Salah satu analisis rasio keuangan (analisis fundamental) yang sering digunakan untuk menganalisis sehat tidaknya kondisi suatu perusahaan adalah analisis rasio menggunakan Altman Z-score. Singkatnya, Altman Z-score merupakan model rasio yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan (financial distress).
Dengan memprediksi kebangkrutan perusahaan, anda bisa mengetahui perusahaan mana yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan perusahaan yang terancam terkena likuidasi. Hal ini nantinya sangat berpengaruh pada keputusan investasi anda.
Oke, saya akan langsung membahas cara memprediksi kebangkrutan menggunakan rumus Altman Z-score. Rumus Altman Z-score dibedakan menjadi 2, yaitu untuk perushaaan MANUFAKTUR dan perusahaan NON MANUFAKTUR. Hal ini dikarenakan output produk perusahaan manufaktur dan non manufaktur berbeda.
Rumus Altman Z-score adalah sebagai berikut:
Z-score = 1,2T1 + 1,4T2 + 3,3T3 + 0,6T4 + 0,999T5
Keterangan:
T1 = Modal kerja / Aset total
T1 merupakan rasio untuk memprediksi likuid tidaknya perusahaan menggunakan seluruh aset (aset total) perusahaan. Altman menilai bahwa current ratio dan acid ratio masih jauh dari kata cukup untuk memprediksi kondisi likuiditas dan kebangkrutan perusahaan yang seungguhnya.
T2= Laba ditahan / Aset total
Ukuran ini digunakan untuk melihat apakah seluruh modal yang dimiliki perusahaan (laba ditahan/ retained earning) mampu untuk mengimbangi aset total perusahaan.
T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) / Aset total
Ukuran ini bertujuan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas menggunakan keseluruhan aset tanpa melihat unsur utang yang digunakan.
T4 = Nilai pasar ekuitas (market value of equity)/ Utang total
Ukuran ini bertujuan mengukur leverage / tingkat utang perusahaan. Altman menggunakan rumus ini karena memandang bahwa utang yang besar bagi perusahaan sangat mengancam keberlangsungan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
T5 = Penjualan / Aset total
Ukuran ini bertujuan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset-aset perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Perusahaan yang baik dan mampu bertahan adalah perusahaan yang mampu menjaga tingkat penjualannya, karena penjualan yang berpengaruh pada laba yang diterima perusahaan.
Oke, setelah mengetahui rumus Altman Z-score, rumus Altman memiliki klasifikasi sendiri untuk menentukan area kebangkrutan perusahaan. Berikut klasifikasi penafsiran nilai Z-score:
Z-score > 3.00 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
2,70 ≤ Z-score < 2,99 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
1,80 ≤ Z-score < 2,70 = Perusahaan memiliki kemungkinan mengalami financial distress untuk 2 tahun kedepan.
Z < 1,80 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
Berikut adalah contoh perhitungan analisis fundamental menggunakan rumus Altman Z-score pada perusahaan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk tahun 2015. Perhatikan tabel dibawah ini.
Keterangan:
Modal kerja: Aset laancar - kewajiban lancar
Laba ditahan adalah total dari retained earning appropriated dan unappropriated
EBIT: Laba usaha
Market value of equity (kapitalisasi pasar): Harga saham x jumlah saham beredar. Baca juga: Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar
Pada perhitungan analisis fundamental MYOR, didapatkan nilai Z-score sebesar 5,53. Artinya, Z-score MYOR berada diatas 3,00. Hal ini menunjukkan bahwa MYOR memiliki kondisi keuangan yang sehat dan bebas dari risiko financial distress. Dengan kata lain, MYOR adalah perusahaan yang layak investasi jika dilihat dari analisis financial distress.
Tentu masih banyak analisis lainnya yang menjadi pertimbangan untuk investasi. Jika anda menemukan perusahaan yang memiliki nilai Z-score dibawah 2.70, maka anda harus menghindari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki tingkat financial distress yang tinggi, berpotensi terkena likuidasi.
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memililiki tingkat utang yang tidak terlalu tinggi, ekuitas besar, mampu mendayagunakan aset untuk mendongkrak penjualan. Hal ini bisa tercermin dengan menggunakan analisis Z-score tersebut.
Modifikasi Rumus Altman Z-score
Rumus dan perhitungan Altman Z-score diatas adalah untuk perusahaan manufaktur. Di bursa efek, perusahaan menaufaktur memang mendominasi jumlah sampel dari seluruh perusahaan go public, kira2 sekitar 70%. Namun, Altman menilai bahwa tidak semua sektor usaha memiliki kriteria perhitungan financial distress yang sama.
Oleh karena itu, Altman membedakan rumus Altman Z-score untuk klasifikasi perusahaan pribadi dan perusahaan non manufaktur. Rumus Altman untuk perusahaan pribadi berbeda karena perusahaan pribadi tidak memiliki market value of equity. So, rumus Altman Z-scorenya adalah sebagai berikut:
Z-score = 0,717T1 + 0,847T2 + 3,107T3 + 0,420T4 + 0,999T5
Rumus Altman Z-score untuk perusahaan pribadi ada perbedaan pada T4, di mana T4 untuk perusahaan pribadi adalah nilai buku ekuitas (book value of equity) / kewajiban (liabilitas). Klasifikasi Altman Z-score untuk perusahaan pribadi adalah sebagai berikut:
Z-score > 2,90 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
1,23 ≤ Z-score < 2,90 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
Z < 1,23 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
Sedangkan untuk perusahaan non manufaktur, rumus Altman Z-score dimodifikasi menjadi:
Z-score = 6,56T1 + 3,26T2 + 6,72T3 + 1,05T4
Rumus T5 (asset turnover) pada perusahaan non manufaktur dihilangkan karena perputaran aset pada perusahaan non manufaktur (seperti perusahaan jasa) tidak memiliki pengaruh yang berarti dibandingkan perusahaan manufaktur. Sebagai contoh, penambahan kapasitas mesin sebesar X pada perusahaan manufaktur akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan sebesar X.
Tetapi, penambahan gedung kantor pada perusahaan jasa, belum tentu berkorelasi terhadap peningkatan pendapatan. Klasifikasi Altman Z-score untuk perusahaan non manufaktur adalah sebagai berikut:
Z-score > 2,60 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
1,1 ≤ Z-score < 2,60 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
Z < 1,1 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
Oke, saya akan langsung membahas cara memprediksi kebangkrutan menggunakan rumus Altman Z-score. Rumus Altman Z-score dibedakan menjadi 2, yaitu untuk perushaaan MANUFAKTUR dan perusahaan NON MANUFAKTUR. Hal ini dikarenakan output produk perusahaan manufaktur dan non manufaktur berbeda.
Rumus Altman Z-score adalah sebagai berikut:
Z-score = 1,2T1 + 1,4T2 + 3,3T3 + 0,6T4 + 0,999T5
Keterangan:
T1 = Modal kerja / Aset total
T1 merupakan rasio untuk memprediksi likuid tidaknya perusahaan menggunakan seluruh aset (aset total) perusahaan. Altman menilai bahwa current ratio dan acid ratio masih jauh dari kata cukup untuk memprediksi kondisi likuiditas dan kebangkrutan perusahaan yang seungguhnya.
T2= Laba ditahan / Aset total
Ukuran ini digunakan untuk melihat apakah seluruh modal yang dimiliki perusahaan (laba ditahan/ retained earning) mampu untuk mengimbangi aset total perusahaan.
T3 = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) / Aset total
Ukuran ini bertujuan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas menggunakan keseluruhan aset tanpa melihat unsur utang yang digunakan.
T4 = Nilai pasar ekuitas (market value of equity)/ Utang total
Ukuran ini bertujuan mengukur leverage / tingkat utang perusahaan. Altman menggunakan rumus ini karena memandang bahwa utang yang besar bagi perusahaan sangat mengancam keberlangsungan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
T5 = Penjualan / Aset total
Ukuran ini bertujuan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset-aset perusahaan untuk menghasilkan penjualan. Perusahaan yang baik dan mampu bertahan adalah perusahaan yang mampu menjaga tingkat penjualannya, karena penjualan yang berpengaruh pada laba yang diterima perusahaan.
Oke, setelah mengetahui rumus Altman Z-score, rumus Altman memiliki klasifikasi sendiri untuk menentukan area kebangkrutan perusahaan. Berikut klasifikasi penafsiran nilai Z-score:
Z-score > 3.00 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
2,70 ≤ Z-score < 2,99 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
1,80 ≤ Z-score < 2,70 = Perusahaan memiliki kemungkinan mengalami financial distress untuk 2 tahun kedepan.
Z < 1,80 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
Berikut adalah contoh perhitungan analisis fundamental menggunakan rumus Altman Z-score pada perusahaan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) untuk tahun 2015. Perhatikan tabel dibawah ini.
Keterangan:
Modal kerja: Aset laancar - kewajiban lancar
Laba ditahan adalah total dari retained earning appropriated dan unappropriated
EBIT: Laba usaha
Market value of equity (kapitalisasi pasar): Harga saham x jumlah saham beredar. Baca juga: Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar
Pada perhitungan analisis fundamental MYOR, didapatkan nilai Z-score sebesar 5,53. Artinya, Z-score MYOR berada diatas 3,00. Hal ini menunjukkan bahwa MYOR memiliki kondisi keuangan yang sehat dan bebas dari risiko financial distress. Dengan kata lain, MYOR adalah perusahaan yang layak investasi jika dilihat dari analisis financial distress.
Tentu masih banyak analisis lainnya yang menjadi pertimbangan untuk investasi. Jika anda menemukan perusahaan yang memiliki nilai Z-score dibawah 2.70, maka anda harus menghindari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki tingkat financial distress yang tinggi, berpotensi terkena likuidasi.
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memililiki tingkat utang yang tidak terlalu tinggi, ekuitas besar, mampu mendayagunakan aset untuk mendongkrak penjualan. Hal ini bisa tercermin dengan menggunakan analisis Z-score tersebut.
Modifikasi Rumus Altman Z-score
Rumus dan perhitungan Altman Z-score diatas adalah untuk perusahaan manufaktur. Di bursa efek, perusahaan menaufaktur memang mendominasi jumlah sampel dari seluruh perusahaan go public, kira2 sekitar 70%. Namun, Altman menilai bahwa tidak semua sektor usaha memiliki kriteria perhitungan financial distress yang sama.
Oleh karena itu, Altman membedakan rumus Altman Z-score untuk klasifikasi perusahaan pribadi dan perusahaan non manufaktur. Rumus Altman untuk perusahaan pribadi berbeda karena perusahaan pribadi tidak memiliki market value of equity. So, rumus Altman Z-scorenya adalah sebagai berikut:
Z-score = 0,717T1 + 0,847T2 + 3,107T3 + 0,420T4 + 0,999T5
Rumus Altman Z-score untuk perusahaan pribadi ada perbedaan pada T4, di mana T4 untuk perusahaan pribadi adalah nilai buku ekuitas (book value of equity) / kewajiban (liabilitas). Klasifikasi Altman Z-score untuk perusahaan pribadi adalah sebagai berikut:
Z-score > 2,90 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
1,23 ≤ Z-score < 2,90 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
Z < 1,23 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
Sedangkan untuk perusahaan non manufaktur, rumus Altman Z-score dimodifikasi menjadi:
Z-score = 6,56T1 + 3,26T2 + 6,72T3 + 1,05T4
Rumus T5 (asset turnover) pada perusahaan non manufaktur dihilangkan karena perputaran aset pada perusahaan non manufaktur (seperti perusahaan jasa) tidak memiliki pengaruh yang berarti dibandingkan perusahaan manufaktur. Sebagai contoh, penambahan kapasitas mesin sebesar X pada perusahaan manufaktur akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan sebesar X.
Tetapi, penambahan gedung kantor pada perusahaan jasa, belum tentu berkorelasi terhadap peningkatan pendapatan. Klasifikasi Altman Z-score untuk perusahaan non manufaktur adalah sebagai berikut:
Z-score > 2,60 = Perusahaan dianggap aman / bagus / terhindar risiko kebangkrutan.
1,1 ≤ Z-score < 2,60 = Terdapat kondisi keuangan perusahaan yang membutuhkan perhatian khusus.
Z < 1,1 = Perusahaan berpotensi kuat mengalami kebangkrutan
MENGHITUNG KOFISIEN GMN GAN ?
ReplyDeleteSelamat sore,
DeleteKoefisien apa yang bapak maksud? Bisa mohon diperjelas?
sumbernya darimana pak?
ReplyDeleteWlid & Subramanyam... Data diolah
Deletemin ini sumber nya dari jurnal mana? ane butuh untuk skripsi min
ReplyDeleteSumbernya: Wild & Subramanyam
Deletesumbernya buku atau jurnal ya?
ReplyDeleteDari buku. Wild & Subramanyam.
DeleteUntuk contoh kasusnya, saya ambil dan olah sendiri.
judul bukunya analisis lapran keuangan bukan ya? kalo iya edisi berapa dan tahun berapa ya?
Deleteterimakasih
Iya betul. Pakai tahun 2010. Untuk referensi, bisa sesuaikan dengan edisi yang terbaru (edisi revisi)
Deletebro ngitung MVE gimana yaa ?? masih bingung.. btw itu dapet MVE 27 triliun ngitungnya gmna ya ?? mkakasih
ReplyDeleteDari harga saham (akhir tahun) x jumlah saham beredar.
DeleteHarga saham MYOR = 1.220 dikalikan jumlah saham beredar = 22.358.699.725 saham
Cara cari harga saham dan jumlah saham beredar seperti yang saya tuliskan di postingan diatas
Kalo rugi berarti nilainya minus dong? Atau dipositifkan aja?
ReplyDeleteKalau rugi tetap minus, tidak boleh dipositifkan
Deletemenghitung rata-rata zscore gi mana mas?
ReplyDeleteSaya tidak mengerti maksud pertanyaan anda. Apa yang anda maksud rata2 per sektor atau bagaimana?
DeleteZ-score harusnya dihitung individu tiap perusahaan, untuk melihat kondisi kesehatan keuangan per perusahaan
min ini rumus z score untuk perusahaan dagang atau merchandising berarti pakai yg mana? yg modifikasi ?
ReplyDeletePerusahaan dagang pakai Z-score modifikasi yang non-manufaktur
Deleteboleh dikasih contoh perusahaan pribadi yang tidak memiliki market value of equity?
ReplyDeleteBanyak... Perusahaan2 go private kan tidak punya MVE
Deletemencari book value of equity gimana ya?
ReplyDeleteBook value of equity secara garis besar adalah total ekuitas. Total ekuityas bisa cari di laporan perubahan ekuitas pada laporan keuangan
Deletekalau untuk perbakan yg lis di bei bebih baik pakai yg model mana ya kak?
ReplyDeleteKalau perbankan anda bisa pakai Altman modifikasi untuk perusahaan non manufaktur
DeleteSemoga menjawab
Maaf mau bertanya untuk saham berdedar dan saham beredar cari dimana ya? Karena saya coba di idx not available
ReplyDeleteMuncul kok. Cari di idx.co id --> Data Pasar --> Ringkasan Saham --> lalu jangan lupa centang 'listed share'
Deleteperhitungan laba ditahan maksudnya gimana?
ReplyDeleteItu ada rumusnya diatas, sudah saya jelaskan
Deletebagaimana perhitungan mencari laba ditahahan dalam lapkeu?
ReplyDeleteAda di laporan keuangan bagian laporan ekuitas. Jumlahkan antara laba ditahan yang ditentukan penggunaannya + laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya
DeleteKa, untuk Koefisien yang 1,2 terus 1,4 dll itu dapet darimana yaa ?
ReplyDeleteKoefisien itu sudah aturan pakem dari rumus Altman..
DeleteKAK WORKING CAPITAL DARIMANA YA LIATNYA?
ReplyDeleteWorking capital = Modal kerja rumusnya aset lancar - kewajiban lancar (di pembahasan saya bahas)
Deleteka kalau kalo untuk nilai nominal pecahan desimal nya 3 angka dibelakang koma boleh tidak?
ReplyDeleteBoleh
Deletekalau untuk perusahaan jasa penerbangan kaya garuda, air asia, itu masuk model altman yang mana ya ?
ReplyDeleteYang Altman Non Manufaktur
DeleteKak metode ini digunakan untuk perhitungan perusahaan induk atau bisa untuk perusahaan cabang? Terimakasih
ReplyDeleteBisa semua
DeleteKak mau tanya, kalau nilai saldo laba yg belum di tentukan penggunaannya itu di dalam kurung berarti minus harus di kurangi kan antara yg telah ditentukan sama yg belum itu bukan di tambah jadinya?
ReplyDeleteIya, kalau minus berarti dikurangi
DeleteIzin bertanya. Bagaimana cara mendapatkan laba ditahan jika perusahaan mengalami kerugian?
ReplyDeleteKalau laba ditahan minus, berarti tetap harus ditulis minus sesuai dengan yang tertera di laporan keuangan
Deletekak mau nanya, jika variabel dalam suatu penelitian/skripsi tidak ada/tidak sesuai dengan rumus altman z-score pertama itu bagaimana ya kak?
ReplyDeletemisalkan leverage, likuiditas dan capacity operating. Nah capacity operating ini kan tidak ada dalam rumus altman z-score pertama. Apakah itu tetap dimasukan ke rumus altman atau jika ada variabel yg tidak sesuai berarti nilai nya di nol kan kak? mohon infonya ya kak, terima kasih
Bisa di nol-kan. Tapi kalau ada penelitian terdahulu yang sumbernya jelas dan membahas tentang capacity operasi, ya sebaiknya dimasukkan. Yang terpenting adalah sumber dari penelitian terdahulu
Delete