Di web ini saya pernah menulis pos: Inti dan Prinsip Dasar Analisa Fundamental - Part I dan Inti dan Prinsip Dasar Analisa Fundamental - Part II. Tulisan di web saya menimbulkan beberapa pertanyaan yang cukup simpel tetapi sebenarnya pertanyaan ini cukup "mengundang problem" bagi para calon investor saham.
Pertanyaannya begini: "Pak Heze, kalau investasi saham pada perusahaan2 yang nggak likuid dan masih tidur, terus gimana cara jualnya? Kalau nggak likuid kan sedikit sekali peminatnya".
Pertanyaan ini memang cukup menggelitik karena tidak dapat dipungkiri kalau anda investasi pada saham yang sama sekali nggak likuid (sekalipun perusahaan tersebut kelihatannya prospek), maka hal ini benar2 membuat investor jadi ketar-ketir sendiri.
Jadi, haruskah investor membeli saham yang tidak likuid? Kalau anda bertanya demikian, saya akan jawab: Selama anda punya keyakinan JANGKA PANJANG, why not? Investasi itu berbeda dengan trading. Dalam investasi, anda membeli saham belum tentu harganya besok atau satu minggu lagi tau dua bulan lagi akan naik.
Dengan kata lain, prinsip investor adalah harus bisa curi start. Kalau investor membeli saham saat harganya sudah naik tinggi, itu artinya anda sudah ketinggalan.
Kembali lagi pada 'keyakinan jangka panjang'. Kenapa saya mengatakan selama anda punya keyakinan anda harus berani beli saham tidak likuid untuk investasi? Hal inilah yang diterapkan oleh Warren Buffet. Salah satu prinsip Warren Buffet adalah: Putuskan sendiri investasi anda.
Hal ini artinya anda tidak perlu ikut-ikutan orang lain saat membeli saham. Jika anda punya keyakinan dan analisis, maka anda harus memutuskan investasi, walaupun saat itu tidak ada orang yang melirik saham yang anda beli.
Apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik dan prospek yang baik, cepat atau lama orang akan melirik saham tersebut. Ketika saham tersebut pelan2 bergerak, maka akan semakin banyak orang tertarik untuk mengerek harga sahamnya. Akhirnya saham yang tidak likuid akhirnya menjadi likuid. Paham sampai disini?
Untuk menemukan saham yang bagus dan layak investasi (minimal 1 tahun), anda bukan saja harus menganalisis laporan keuangannya, tetapi anda harus menganalisis prospek bisnisnya seperti gimana. Dan yang terpenting adalah anda harus melihat respon masyarakat nantinya terhadap produk tersebut dan sentimen pemerintah terhadap sektor tersebut.
Sebagai gambaran, saya pernah membahas saham KBLI saat harganya masih 300-an. Anda bisa baca lagi artikel saya disini: Saham Prospek untuk Jangka Panjang: Ulasan Sektor Kabel. Dan sampai satu tahun kemudian, harga sahamnya sempat naik ke 800.
"Tapi saya kok malah sering menemukan saham yang dari dulu nggak likuid, dan sampai bertahun-tahun kemudian tetap sama saja". Gumam anda
Harus diakui ,emang tidak mudah menemukan saham2 prospek tetapi saham tersebut masih berstatus sebagai saham tidur. Karena ada banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan jika anda ingin membeli saham tidur untuk investasi.
Itulah mengapa saya tidak menyarankan anda investasi kalau anda tidak paham analisis fundamental dengan baik. Analisis fundamental yang saya maksud adalah: Kemampuan anda untuk menemukan mutiara terpendam (kemampuan menemukan saham2 potensial yang masih belum likuid).
Kalau anda merasa kurang yakin untuk membeli saham2 yang kurang likuid, jauh lebih baik jika anda menjadi trader saham atau investasi dengan mengincar dividen. Baca juga: Strategi Investasi Saham: Dividend For Living
Pertanyaannya begini: "Pak Heze, kalau investasi saham pada perusahaan2 yang nggak likuid dan masih tidur, terus gimana cara jualnya? Kalau nggak likuid kan sedikit sekali peminatnya".
Pertanyaan ini memang cukup menggelitik karena tidak dapat dipungkiri kalau anda investasi pada saham yang sama sekali nggak likuid (sekalipun perusahaan tersebut kelihatannya prospek), maka hal ini benar2 membuat investor jadi ketar-ketir sendiri.
Jadi, haruskah investor membeli saham yang tidak likuid? Kalau anda bertanya demikian, saya akan jawab: Selama anda punya keyakinan JANGKA PANJANG, why not? Investasi itu berbeda dengan trading. Dalam investasi, anda membeli saham belum tentu harganya besok atau satu minggu lagi tau dua bulan lagi akan naik.
Dengan kata lain, prinsip investor adalah harus bisa curi start. Kalau investor membeli saham saat harganya sudah naik tinggi, itu artinya anda sudah ketinggalan.
Kembali lagi pada 'keyakinan jangka panjang'. Kenapa saya mengatakan selama anda punya keyakinan anda harus berani beli saham tidak likuid untuk investasi? Hal inilah yang diterapkan oleh Warren Buffet. Salah satu prinsip Warren Buffet adalah: Putuskan sendiri investasi anda.
Hal ini artinya anda tidak perlu ikut-ikutan orang lain saat membeli saham. Jika anda punya keyakinan dan analisis, maka anda harus memutuskan investasi, walaupun saat itu tidak ada orang yang melirik saham yang anda beli.
Apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik dan prospek yang baik, cepat atau lama orang akan melirik saham tersebut. Ketika saham tersebut pelan2 bergerak, maka akan semakin banyak orang tertarik untuk mengerek harga sahamnya. Akhirnya saham yang tidak likuid akhirnya menjadi likuid. Paham sampai disini?
Untuk menemukan saham yang bagus dan layak investasi (minimal 1 tahun), anda bukan saja harus menganalisis laporan keuangannya, tetapi anda harus menganalisis prospek bisnisnya seperti gimana. Dan yang terpenting adalah anda harus melihat respon masyarakat nantinya terhadap produk tersebut dan sentimen pemerintah terhadap sektor tersebut.
Sebagai gambaran, saya pernah membahas saham KBLI saat harganya masih 300-an. Anda bisa baca lagi artikel saya disini: Saham Prospek untuk Jangka Panjang: Ulasan Sektor Kabel. Dan sampai satu tahun kemudian, harga sahamnya sempat naik ke 800.
"Tapi saya kok malah sering menemukan saham yang dari dulu nggak likuid, dan sampai bertahun-tahun kemudian tetap sama saja". Gumam anda
Harus diakui ,emang tidak mudah menemukan saham2 prospek tetapi saham tersebut masih berstatus sebagai saham tidur. Karena ada banyak sekali pertimbangan yang harus dilakukan jika anda ingin membeli saham tidur untuk investasi.
Itulah mengapa saya tidak menyarankan anda investasi kalau anda tidak paham analisis fundamental dengan baik. Analisis fundamental yang saya maksud adalah: Kemampuan anda untuk menemukan mutiara terpendam (kemampuan menemukan saham2 potensial yang masih belum likuid).
Kalau anda merasa kurang yakin untuk membeli saham2 yang kurang likuid, jauh lebih baik jika anda menjadi trader saham atau investasi dengan mengincar dividen. Baca juga: Strategi Investasi Saham: Dividend For Living
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.