Pasar saham adalah tempat meraup untung bagi semua tipe pemain saham. Baik pemain saham pemula, pemain saham kawakan, investor, bandar maupun institusi semua bermain saham dengan tujuan meraih profit sebesar-besarnya. Namun, untuk meraih profit tentu saja anda butuh modal.
Anda harus ingat, bahwa disamping skill, modal adalah hal utama yang membuat pemain saham tetap bisa bertahan. Pokoknya, selama ada modal anda tetap bisa bertahan dalam trading. Kalau anda tidak punya modal, anda tidak bisa bertansaksi. Di pasar saham, modal ibarat nyawa.
Jadi, ketika trading saham anda bukan saja diharuskan memiliki kemampuan analisa teknikal yang baik, tetapi anda juga harus mengelola modal anda. I mean, anda juga harus mampu mengelola psikologis anda dengan baik.
Hmm.. Benar juga ya. Tapi gimana caranya supaya modal saya nggak habis? Tanya anda.
Ada cara-cara utama yang saya sarankan pada anda jika anda ingin terus bertahan di pasar dan supaya nyawa anda (baca: modal) tidak habis.
1. Anda harus berani cut loss
Ketika anda membeli saham, dan harga saham ternyata jauh dari harapan anda, atau tiba2 perusahaan yang anda beli terkena masalah, maka anda harus segera cut loss.
Kebanyakan trader yang mengalami bangkrut di pasar saham, penyebab utamanya karena mereka terlambat cut loss ketika harga saham dan pasar tidak sesuai ekspektasi. Akhirnya, kerugian yang seharusnya kecil menjadi membengkak dan akhirnya habislah modal yang digunakan untuk trading. Baca juga: Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss dan Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss
2. Sabar menunggu
Melanjutkan poin 1, cut loss itu perlu dan harus dilakukan terlalu cepat. Tetapi kalau anda terlalu cepat cut loss, hal tersebut menunjukkan bahwa anda sedang takut, panik, pikiran tidak tenang.
Harga saham itu fluktuatif. Ada saatnya naik dan ada saatnya turun. Kalau anda melihat harga saham yang turun sedikit, lalu anda langsung cut loss. Atau harga saham anda belum naik, anda langsung jual rugi, modal anda akan cepat habis.
Lalu, saya harus gimana Bung Heze? Cut loss salah, nggak cut loss salah?
Mau tahu jawabannya? Baca: Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I dan Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II.
3. Jangan melakukan averaging down, kecuali anda paham betul caranya.
Averaging down berpotensi membuat anda rugi lebih besar, karena dengan averaging down, anda menambah kerugian pada saham2 anda yang sedang turun. Kalau harga saham anda turun terus, modal anda akan semakin tergerus saat anda averaging down. Baca pos: Mana yang Boleh: Averaging Up atau Averaging Down?
4. Sisakan cash di akun anda
Saat anda trading, jangan menggunakan seluruh modal anda untuk trading. Selalu sisakan cash di akun anda, entah 10%, 20% atau lebih dari modal trading anda. Hal ini akan memberikan rasa psikologis yang lebih nyaman.
Psikologis yang tenang akan membuat pengambilan keputusan trading anda lebih terencana. Memiliki cash di akun juga dapat meminimalkan risiko kerugian yang besar karena penurunan harga saham.
5. Segera realisasikan profit
Kalau anda sudah profit, jangan serakah. Segera realisasikan profit anda (profit taking). Sudah banyak "korban" trader yang bangkrut karena mereka tidak mampu mengelola emosinya. Saham yang sudah untung, masih berharap naik terus. Akhirnya, saham bukannya malah naik tetapi koreksi, bahkan koreksi dibawah harga belinya. Sayang sekali, kan?
6. Manajemen modal.
Manajemen modal adalah hal utama yang membuat anda bisa bertahan di pasar saham. Manajemen modal sangat berkaitan dengan trading plan yang anda pakai. Bagaimana cara melakukan manajemen modal? Saya membahasnya di ebook. Anda bisa dapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham
Itulah keenam cara supaya anda tetap bisa bertahan di pasar saham, tidak bangkrut dan modal anda tidak habis. Perlu anda ingat, di pasar saham kas adalah raja, kas adalah nyawa. Uang bukanlah segalanya, tapi tanpa uang anda tidak bisa trading.
Anda harus ingat, bahwa disamping skill, modal adalah hal utama yang membuat pemain saham tetap bisa bertahan. Pokoknya, selama ada modal anda tetap bisa bertahan dalam trading. Kalau anda tidak punya modal, anda tidak bisa bertansaksi. Di pasar saham, modal ibarat nyawa.
Jadi, ketika trading saham anda bukan saja diharuskan memiliki kemampuan analisa teknikal yang baik, tetapi anda juga harus mengelola modal anda. I mean, anda juga harus mampu mengelola psikologis anda dengan baik.
Hmm.. Benar juga ya. Tapi gimana caranya supaya modal saya nggak habis? Tanya anda.
Ada cara-cara utama yang saya sarankan pada anda jika anda ingin terus bertahan di pasar dan supaya nyawa anda (baca: modal) tidak habis.
1. Anda harus berani cut loss
Ketika anda membeli saham, dan harga saham ternyata jauh dari harapan anda, atau tiba2 perusahaan yang anda beli terkena masalah, maka anda harus segera cut loss.
Kebanyakan trader yang mengalami bangkrut di pasar saham, penyebab utamanya karena mereka terlambat cut loss ketika harga saham dan pasar tidak sesuai ekspektasi. Akhirnya, kerugian yang seharusnya kecil menjadi membengkak dan akhirnya habislah modal yang digunakan untuk trading. Baca juga: Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss dan Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss
2. Sabar menunggu
Melanjutkan poin 1, cut loss itu perlu dan harus dilakukan terlalu cepat. Tetapi kalau anda terlalu cepat cut loss, hal tersebut menunjukkan bahwa anda sedang takut, panik, pikiran tidak tenang.
Harga saham itu fluktuatif. Ada saatnya naik dan ada saatnya turun. Kalau anda melihat harga saham yang turun sedikit, lalu anda langsung cut loss. Atau harga saham anda belum naik, anda langsung jual rugi, modal anda akan cepat habis.
Lalu, saya harus gimana Bung Heze? Cut loss salah, nggak cut loss salah?
Mau tahu jawabannya? Baca: Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I dan Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II.
3. Jangan melakukan averaging down, kecuali anda paham betul caranya.
Averaging down berpotensi membuat anda rugi lebih besar, karena dengan averaging down, anda menambah kerugian pada saham2 anda yang sedang turun. Kalau harga saham anda turun terus, modal anda akan semakin tergerus saat anda averaging down. Baca pos: Mana yang Boleh: Averaging Up atau Averaging Down?
4. Sisakan cash di akun anda
Saat anda trading, jangan menggunakan seluruh modal anda untuk trading. Selalu sisakan cash di akun anda, entah 10%, 20% atau lebih dari modal trading anda. Hal ini akan memberikan rasa psikologis yang lebih nyaman.
Psikologis yang tenang akan membuat pengambilan keputusan trading anda lebih terencana. Memiliki cash di akun juga dapat meminimalkan risiko kerugian yang besar karena penurunan harga saham.
5. Segera realisasikan profit
Kalau anda sudah profit, jangan serakah. Segera realisasikan profit anda (profit taking). Sudah banyak "korban" trader yang bangkrut karena mereka tidak mampu mengelola emosinya. Saham yang sudah untung, masih berharap naik terus. Akhirnya, saham bukannya malah naik tetapi koreksi, bahkan koreksi dibawah harga belinya. Sayang sekali, kan?
6. Manajemen modal.
Manajemen modal adalah hal utama yang membuat anda bisa bertahan di pasar saham. Manajemen modal sangat berkaitan dengan trading plan yang anda pakai. Bagaimana cara melakukan manajemen modal? Saya membahasnya di ebook. Anda bisa dapatkan materi lengkapnya disini: Buku Saham
Itulah keenam cara supaya anda tetap bisa bertahan di pasar saham, tidak bangkrut dan modal anda tidak habis. Perlu anda ingat, di pasar saham kas adalah raja, kas adalah nyawa. Uang bukanlah segalanya, tapi tanpa uang anda tidak bisa trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.