Untuk mengukur likuiditas perbankan, ada banyak macam rasio umum yang bisa kita gunakan. Khusus perusahaan2 perbankan, ada satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas bank, yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR).
LDR digunakan untuk menilai likuiditas bank dengan cara membandingkan total kredit yang diberikan dengan jumlah dana pihak ketiga. Dengan kata lain LDR menunjukkan kemampuan bank untuk menyediakan dana pada debitur dengan modal yang dimiliki oleh banka maupun dana yang mampu dikumpulkan dari masyarakat. Rumus LDR adalah sebagai berikut:
Kredit yang diberikan adalah total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, yang tidak termasuk antar bank. Sedangkan dana pihak ketiga adalah giro, tabungan dan deposito ditambah dengan modal disetor, cadangan dan laba ditahan.
Batas minimum LDR yang ditetapkan Bank Indonesia untuk setiap bank maksimal adalah 80%. Sederhananya, semakin besar LDR maka semakin jelek likuiditas bank karena hal ini menunjukkan kredit yang diberikan perbankan tidak mampu diimbangi dengan modal yang dimilikinya.
Salah satu kegiatan utama perusahaan adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat (debitur). Apabila perusahaan perusahaan tidak memiliki modal yang cukup, hal ini berarti perusahaan tidak memiliki modal yang cukup untuk memberikan kredit / menyediakan dana kepada debiturnya.
Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito), modal disetor dan laba ditahan, menunjukkan likuiditas perusahaan buruk. Jika perusahaan tidak memiliki kecukupan modal, perusahaan akan kesulitan untuk memberikan kredit kepada nasabahnya, sehingga hal ini akan berdampak juga pada penurunan pendapatan Bank (karena pendapatan bank salah satunya didapatkan dari bunga dari kredit yang diberikan pada nasabah).
Mengacu pada aturan Bank Indonesia, LDR maksimum adalah 80%. Jadi apabila ada bank yang LDR-nya diatas 80%, maka likuiditas bank patut dipertanyakan.
Sama seperti rasio-rasio keuangan lainnya, untuk menyimpulkan LDR bagus atau tidak, anda bukan hanya melihat trennya, tetapi anda bisa juga membandingkan LDR perbankan dengan rata-rata LDR industri perbankan. Jika LDR perbankan lebih rendah daripada LDR di industri sejenis, maka LDR perbankan tersebut dapat dikatakan bagus.
Untuk rasio LDR, anda sebenarnya tidak perlu repot menghitungnya, karena di laporan keuangan atau laporan tahunan, perusahaaan2 perbankan pasti sudah menyajikan rasio LDR tersebut. Baca juga: Cara Mendapatkan Laporan Keuangan Perusahaan.
kalau kita hitung manual di laporan keuangan, posisi-posisi akun tersebut ada disebelah mana ya mas?
ReplyDeleteBisa cari di laporan posisi keuangan
Delete