Di banyak seminar saham, saya sering mendengar kisah sukses pemain saham yang bisa meraup profit besar. Termasuk yang selalu ramai dibicarakan adalah mengenai cara Lo Kheng Hong (LKH) bisa mencetak untung miliaran rupiah dari saham. Prinsip investasi LKH adalah 'kaya sambil tidur'. Jika anda belum tahu siapa itu LKH, anda bisa baca lagi disini: Lo Kheng Hong, Warren Buffet-nya Indonesia & Strategi Investasi.
Mindset kaya sambil tidur dari saham pun semakin gencar disosialisasikan dimana-mana untuk mengajak masyarakat Indonesia agar mau investasi saham. Bahkan edukasi saham seperti ini juga sudah diberikan sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Namun, dari banyak edukasi yang saya amati selama ini, sebagian besar mindset edukasi saham yang ditanamkan justru menggiring calon pemain saham untuk bertindak MALAS dan SALAH.
Bertindak salah gimana Bung Heze? Tanya anda
Investasi saham seringkali diajarkan dengan memberikan 'bumbu' bahwa dengan investasi anda tidak perlu melakukan apa-apa. Anda bisa 'kaya sambil tidur'. Dengan investasi, anda tidak perlu repot. Mindset ini seringkali diajarkan pada orang-orang awam, pemula dan calon pemain saham. Yang lebih buruk, kebanyakan dari mereka adalah anak2 muda dan usia produktif.
Mindset ini menurut saya benar, tapi kurang tepat. Mengapa? Karena membentuk mindset seperti itu akan menimbulkan 2 pemikiran. Pertama, orang awam akan berpikir bahwa investasi saham itu ternyata mudah dan enak. Kedua, orang awam akan membentuk mindset malas (Wah main saham itu enak, bisa kaya sambil tidur, begitu pikir orang awam).
Padahal kenyataannya tidak demikian. LKH contohnya. LKH kaya dari saham melalui sebuah proses jatuh bangun, belajar dan terus belajar. Cut loss dan beralih dari trader menjadi investor. Kemudian, LKH baru bisa menemukan jalan suksesnya sebagai investor. Artinya, tidak ada jalan mudah menuju 'kaya sambil tidur dari saham'.
Mindset yang dibangun dengan mengajarkan profit saham bisa dan mudah didapatkan dengan investasi (kalau anda investasi anda nggak perlu ngapa-ngapain), tentu juga tidak baik untuk kalangan anak muda yang berada dalam usia produktif.
Usia produktif harusnya dituntut untuk terus belajar, mencoba dan harus mau jatuh bangun kalau mau sukses. Lha kalau anda beli saham lalu anda tidur, anda nggak akan dapat ilmu apa-apa tentang saham.
Usia produktif biasanya saya sarankan untuk banyak-banyak belajar trading, karena hanya dengan trading anda baru bisa memahami pergerakan pasar. Anda bisa mempelajari pergerakan teknikal yang sesuai untuk anda. Ujung-ujungnya, profit pasti mengikuti.
Saya sudah mengalaminya sendiri. Di usia produktif saya mencoba untuk beli saham lalu tidur. Apa yang terjadi? Ilmu yang saya dapatkan benar-benar tertinggal. Akhirnya saya mengubah mindset main saham yang benar. Bahwa usia produktif hendaknya banyak belajar untuk mengerti pergerakan saham (trading).
Sampai sini sudah paham?
Jadi dari pos ini, saya bisa menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
- Main saham tidak bisa menjamin anda bisa 'kaya sambil tidur'. Anda bisa 'kaya sambil tidur' apabila anda sudah bisa membaca pasar, dan mencari saham-saham mutiara terpendam. Hal ini membutuhkan waktu belajar yang cukup panjang.
- Main saham bisa membuat anda untung dan kaya. Tetapi, main saham tidak menjamin anda kaya mendadak.
- Investasi saham bukanlah sesuatu yang salah untuk orang usia produktif. Tetapi, jika anda berpikir bisa cepat kaya sambil tidur dengan investasi saham itu yang salah.
- Sebagai pemula dan usia produktif, lebih baik jika anda mulai dengan belajar trading. Investasi bisa anda lakukan dengan alokasi dana yang berbeda dengan trading. Asalkan sebagai seorang pemula, anda jangan 100% investasi, karena anda butuh mempelajari pergerakan pasar yang dinamis.
- Analisis teknikal dan fundamental tetap bisa dipelajari secara berbarengan. Prinsip teknikal dan fundamental memang tidak sama, tetapi mereka bisa saling mendukung.
Mindset kaya sambil tidur dari saham pun semakin gencar disosialisasikan dimana-mana untuk mengajak masyarakat Indonesia agar mau investasi saham. Bahkan edukasi saham seperti ini juga sudah diberikan sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Namun, dari banyak edukasi yang saya amati selama ini, sebagian besar mindset edukasi saham yang ditanamkan justru menggiring calon pemain saham untuk bertindak MALAS dan SALAH.
Bertindak salah gimana Bung Heze? Tanya anda
Investasi saham seringkali diajarkan dengan memberikan 'bumbu' bahwa dengan investasi anda tidak perlu melakukan apa-apa. Anda bisa 'kaya sambil tidur'. Dengan investasi, anda tidak perlu repot. Mindset ini seringkali diajarkan pada orang-orang awam, pemula dan calon pemain saham. Yang lebih buruk, kebanyakan dari mereka adalah anak2 muda dan usia produktif.
Mindset ini menurut saya benar, tapi kurang tepat. Mengapa? Karena membentuk mindset seperti itu akan menimbulkan 2 pemikiran. Pertama, orang awam akan berpikir bahwa investasi saham itu ternyata mudah dan enak. Kedua, orang awam akan membentuk mindset malas (Wah main saham itu enak, bisa kaya sambil tidur, begitu pikir orang awam).
Padahal kenyataannya tidak demikian. LKH contohnya. LKH kaya dari saham melalui sebuah proses jatuh bangun, belajar dan terus belajar. Cut loss dan beralih dari trader menjadi investor. Kemudian, LKH baru bisa menemukan jalan suksesnya sebagai investor. Artinya, tidak ada jalan mudah menuju 'kaya sambil tidur dari saham'.
Mindset yang dibangun dengan mengajarkan profit saham bisa dan mudah didapatkan dengan investasi (kalau anda investasi anda nggak perlu ngapa-ngapain), tentu juga tidak baik untuk kalangan anak muda yang berada dalam usia produktif.
Usia produktif harusnya dituntut untuk terus belajar, mencoba dan harus mau jatuh bangun kalau mau sukses. Lha kalau anda beli saham lalu anda tidur, anda nggak akan dapat ilmu apa-apa tentang saham.
Usia produktif biasanya saya sarankan untuk banyak-banyak belajar trading, karena hanya dengan trading anda baru bisa memahami pergerakan pasar. Anda bisa mempelajari pergerakan teknikal yang sesuai untuk anda. Ujung-ujungnya, profit pasti mengikuti.
Saya sudah mengalaminya sendiri. Di usia produktif saya mencoba untuk beli saham lalu tidur. Apa yang terjadi? Ilmu yang saya dapatkan benar-benar tertinggal. Akhirnya saya mengubah mindset main saham yang benar. Bahwa usia produktif hendaknya banyak belajar untuk mengerti pergerakan saham (trading).
Sampai sini sudah paham?
Jadi dari pos ini, saya bisa menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
- Main saham tidak bisa menjamin anda bisa 'kaya sambil tidur'. Anda bisa 'kaya sambil tidur' apabila anda sudah bisa membaca pasar, dan mencari saham-saham mutiara terpendam. Hal ini membutuhkan waktu belajar yang cukup panjang.
- Main saham bisa membuat anda untung dan kaya. Tetapi, main saham tidak menjamin anda kaya mendadak.
- Investasi saham bukanlah sesuatu yang salah untuk orang usia produktif. Tetapi, jika anda berpikir bisa cepat kaya sambil tidur dengan investasi saham itu yang salah.
- Sebagai pemula dan usia produktif, lebih baik jika anda mulai dengan belajar trading. Investasi bisa anda lakukan dengan alokasi dana yang berbeda dengan trading. Asalkan sebagai seorang pemula, anda jangan 100% investasi, karena anda butuh mempelajari pergerakan pasar yang dinamis.
- Analisis teknikal dan fundamental tetap bisa dipelajari secara berbarengan. Prinsip teknikal dan fundamental memang tidak sama, tetapi mereka bisa saling mendukung.
Mantap Pak Heze atas ulasan-ulasan di blog ini. Sebagai pemula di saham, saya banyak terbantu dengan ulasan-ulasan Pak Heze di blog ini. Yang saya sedikit agak menyesal adalah, mengapa saya baru saat ini menemukan blog saham yang sangat luar biasa ini, kok tidak dari dulu saya menemukan blog ini. Namun demikian, tidak ada kata terlambat untuk belajar saham.
ReplyDeleteTerima Kasih Pak Heze.
Dear Annas,
DeleteTerima kasih atas komentar anda. Secara tidak langsung, anda membangkitkan semangat saya untuk terus mengedukasi saham...