Harga saham setiap hari akan selalu berfluktuatif. Pada saat jam perdagangan bursa saham berlangsung, harga saham pasti akan naik dan turun. Baca juga: Jam Trading di Bursa Saham Indonesia. Pasar saham di Indonesia bisa anda tradingkan mulai hari Senin sampai dengan Jumat (Sabtu dan Minggu libur).
Kalau anda seorang pemain saham, ada baiknya anda memahami siklus pergerakan harga saham sehari-hari. Yang saya maksud dengan siklus adalah pola pergerakan IHSG selama satu minggu perdagangan bursa. Seperti apa pola yang saya maksud? Langsung saja saya bahas.
IHSG ketika memasuki hari-hari awal perdagangan bursa, yaitu hari senin dan selasa, biasanya akan cenderung naik. Hal ini dikarenakan memasuki hari pertama perdagangan bursa, pelaku pasar optimis dan memanfaatkan dengan akumulasi beli. Selama hari senin sampai dengan kamis, pasti tetap akan ada koreksi pendek di hari-hari tertentu.
Berdasarkan yang saya amati selama ini, IHSG biasanya akan turun setelah naik 2-3 hari berturut-turut. Rasa2nya jarang IHSG naik sampai 4 hari berturut-turut kecuali jika ada sentimen positif dan IHSG memang sudah di posisi bottom.
Jadi, misalnya IHSG pada hari senin dan selasa naik kencang, maka pada hari rabu IHSG cenderung terkoreksi. Dan IHSG akan cenderung mulai melemah ketika memasuki hari Jumat. Mengapa?
Pertama, trader lebih suka merealisasikan untung di hari jumat karena sudah memasuki weekend. Kedua, lebih karena faktor psikologis. Kalau hari ini hari perdagangan saham terakhir dan besok sudah libur, lebih enak ambil untung dan pegang cash.
Saya pribadi biasanya mulai mengurangi beli saham ketika memasuki hari jumat. Kalaupun beli (karena menemukan saham2 yang sudah murah), biasanya saya tidak membeli dalam jumlah besar. Memasuki hari senin atau selasa saya baru mulai melakukan akumulasi beli. Tentunya dengan tetap mengamati chart dan situasi pasar pada saat itu.
Sebagai pemain saham, anda perlu mempelajari siklus pergerakan IHSG di pasar saham. Mengapa? Jangan sampai anda nekad membeli saham dalam jumlah besar saat IHSG sudah naik beberapa hari, ternyata harga saham anda justru berbalik turun.
Selain itu, jika IHSG sudah naik mulai senin-kamis, ada baiknya anda tidak serakah (greed) dan segera merealisasikan untung sebelum IHSG berbalik turun di hari jumat.
Namun perlu anda ingat, apa yang saya paparkan di pos ini bukanlah rumus. Perhatikan kata kuncinya disini adalah: "Cenderung". Cenderung artinya bukanlah ukuran pasti, tetapi secara umum hal tersebut sering terulang di pasar saham.
Belum tentu hari jumat adalah hari koreksi IHSG. Dan sebaliknya, belum tentu hari senin adalah hari akumulasi saham. Tidak ada rumus pasti di pasar saham. Dalam trading ada banyak faktor lainnya yang patut anda cermati antara lain: Berita atau sentimen, chart saham itu sendiri dan lain2.
Kalau anda seorang pemain saham, ada baiknya anda memahami siklus pergerakan harga saham sehari-hari. Yang saya maksud dengan siklus adalah pola pergerakan IHSG selama satu minggu perdagangan bursa. Seperti apa pola yang saya maksud? Langsung saja saya bahas.
IHSG ketika memasuki hari-hari awal perdagangan bursa, yaitu hari senin dan selasa, biasanya akan cenderung naik. Hal ini dikarenakan memasuki hari pertama perdagangan bursa, pelaku pasar optimis dan memanfaatkan dengan akumulasi beli. Selama hari senin sampai dengan kamis, pasti tetap akan ada koreksi pendek di hari-hari tertentu.
Berdasarkan yang saya amati selama ini, IHSG biasanya akan turun setelah naik 2-3 hari berturut-turut. Rasa2nya jarang IHSG naik sampai 4 hari berturut-turut kecuali jika ada sentimen positif dan IHSG memang sudah di posisi bottom.
Jadi, misalnya IHSG pada hari senin dan selasa naik kencang, maka pada hari rabu IHSG cenderung terkoreksi. Dan IHSG akan cenderung mulai melemah ketika memasuki hari Jumat. Mengapa?
Pertama, trader lebih suka merealisasikan untung di hari jumat karena sudah memasuki weekend. Kedua, lebih karena faktor psikologis. Kalau hari ini hari perdagangan saham terakhir dan besok sudah libur, lebih enak ambil untung dan pegang cash.
Saya pribadi biasanya mulai mengurangi beli saham ketika memasuki hari jumat. Kalaupun beli (karena menemukan saham2 yang sudah murah), biasanya saya tidak membeli dalam jumlah besar. Memasuki hari senin atau selasa saya baru mulai melakukan akumulasi beli. Tentunya dengan tetap mengamati chart dan situasi pasar pada saat itu.
Sebagai pemain saham, anda perlu mempelajari siklus pergerakan IHSG di pasar saham. Mengapa? Jangan sampai anda nekad membeli saham dalam jumlah besar saat IHSG sudah naik beberapa hari, ternyata harga saham anda justru berbalik turun.
Selain itu, jika IHSG sudah naik mulai senin-kamis, ada baiknya anda tidak serakah (greed) dan segera merealisasikan untung sebelum IHSG berbalik turun di hari jumat.
Namun perlu anda ingat, apa yang saya paparkan di pos ini bukanlah rumus. Perhatikan kata kuncinya disini adalah: "Cenderung". Cenderung artinya bukanlah ukuran pasti, tetapi secara umum hal tersebut sering terulang di pasar saham.
Belum tentu hari jumat adalah hari koreksi IHSG. Dan sebaliknya, belum tentu hari senin adalah hari akumulasi saham. Tidak ada rumus pasti di pasar saham. Dalam trading ada banyak faktor lainnya yang patut anda cermati antara lain: Berita atau sentimen, chart saham itu sendiri dan lain2.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.