valuasi dan likuiditas KBLI jauh lebih menarik. Pergerakan saham KBLI juga terlihat mulai bergerak naik terus, dan KBLI terlihat mulai likuid. Namun, kenaikan saham KBLI bukan berarti KBLI tidak akan koreksi sama sekali. Fluktuatif jangka pendek tetap akan terjadi.
Risiko KBLI
Dalam investasi saham, selain ada gain pasti ada risiko. KBLI memang prospek, namun pendapatan KBLI juga mudah terpengaruh oleh volatilitas. Hal ini dikarenakan laba bersih KBLI sangat rentan terhadap nilai tukar. Perlu anda ketahui, logam tembaga saat ini banyak diimpor dari luar negeri.
Perhatikan lagi laporan keuangan KBLI diatas. Terlihat bahwa pada pos 'Keuntungan Kurs Mata Uang Asing' KBLI dari tahun 2015 ke 2016 menurun sangat drastis. Hal ini dikarenakan pengaruh mata uang seperti yang saya sebutkan diatas. Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah.
Melihat prospek pembangunan infrastruktur yang semakin gencar dan proyek2 pemerintah terkait sektor kabel, maka saham KBLI inilah yang saya sarankan menjadi pilihan untuk anda.
Saya sudah menyadari dan mulai mencoba KBLi sejak harganya 200-an. Namun, baru saat ini saya sempat menulis sekaligus menganalisis laporan keuangan KBLI (Karena menganalisis perusahaan membutuhkan waktu dan konsentrasi).
Mengapa saya bahas sektor kabel? dan mengapa KBLI?
Saat Jokowi mulai menjabat sebagai Presiden, Jokowi memiliki proyek pembangunan listrik 35.000 MW mulai tahun 2019. Sebelumnya, pemerintah memiliki proyek listrik 10.000 MW. Proyek listrik ini benar-benar membutuhkan support kabel konduktor aluminium. KBLI sebagai perusahaan di sektor kabel yang sangat prospek akan kecipratan proyek pemerintah.
Apalagi seiring bergulirnya program2 infrastruktur yang semakin digenjot, maka proyek2 listrik juga akan terkena dampak positif yang sangat besar. KBLI sendiri merupakan perusahaan di sektor kabel yang memiliki prospek sangat cerah, karena selain laporan keuangan yang bagus, KBLI merupakan salah satu pemasok utama untuk kabel PLN.
Pergerakan harga saham KBLI juga masih paling likuid dibandingkan sektor kabel lainnya, seperti SCCO, VOKS, JECC, KBLM, IKBI. Kalau anda perhatikan, saham2 selain KBLI tidak ada yang selikuid KBLI. Tren saham KBLI juga terlihat yang paling meyakinkan.
Bagaimana dengan laporan keuannya? Perhatikan laporan keuangan KBLI dibawah (Saya menggunakan analisis KBLI Kuartal III 2016 vs 2015).
KBLI tampak sangat prospek karena laba bersih KBLI naik hampir 4x lipat selama satu tahun, dari 65 miliar menjadi 228 miliar. Penjualan bersih KBLI juga mengalami peningkatan dari 1,8 triliun menjadi 1,93 triliun. Selain itu, manajemen KBLI juga terlihat bagus. Hal ini tampak dari beban pokok penjualan yang mengalami penurunan pada kuartal III.
Oke, kini anda sudah tahu prospek KBLI, baik ditinjau dari laporan keuangan maupun proyek2 KBLI dimasa mendatang (KBLI sangat prospek karena merupakan salah satu pemasok utama kabel PLN). Nah, lalu gimana dengan para pesaing KBLI?
Well, ditinjau dari prospek sebenarnya pesaing KBLI, yaitu PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO), sebenarnya SCCO memiliki omzet dan laba yang lebih besar daripada KBLI. Omzet SCCO dan juga laba bersih SCCO mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sama seperti KBLI.
Namun, diantara kedua saham tersebut, saya masih memilih KBLI sebagai sarana investasi saham, karena KBLI memiliki hubungan besar dengan PLN. Di satu sisi, saham KBLI jauh lebih likuid. Alasan lainnya, saham KBLI ini masih di kisaran 300-an (sampai saat pos ini ditulis). Sedangkan, harga saham SCCO sekarang ada di 7.500.
Tentu saja, secara valuasi dan likuiditas KBLI jauh lebih menarik. Pergerakan saham KBLI juga terlihat mulai bergerak naik terus, dan KBLI terlihat mulai likuid. Namun, kenaikan saham KBLI bukan berarti KBLI tidak akan koreksi sama sekali. Fluktuatif jangka pendek tetap akan terjadi.
Risiko KBLI
Dalam investasi saham, selain ada gain pasti ada risiko. KBLI memang prospek, namun pendapatan KBLI juga mudah terpengaruh oleh volatilitas. Hal ini dikarenakan laba bersih KBLI sangat rentan terhadap nilai tukar. Perlu anda ketahui, logam tembaga saat ini banyak diimpor dari luar negeri.
Perhatikan lagi laporan keuangan KBLI diatas. Terlihat bahwa pada pos 'Keuntungan Kurs Mata Uang Asing' KBLI dari tahun 2015 ke 2016 menurun sangat drastis. Hal ini dikarenakan pengaruh mata uang seperti yang saya sebutkan diatas. Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah.
Melihat prospek pembangunan infrastruktur yang semakin gencar dan proyek2 pemerintah terkait sektor kabel, maka saham KBLI inilah yang saya sarankan menjadi pilihan untuk anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.