Dalam trading saham, anda harus memiliki manajemen modal yang baik. Manajemen modal ini berkaitan dengan 'seberapa besar modal yang anda gunakan dan anda alokasikan untuk trading saham'.
Di pos ini saya akan menjelaskan lebih dalam kelebihan dan kekurangan jika anda trading dengan modal besar dan trading saham dengan modal kecil. Perlu anda ketahui, besar kecilnya modal yang anda gunakan dalam trading sebenarnya juga berkaitan dengan kemampuan konsistensi anda mencetak profit.
Trading dengan modal yang lebih kecil lebih mudah untuk meraih profit konsisten dibandingkan trading dengan modal besar. Nah lho? Tidak percaya?
"Berarti kalau modal kita besar kita nggak bisa meraih profit konsisten donk Bung Heze?" Tanya anda
Bisa, sangat bisa. Tapi harus anda ketahui, kalau anda trading dengan modal besar anda memiliki tekanan psikologis yang lebih besar. Saya kasih contohnya. Anda memegang saham TLKM dengan modal Rp150 juta dibandingkan anda memegang TLKM hanya dengan modal Rp10 juta.
Secara psikologis, anda akan lebih tenang memegang saham dengan modal Rp10 juta. Kalaupun harganya turun dan anda harus cut loss, tentu kerugian yang anda terima dengan modal Rp10 juta jauh lebih sedikit.
Di satu sisi, semakin besar modal yang anda gunakan, anda akan memiliki kecenderungan untuk semakin greedy / tamak dalam membelanjakan uang anda untuk trading. Kalau modal kecil, trader biasanya bisa cenderung berpikir lebih baik dalam mengambil keputusan, karena semakin kecil modal tekanan2 yang dihadapi juga semakin kecil.
Tekanan-tekanan dan 'tuntutan' inilah yang akhirnya bisa berpengaruh juga terhadap kemampuan mencetak profit. Biasanya trader yang bisa mencetak keuntungan konsisten dengan modal kecil ketika trading dengan modal besar, konsistensi tersebut berkurang.
Lalu, bagaimana solosinya agar trader tetap bisa mendapatkan profit konsisten baik dengan modal besar maupun modal kecil?
Solusinya adalah: Suntik modal secara bertahap. Misalnya bulan Januari anda suntik modal sebesar Rp500 ribu. Maka di bulan Februari - Desember anda juga harus melakukan suntik modal sebesar Rp500 ribu setiap bulan (kecuali kalau anda sedang rugi, anda bisa mempertimbangkan tidak suntik modal terlebih dulu).
"Bung Heze, apakah boleh saya suntik modal Rp6 juta di bulan tertentu jika saya bisa dapat profit besar?" Tanya anda
Tidak saya sarankan. Anda dapat profit besar dalam sebulan bisa jadi itu hanya kebetulan. Kalau anda bisa profit besar kemudian anda suntik modal dengan nominal besar, hal ini akan sangat membahayakan modal anda sendiri.
Seperti yang saya katakan tadi, main dengan modal kecil lebih mudah mencetak profit konsisten dibandingkan modal besar. Kalau anda tiba2 suntik modal dengan modal besar, dan kemudian anda tidak siap saat saham anda turun, keuntungan yang anda peroleh bisa berubah menjadi rugi yang lebih besar.
Dengan suntik modal bertahap, anda akan mengalami sendiri proses jatuh bangun secara bertahap juga mulai dari modal kecil hingga modal besar. Sehingga, dengan berproses dan berjalannya waktu, nantinya anda bisa mencetak profit lebih konsisten dengan modal yang lebih besar.
Catatan: Kalau anda adalah tipe orang yang tidak terlalu suka risiko dan anda merasa sudah bisa mendapat profit konsisten dengan modal yang lebih kecil (di satu sisi main saham hanyalah penghasilan tambahan bagi anda), maka saya sarankan anda nggak perlu menambah modal lagi di rekening efek anda.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.