Kenaikan dan penurunan IHSG disebabkan oleh banyak sekali faktor. Nah, salah satu faktor yang benar2 mampu mengguncang IHSG adalah "gejolak kondisi politik". Inilah yang akan saya bahas di pos ini.
Seperti yang anda ketahui memasuki minggu kedua Bulan Mei 2017, saat semakin meningkatnya isu SARA di Indonesia, hingga Indonesia menjadi sorotan dunia, maka dalam sehari (tepatnya tanggal 10 Mei 2017) IHSG longsor hampir -0,9%. Pokoknya, setiap kali kondisi politik Indonesia berada dalam situasi yang nggak pasti, disitulah pelaku pasar selalu melakukan aksi profit taking alias ambil untung menjual sahamnya.
Hal ini juga terjadi pada pertengahan tahun 2014, di mana banyak pelaku pasar yang melakukan profit taking karena Indonesia sedang menjelang pilpres 2014. Terus kenapa kok kondisi politik bisa berpengaruh besar terhadap IHSG?
Dulu saya juga bertanya-tanya hal yang sama. Kalau sedang terjadi gejolak kondisi ekonomi, IHSG jelas akan mengalami penurunan. Tapi apa hubungan antara dunia politik dengan IHSG?
Jawabannya simpel: Kondisi politik yang tidak kondusif dapat menurunkan ekspektasi pelaku pasar terhadap Indonesia, sehingga para pelaku pasar yang merasa nggak nyaman akan menjual sahamnya.
Sebaliknya ketika kondisi politik berjalan kondusif dan aman, maka ekspektasi pelaku pasar terhadap Indonesia meningkat. Sehingga, hal ini mulai dimanfaatkan pelaku pasar untuk akumulasi saham. Logikanya, jika anda seorang calon investor maukah anda berinvestasi di negara yang kondisinya sedang kacau dan rusuh?
Tapi memang terkadang sering "gejolak politik jangka pendek" ini memang sengaja dimanfaatkan oleh pelaku pasar dan bandar sebagai alasan untuk profit taking. Dengan kata lain, pelaku pasar sering menjadikan "gejolak politik" sebagai alasan profit taking supaya bisa ambil lagi di harga paling bawah.
Apapun yang terjadi, IHSG tetaplah anjlok ketika kondisi politik sedang tidak kondusif. Meskipun, pengaruh kondisi politik terhadap IHSG biasanya hanya terjadi jangka pendek. Pada umumnya, ketika IHSG terjun bebas dalam 1-2 hari, keesokan harinya IHSG bisa naik kencang.
"Bung Heze, apa yang harus saya lakukan jika IHSG terjun bebas karena gejolak politik?" Tanya anda
Tentu saja hal yang paling enak adaah adanya kesempatan untuk memborong saham di harga bawah. Nah, ketika IHSG anjlok ada 3 skenario yang perlu anda pahami. Skenario apa itu? Silahkan simak...
Kasus pertama: Apabila anda memiliki saham, maka segeralah menjual saham anda (merealisasikan keuntungan atau cut loss terlebih dahulu). Kasus kedua: Kalau anda terlambat menjual atau takut menjual alias jadi nyangkuter, lebih baik biarkan saja toh nanti harga saham akan naik lagi (meskipun sebenarnya sedikit rugi karena anda tidak bisa punya cash, tapi daripada menjual dan sudah terlanjur rugi besar).
Kasus ketiga: Apabila anda punya cash besar, maka anda "hanya" perlu wait and see dan menunggu IHSG mulai naik, dan saham2 mulai naik, maka anda tinggal memborong saham dengan porsi agak besar / bertahap.
Kasus pertama: Apabila anda memiliki saham, maka segeralah menjual saham anda (merealisasikan keuntungan atau cut loss terlebih dahulu). Kasus kedua: Kalau anda terlambat menjual atau takut menjual alias jadi nyangkuter, lebih baik biarkan saja toh nanti harga saham akan naik lagi (meskipun sebenarnya sedikit rugi karena anda tidak bisa punya cash, tapi daripada menjual dan sudah terlanjur rugi besar).
Kasus ketiga: Apabila anda punya cash besar, maka anda "hanya" perlu wait and see dan menunggu IHSG mulai naik, dan saham2 mulai naik, maka anda tinggal memborong saham dengan porsi agak besar / bertahap.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.