Nabung saham adalah salah satu cara investasi saham yang menurut saya cukup bagus, karena nabung saham ini bisa dilakukan oleh semua kalangan. Saya juga pernah membahas mekanisme menabung saham di pos ini: Penjelasan Cara Menabung Saham.
Karena nabung saham itu sama dengan investasi, di web ini saya juga sering melakukan ulasan-ulasan dan analisis yang menganjurkan anda untuk memilih perusahaan yang cenderung memberikan risiko yang lebih rendah ketika investasi / nabung saham. Salah satunya pilihlah perusahaan blue chip yang terus bertumbuh dalam jangka panjang, dan membagi dividen jumbo.
Dan terkait nabung saham alias investasi saham bertahap ini, saya beberapa kali mendapat pertanyaan dari pembaca web ini yang intinya (jika saya rangkum dari beberapa pertanyaan) sebagai berikut:
"Bung Heze, kenapa kita harus nabung saham di perusahaan-perusahaan yang terkenal, atau perusahaan blue chip? Itu kan returnnya kecil. Coba kalau kita nabung saham di BUMI atau TRAM. Saham2 itu dari harga Rp50 bisa bergerak jadi 400-500, maka keuntungan kita bisa hampir mencapai 1000%. Tujuan kita investasi kan buat cari untung besar".
Pertanyaan ini menurut saya sangat bagus, karena secara kasat mata memang kalau anda nabung saham di saham2 lapis tiga dibandingkan blue chip, returnnya akan jauh lebih besar di saham2 lapis tiga. Nggak percaya?
Sekarang kita andaikan perbandingan return dengan membeli saham BBCA dan saham BUMI / TRAM. Andaikan investor menabung saham di jangka waktu yang sama.
Seorang investor menabung saham BBCA di kisaran harga 10.000-12.500. Maka dalam satu setengah tahun, harga saham BBCA sudah naik menjadi 21.000. So, return-nya adalah sebesar 68% ((21.000-12.500) / 12.500 * 100%).
Sedangkan kalau investor membeli saham BUMI saat harganya masih Rp50 dan ketika harganya naik menjadi 500, maka returnnya dalam satu setengah tahun adalah sebesar 900%!!! (500-50)/ 50 * 100%. Atau jika anda menabung saham TRAM saat harganya di Rp50, dan harganya kemudian naik menjadi 400 dalam waktu 8 bulan, maka return yang anda dapatkan adalah sebesar = 700%!!
Jadi meskipun anda dapat dividen besar dari BBCA, mungkin returnnya belum bisa mengalahkan BUMI dan TRAM. Oke secara return memang BUMI dan TRAM lebih menarik. Tapi dalam hal menabung saham, ada beberapa poin yang harus anda perhatikan:
Dan terkait nabung saham alias investasi saham bertahap ini, saya beberapa kali mendapat pertanyaan dari pembaca web ini yang intinya (jika saya rangkum dari beberapa pertanyaan) sebagai berikut:
"Bung Heze, kenapa kita harus nabung saham di perusahaan-perusahaan yang terkenal, atau perusahaan blue chip? Itu kan returnnya kecil. Coba kalau kita nabung saham di BUMI atau TRAM. Saham2 itu dari harga Rp50 bisa bergerak jadi 400-500, maka keuntungan kita bisa hampir mencapai 1000%. Tujuan kita investasi kan buat cari untung besar".
Pertanyaan ini menurut saya sangat bagus, karena secara kasat mata memang kalau anda nabung saham di saham2 lapis tiga dibandingkan blue chip, returnnya akan jauh lebih besar di saham2 lapis tiga. Nggak percaya?
Sekarang kita andaikan perbandingan return dengan membeli saham BBCA dan saham BUMI / TRAM. Andaikan investor menabung saham di jangka waktu yang sama.
Seorang investor menabung saham BBCA di kisaran harga 10.000-12.500. Maka dalam satu setengah tahun, harga saham BBCA sudah naik menjadi 21.000. So, return-nya adalah sebesar 68% ((21.000-12.500) / 12.500 * 100%).
Sedangkan kalau investor membeli saham BUMI saat harganya masih Rp50 dan ketika harganya naik menjadi 500, maka returnnya dalam satu setengah tahun adalah sebesar 900%!!! (500-50)/ 50 * 100%. Atau jika anda menabung saham TRAM saat harganya di Rp50, dan harganya kemudian naik menjadi 400 dalam waktu 8 bulan, maka return yang anda dapatkan adalah sebesar = 700%!!
Jadi meskipun anda dapat dividen besar dari BBCA, mungkin returnnya belum bisa mengalahkan BUMI dan TRAM. Oke secara return memang BUMI dan TRAM lebih menarik. Tapi dalam hal menabung saham, ada beberapa poin yang harus anda perhatikan:
Nabung saham itu ibaratnya sama seperti nabung di bank. Apa tujuan / apa yang membuat anda nabung di bank? Pasti anda mencari keamanan ketika anda menyimpan uang di bank, bukan mencari bunga yang sebesar-besarnya.
Kalau anda ditawari nabung di bank dengan bunga gede 50% dari tabungan anda per bulan, tapi uang anda berisiko besar untuk hilang, apakah anda mau nabung di bank?
Kedua, mana yang lebih anda percaya, menyimpan uang di bank, atau menyimpan uang di perusahaan investasi tertentu yang menawarkan return ratusan persen dalam sebulan? Tentu saja anda akan memilih menyimpan uang di bank.
Mengapa? Ya karena anda sudah paham tentang perbankan, anda sudah paham mekanisme menyimpan uang di bank, anda sudah tahu bahwa menyimpan uang di bank itu lebih aman.
Sedangkan kalau anda menyimpan uang di perusaahan investasi X misalnya, anda tidak tahu perusahaan investasi X itu seperti apa, meskipun perusahaan tersebut "menjanjikan" return ratusan persen dari tabungan anda. Dan tidak semua orang menyimpan uang di perusahaan X, sedangkan semua orang pasti menyimpan uang di bank. Intinya, anda lebih mengenal perbankan daripada perusahaan investasi X.
Kembali lagi ke nabung saham. Profit itu penting, karena dalam investasi tujuan kita adalah mendapat profit. Tapi yang namanya investasi, rasa aman adalah hal yang tidak kalah penting, sama seperti ketika anda menabung di bank: Rasa aman adalah faktor yang utama.
Di satu sisi, investasi itu bukan judi. Jika anda mengatakan lebih baik menabung saham TRAM daripada saham2 yang fundamentalnya bagus, anda tidak akan pernah tahu apakah saham2 itu nantinya akan bergerak ke arah yang anda harapkan atau tidak, karena kinerja fundamentalnya pun juga masih belum bagus.
Tapi kalau anda beli saham yang fundamentalnya jelas dan terus bertumbuh dalam jangka panjang, saham yang anda pegang juga otomatis akan naik, TANPA ANDA HARUS KHAWATIR.
Note: Untuk mengincar saham2 yang fundamentalnya bagus, anda tidak harus mengincar saham blue chip. Saham blue chip-pun anda bisa mengincar saham2 yang sudah melakukan stock split supaya bisa mendapatkan lot yang lebih banyak. Baca juga: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5.
Celakanya, banyak investor yang masih berani gambling di saham2 lapis tiga dalam porsi besar. Dan hal ini ternyata hal ini juga banyak dilakukan oleh pemain saham yang sudah beberapa tahun di dunia saham alias sudah lumayan pengalaman. Akhirnya, banyak saham2 nyangkut hanya karena mengandalkan faktor gambling ketika investasi.
Note: Kalau anda mau trading di saham2 lapis tiga (BUKAN UNTUK INVESTASI), tradinglah dengan porsi modal yang lebih kecil. Baca juga: Manajemen Modal Saat Main Saham Gorengan.
Sehingga, dari sinilah banyak orang yang berpikiran negatif tentang saham. Padahal, ketidak-pahaman akan produk investasi dan tujuan investasi yang sebenarnya itulah yang menyebabkan seseorang menjadi judi.
Di satu sisi, investasi itu bukan judi. Jika anda mengatakan lebih baik menabung saham TRAM daripada saham2 yang fundamentalnya bagus, anda tidak akan pernah tahu apakah saham2 itu nantinya akan bergerak ke arah yang anda harapkan atau tidak, karena kinerja fundamentalnya pun juga masih belum bagus.
Tapi kalau anda beli saham yang fundamentalnya jelas dan terus bertumbuh dalam jangka panjang, saham yang anda pegang juga otomatis akan naik, TANPA ANDA HARUS KHAWATIR.
Note: Untuk mengincar saham2 yang fundamentalnya bagus, anda tidak harus mengincar saham blue chip. Saham blue chip-pun anda bisa mengincar saham2 yang sudah melakukan stock split supaya bisa mendapatkan lot yang lebih banyak. Baca juga: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5.
Celakanya, banyak investor yang masih berani gambling di saham2 lapis tiga dalam porsi besar. Dan hal ini ternyata hal ini juga banyak dilakukan oleh pemain saham yang sudah beberapa tahun di dunia saham alias sudah lumayan pengalaman. Akhirnya, banyak saham2 nyangkut hanya karena mengandalkan faktor gambling ketika investasi.
Note: Kalau anda mau trading di saham2 lapis tiga (BUKAN UNTUK INVESTASI), tradinglah dengan porsi modal yang lebih kecil. Baca juga: Manajemen Modal Saat Main Saham Gorengan.
Sehingga, dari sinilah banyak orang yang berpikiran negatif tentang saham. Padahal, ketidak-pahaman akan produk investasi dan tujuan investasi yang sebenarnya itulah yang menyebabkan seseorang menjadi judi.
So, kalau saya simpulkan strategi menabung saham terbaik adalah: Pahami perusahaannya. Strategi menabung saham hanya anda yang tahu apa yang terbaik untuk anda. Jangan ikut2an orang yang menganjurkan beli saham ini dan itu yang returnnya katanya akan besar padahal anda tidak tahu usahanya dan prospeknya.
Kalau anda nabung saham, pahami perusahaannya dengan betul, lihatlah apakah perusahaan tersebut produknya selalu dibutuhkan. Contoh: Anda nabung di saham BBCA. Semua orang pasti akan membutuhkan bank. Bank juga ada di mana-mana.
Sedangkan kalau anda nabung di saham perusahaan maskapai penerbangan, tidak semua orang butuh pesawat. Hal2 inilah yang harus anda pertimbangkan ketika anda ingin nabung saham, yaitu pengetahuan akan perusahaan tersebut.
Nah, kalau anda bekerja di perusahaan manufaktur makanan dan minuman, anda pasti paham seluk beluk sektor tersebut, sehingga anda bisa memilih saham di perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang menurut anda prospek untuk ditabung.
Kalau anda bekerja di perusahaan pertambangan, anda bisa memilih saham2 pertambangan yang menurut anda prospek untuk ditabung, karena anda pasti sudah memahami seluk beluk perusahaan pertambangan.
Intinya, ketahuilah produk anda ketika investasi saham. Apa yang anda pahami, belum tentu dipahami oleh orang lain, demikian sebaliknya. Itulah strategi terbaik nabung saham.
Kalau anda nabung saham, pahami perusahaannya dengan betul, lihatlah apakah perusahaan tersebut produknya selalu dibutuhkan. Contoh: Anda nabung di saham BBCA. Semua orang pasti akan membutuhkan bank. Bank juga ada di mana-mana.
Sedangkan kalau anda nabung di saham perusahaan maskapai penerbangan, tidak semua orang butuh pesawat. Hal2 inilah yang harus anda pertimbangkan ketika anda ingin nabung saham, yaitu pengetahuan akan perusahaan tersebut.
Nah, kalau anda bekerja di perusahaan manufaktur makanan dan minuman, anda pasti paham seluk beluk sektor tersebut, sehingga anda bisa memilih saham di perusahaan manufaktur makanan dan minuman yang menurut anda prospek untuk ditabung.
Kalau anda bekerja di perusahaan pertambangan, anda bisa memilih saham2 pertambangan yang menurut anda prospek untuk ditabung, karena anda pasti sudah memahami seluk beluk perusahaan pertambangan.
Intinya, ketahuilah produk anda ketika investasi saham. Apa yang anda pahami, belum tentu dipahami oleh orang lain, demikian sebaliknya. Itulah strategi terbaik nabung saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.