Kalau anda sedang belajar saham atau mengamati pergerakan market di bursa saham, atau mungkin anda sering mendengarkan edukasi-edukasi mengenai saham, pernahkah anda bertanya-tanya: Dari mana harga saham bisa terbentuk? Mengapa harga saham bisa terus bergerak setiap harinya?
Harga saham bisa terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran harga. Sama seperti ketika anda membeli barang, maka harga suatu barang bisa terbentuk karena banyak sekali faktor, salah satunya adalah permintaan dan penawaran.
Setiap pagi pada saat sebelum jam bursa saham berlangsung, biasanya pada saat sesi pre dan pra opening pelaku pasar (pemain saham) sudah mulai memasukkan order beli dan order jual pada saham2 yang diinginkan. Nah, dari sinilah harga saham nantinya akan terbentuk. Baca juga: Jam Trading Bursa Saham Indonesia. Sekarang coba perhatikan salah satu antrian harga saham PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) dibawah ini.
Misalnya, harga saham ANTM pada awal pembukaan perdagangan saham ada di harga 600. Disinilah mulai banyak pelaku pasar yang menempatkan permintaan beli dan penawaran jual. Ada yang ingin membeli (bid price) di harga 625, 630, 635, 640, 645. Demikian juga ada yang ingin menjual di harga 650, 655, 660, 655, 670 dan seterusnya.
Sehingga, mulailah terbentuk harga. Setelah ada banyak orang yang menginginkan beli dan jual saham di harga tertentu, maka pasar akan mulai memainkan dan menganalisis harga saham. Kalau anda ingin beli dan jual saham, anda tinggal klik tombol di keyboard anda.
Gambar diatas inilah menunjukkan terbentuknya harga saham karena adanya permintaan dan penawaran. Karena ada orang2 yang ingin membeli ada orang2 yang ingin menjual. Harga saham yang naik dan turun ini dikarenakan setiap hari akan ada selalu tarik-menarik antara permintaan dan penawaran harga.
Sesuai hukum permintaan dan penawaran klasik, ketika banyak permintaan dibandingkan penawaran, maka harga saham akan naik. Dan juga sebaliknya. Istilah2 yang biasanya digunakan untuk menyebut kenaikan dan penurunan harga saham adalah bullish dan bearish. Baca juga: Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part I dan Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part II.
Terbentuknya harga saham ini akan tercermin dalam suatu grafik saham. Grafik saham yang cenderung naik berarti saham tersebut memiliki tekanan beli yang tinggi, sebaliknya ketika grafik harga saham cenderung turun, maka artinya banyak orang yang ingin menjual saham tersebut.
Pembentukan harga saham akibat permintaan dan penawaran juga tercermin dari candlestick. Candlestick biasanya akan membentuk suatu pola tertentu seperti doji, hammer, shooting star dan lain2. Pola-pola tersebut mencerminkan adanya kekuatan permintaan beli dan penawaran jual, sehingga membentuk suatu pola. Jika anda ingin belajar candlestick, baca pos: Belajar Candlestick Part I dan Belajar Candlestick Part II.
Oke, kini anda sudah memahami mengapa harga saham bisa terbentuk? Mengapa harga saham bisa bergerak naik dan turun. Kini yang jadi pertanyaan, apakah terbentuknya harga saham ini tidak ada 'campur tangan' pihak tertentu?
Jawabannya: Ada. Di pasar saham pasti ada banyak market maker atau biasa disebut bandar, atau bisa juga insider trading yang memiliki peran paling besar untuk membentuk harga saham sesuai yang mereka inginkan. Jadi, pembentukan harga saham bukan hanya berasal dari pemain saham ritel yang sekedar ingin memasukkan permintaan beli dan jual. Baca juga: Siapa yang Dimaksud dengan Insider Trading?
Kalau begitu kan terbentuknya harga saham jadi terkesan 'nggak murni' Pak Heze? Tanya anda
Benar sekali. Ya itulah pasar saham. Maka dari itu, dalam trading saham anda harus mampu memilah saham yang baik, anda harus mampu melakukan screening saham, dan harus memiliki trading plan yang jelas. Baca juga: Cara Melakukan Screening Saham.
Harga saham bisa terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran harga. Sama seperti ketika anda membeli barang, maka harga suatu barang bisa terbentuk karena banyak sekali faktor, salah satunya adalah permintaan dan penawaran.
Setiap pagi pada saat sebelum jam bursa saham berlangsung, biasanya pada saat sesi pre dan pra opening pelaku pasar (pemain saham) sudah mulai memasukkan order beli dan order jual pada saham2 yang diinginkan. Nah, dari sinilah harga saham nantinya akan terbentuk. Baca juga: Jam Trading Bursa Saham Indonesia. Sekarang coba perhatikan salah satu antrian harga saham PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) dibawah ini.
Misalnya, harga saham ANTM pada awal pembukaan perdagangan saham ada di harga 600. Disinilah mulai banyak pelaku pasar yang menempatkan permintaan beli dan penawaran jual. Ada yang ingin membeli (bid price) di harga 625, 630, 635, 640, 645. Demikian juga ada yang ingin menjual di harga 650, 655, 660, 655, 670 dan seterusnya.
Sehingga, mulailah terbentuk harga. Setelah ada banyak orang yang menginginkan beli dan jual saham di harga tertentu, maka pasar akan mulai memainkan dan menganalisis harga saham. Kalau anda ingin beli dan jual saham, anda tinggal klik tombol di keyboard anda.
Gambar diatas inilah menunjukkan terbentuknya harga saham karena adanya permintaan dan penawaran. Karena ada orang2 yang ingin membeli ada orang2 yang ingin menjual. Harga saham yang naik dan turun ini dikarenakan setiap hari akan ada selalu tarik-menarik antara permintaan dan penawaran harga.
Sesuai hukum permintaan dan penawaran klasik, ketika banyak permintaan dibandingkan penawaran, maka harga saham akan naik. Dan juga sebaliknya. Istilah2 yang biasanya digunakan untuk menyebut kenaikan dan penurunan harga saham adalah bullish dan bearish. Baca juga: Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part I dan Arti Ilustrasi Bullish dan Bearish di Pasar Saham - Part II.
Terbentuknya harga saham ini akan tercermin dalam suatu grafik saham. Grafik saham yang cenderung naik berarti saham tersebut memiliki tekanan beli yang tinggi, sebaliknya ketika grafik harga saham cenderung turun, maka artinya banyak orang yang ingin menjual saham tersebut.
Pembentukan harga saham akibat permintaan dan penawaran juga tercermin dari candlestick. Candlestick biasanya akan membentuk suatu pola tertentu seperti doji, hammer, shooting star dan lain2. Pola-pola tersebut mencerminkan adanya kekuatan permintaan beli dan penawaran jual, sehingga membentuk suatu pola. Jika anda ingin belajar candlestick, baca pos: Belajar Candlestick Part I dan Belajar Candlestick Part II.
Oke, kini anda sudah memahami mengapa harga saham bisa terbentuk? Mengapa harga saham bisa bergerak naik dan turun. Kini yang jadi pertanyaan, apakah terbentuknya harga saham ini tidak ada 'campur tangan' pihak tertentu?
Jawabannya: Ada. Di pasar saham pasti ada banyak market maker atau biasa disebut bandar, atau bisa juga insider trading yang memiliki peran paling besar untuk membentuk harga saham sesuai yang mereka inginkan. Jadi, pembentukan harga saham bukan hanya berasal dari pemain saham ritel yang sekedar ingin memasukkan permintaan beli dan jual. Baca juga: Siapa yang Dimaksud dengan Insider Trading?
Kalau begitu kan terbentuknya harga saham jadi terkesan 'nggak murni' Pak Heze? Tanya anda
Benar sekali. Ya itulah pasar saham. Maka dari itu, dalam trading saham anda harus mampu memilah saham yang baik, anda harus mampu melakukan screening saham, dan harus memiliki trading plan yang jelas. Baca juga: Cara Melakukan Screening Saham.
Bung Heze , apa sih pengaruhnya jika SMDR di stock split , amankah jika sy tetap hold ?
ReplyDeleteSMDR ada resisten kuat 6.200.. setelah itu mungkin akan koreksi pendek...
DeleteMengenai stock split dan pengaruhnya ke perusahaan akan saya bahas di pos tersendiri
DeleteSiap saya tunggu dengan cemas, moga efeknya kebalikan dari reverse stock split , soale udah ngalamin ngilu nya UNSP di RSS
Delete