Satu dari banyak strategi trading yang bisa anda gunakan adalah swing trading. Swing trading merupakan strategi yang banyak digunakan pemain saham yang selalui mengandalkan TREN dalam analisis teknikal. Di samping strategi ini, ada banyak pula strategi trading yang sering dilakukan pemain saham. Baca juga: Jenis-jenis Trader di Pasar Saham.
Swing trading sendiri merupakan strategi trading yang berpatok pada jangka waktu diatas satu minggu sampai kurang dari 3 bulan. Dari jangka waktu tradingnya saya kita sudah bisa menebak kalau seorang swing trader akan menganalisis saham dengan cara melihat TREN harga saham.
Swing trader akan mencari saham-saham yang sedang uptrend. Fokus swing trader adalah menganalisis saham berdasarkan grafik 3 bulanan sampai 1 tahun atau diatas 1 tahun.
"Terus kenapa swing trading bisa dikatakan strategi trading saham yang aman Bung Heze?" Tanya anda
Dari banyak strategi trading yang saya gunakan, swing trading merupakan strategi trading yang cukup aman. Walaupun saya juga banyak main intraday, tapi swing trading inilah yang lebih memberikan rasa nyaman ketika trading. Mengapa demikian? Swing trading dapat meminimalisir risiko: Harga saham yang dikocok dan 'jebakan batman'.
[Bagi anda yang ingin menerapkan praktik lengkap tentang swing trading, dan memilih saham-saham yang bagus untuk swing trading, anda bisa mendapatkan materi disini: Buku Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus.]
Dikarenakan swing trading adalah trend follower, maka dengan swing trading anda dituntut untuk lebih main sabar. Tidak terburu menjual saat harga saham naik, dan tidak terlalu cepat cut loss saat harga saham turun. Ya selama tren naik, anda hold saja sahamnya.
Jadi swing trading intinya adalah anda main sabar. Menerapkan strategi swing trading berarti anda tidak perlu terlalu takut ketika harga saham anda sedikit turun. Dan tidak perlu euforia saat harga saham naik beberapa poin. Sehingga dengan strategi ini, anda bisa menghindari 'jebakan batman' (harga saham kelihatannya naik, padahal keesokan hari banyak aksi jual).
Sedangkan kalau anda main saham dengan metoda scalping trading, atau sehari beli dan sehari jual, maka anda akan lebih besar kemungkinan untuk dikocok. Harga saham turun sedikit, maka anda harus segera cut loss. Dan ketika harga saham naik beberapa poin, anda harus sudah realisasi profit. Hal ini dapat membuat anda agak sulit untuk menjual saham di harga puncak (buy low and sell highest).
Swing trading sendiri merupakan strategi trading yang berpatok pada jangka waktu diatas satu minggu sampai kurang dari 3 bulan. Dari jangka waktu tradingnya saya kita sudah bisa menebak kalau seorang swing trader akan menganalisis saham dengan cara melihat TREN harga saham.
Swing trader akan mencari saham-saham yang sedang uptrend. Fokus swing trader adalah menganalisis saham berdasarkan grafik 3 bulanan sampai 1 tahun atau diatas 1 tahun.
"Terus kenapa swing trading bisa dikatakan strategi trading saham yang aman Bung Heze?" Tanya anda
Dari banyak strategi trading yang saya gunakan, swing trading merupakan strategi trading yang cukup aman. Walaupun saya juga banyak main intraday, tapi swing trading inilah yang lebih memberikan rasa nyaman ketika trading. Mengapa demikian? Swing trading dapat meminimalisir risiko: Harga saham yang dikocok dan 'jebakan batman'.
[Bagi anda yang ingin menerapkan praktik lengkap tentang swing trading, dan memilih saham-saham yang bagus untuk swing trading, anda bisa mendapatkan materi disini: Buku Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus.]
Dikarenakan swing trading adalah trend follower, maka dengan swing trading anda dituntut untuk lebih main sabar. Tidak terburu menjual saat harga saham naik, dan tidak terlalu cepat cut loss saat harga saham turun. Ya selama tren naik, anda hold saja sahamnya.
Jadi swing trading intinya adalah anda main sabar. Menerapkan strategi swing trading berarti anda tidak perlu terlalu takut ketika harga saham anda sedikit turun. Dan tidak perlu euforia saat harga saham naik beberapa poin. Sehingga dengan strategi ini, anda bisa menghindari 'jebakan batman' (harga saham kelihatannya naik, padahal keesokan hari banyak aksi jual).
Sedangkan kalau anda main saham dengan metoda scalping trading, atau sehari beli dan sehari jual, maka anda akan lebih besar kemungkinan untuk dikocok. Harga saham turun sedikit, maka anda harus segera cut loss. Dan ketika harga saham naik beberapa poin, anda harus sudah realisasi profit. Hal ini dapat membuat anda agak sulit untuk menjual saham di harga puncak (buy low and sell highest).
Terlepas dari apa yang saya tulis di pos ini, saya bukan bermaksud untuk menyuruh atau merekomendasikan anda untuk menjadi swing trader. Tetapi tidak semua orang cocok menerapkan strategi ini. Sejauh yang saya alami, strategi swing trading memang lebih bagus dilakukan jika anda ingin menerapkan buy low and sell highest.
Semua orang memiliki strategi trading sendiri. Mengenai swing trading dan intraday trading, nanti saya akan membuat buku baru praktik saham sendiri yang bisa anda gunakan untuk mencari saham2 yang bagus..
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.