Saya kerap kali mendapat pertanyaan dari rekan-rekan pemain saham: "Pak Heze, saya banyak mendengar berita saham A akan diakumulasi dalam jumlah besar. Apakah saya sebaiknya mulai beli saham tersebut?"
Pertanyaan yang sering diajukan ke saya, biasanya saya malah tanya kembali: "Mengapa anda begitu yakin mau beli sahamnya?"
Ini adalah salah satu contoh bahwa pemain saham ternyata sering terjebak dengan opini (pendapat seseorang) dan rumor (bukan fakta), yang ujung-ujungnya justru menyebabkan saham jadi nyangkut. Sangat tidak bijaksana apabila anda membeli saham hanya karena rumor apalagi opini.
Pertanyaan yang sering diajukan ke saya, biasanya saya malah tanya kembali: "Mengapa anda begitu yakin mau beli sahamnya?"
Ini adalah salah satu contoh bahwa pemain saham ternyata sering terjebak dengan opini (pendapat seseorang) dan rumor (bukan fakta), yang ujung-ujungnya justru menyebabkan saham jadi nyangkut. Sangat tidak bijaksana apabila anda membeli saham hanya karena rumor apalagi opini.
"Terus gimana saya bedakan opini dengan fakta Pak Heze?" Tanya anda penasaran
Opini-opini (yang suerriiiinnnggg sekali menyesatkan) biasanya akan anda jumpai di grup-grup saham maupun komunitas saham di media sosial. Demikian juga dengan rumor. Saya berikan satu contoh pada anda:
Saat IHSG mulai turun drastis karena sentimen negatif ini dan itu, ada yang mengatakan: "IHSG going to 4.000". Ada pula yang mengatakan: "Ini saatnya kita harus jualan, karena IHSG cepat atau lama akan jatuh mengulang krisis moneter 1998". Atau: "Saham A setelah ini akan naik kencang, karena diakuisisi oleh perusahaan B".
Itu adalah contoh opini dan rumor. Dari kalimat-kalimat yang saya tulis diatas, you know kalau itu hanyalah opini orang yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, tidak sedikit dari pelaku pasar yang memang sengaja 'ngaco' membuat statement2 yang menakut-nakuti trader pemula supaya panic selling.
Jadi, saya harus bagaimana Bung Heze? Tanya anda
Kalau anda menemukan opini2 seperti itu, anda sebenarnya tidak perlu menanggapinya dengan serius. Malah lebih baik lagi, saya menyarankan supaya anda tidak perlu membaca opini-opini orang mengenai saham, IHSG terutana di forum2 maupun komunitas.
Kebanyakan opini2 tersebut adalah opini yang hanya bersifat menggiring dan mempengaruhi mindset trading anda. Setiap manusia memiliki bounded rationality (keterbatasan rasionalitas). Semakin banyak anda membaca pendapat orang, semakin bingung anda mengambil keputusan trading, dan anda semakin mudah terpengaruh. Padahal sekali lagi, opini tersebut banyak yang hanya bersifat menggiring dan BELUM TENTU benar.
Kalau anda ingin belajar saham, jauh lebih baik jika anda melakukan analisis anda sendiri. Jauh lebih baik jika anda profit kecil tetapi anda bisa menganalisis sendiri daripada anda mengikuti opini orang lain dan kemudian anda rugi.
Saat IHSG mulai turun drastis karena sentimen negatif ini dan itu, ada yang mengatakan: "IHSG going to 4.000". Ada pula yang mengatakan: "Ini saatnya kita harus jualan, karena IHSG cepat atau lama akan jatuh mengulang krisis moneter 1998". Atau: "Saham A setelah ini akan naik kencang, karena diakuisisi oleh perusahaan B".
Itu adalah contoh opini dan rumor. Dari kalimat-kalimat yang saya tulis diatas, you know kalau itu hanyalah opini orang yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan, tidak sedikit dari pelaku pasar yang memang sengaja 'ngaco' membuat statement2 yang menakut-nakuti trader pemula supaya panic selling.
Jadi, saya harus bagaimana Bung Heze? Tanya anda
Kalau anda menemukan opini2 seperti itu, anda sebenarnya tidak perlu menanggapinya dengan serius. Malah lebih baik lagi, saya menyarankan supaya anda tidak perlu membaca opini-opini orang mengenai saham, IHSG terutana di forum2 maupun komunitas.
Kebanyakan opini2 tersebut adalah opini yang hanya bersifat menggiring dan mempengaruhi mindset trading anda. Setiap manusia memiliki bounded rationality (keterbatasan rasionalitas). Semakin banyak anda membaca pendapat orang, semakin bingung anda mengambil keputusan trading, dan anda semakin mudah terpengaruh. Padahal sekali lagi, opini tersebut banyak yang hanya bersifat menggiring dan BELUM TENTU benar.
Kalau anda ingin belajar saham, jauh lebih baik jika anda melakukan analisis anda sendiri. Jauh lebih baik jika anda profit kecil tetapi anda bisa menganalisis sendiri daripada anda mengikuti opini orang lain dan kemudian anda rugi.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.