Tipikal trading di pasar saham ada bermacam-macam. Saya pernah membahasnya disini: Jenis-jenis Trader di Pasar Saham. Anda termasuk tipe trading yang mana? Di pos ini saya akan membahas tipe intraday trading, karena ternyata cukup banyak trader yang gemar melakukan trading dengan strategi ini.
Intraday trading adalah trading saham dengan jangka waktu buy-sell di hari yang sama, yaitu membeli saham di pagi hari, kemudian menjual di siang / sore hari, maksimal dua-tiga hari kerja Bursa.
Sebagian besar analis mengatakan bahwa target keuntungan intraday adalah sekitar 2% dalam satu hari trading. Sebenarnya tidak harus 2%. Intraday trading bisa saja mengincar keuntungan hanya sebesar 0,5%-1%, atau bahkan diatas 2%. Bahkan intraday trader bisa membeli saham di pagi hari dan hanya mengincar keuntungan dari kenaikan beberapa poin saja.
Inti utamanya, intraday trader itu mencari saham yang bisa memberikan profit dalam satu hari kerja Bursa, tidak harus terpatok dengan besaran persentase profit. Saya pribadi juga sudah sering menerapkan intraday ini. Intraday tidak semudah yang dibayangkan. Seringkali ketika trader mendengar profit "hanya" 0,5%-2% dalam sehari, trader berpikir:
"Kalau cuman incar profit 1% sehari rasanya tidak sulit, kan banyak saham yang naiknya lebih dari 1% sehari".
Atau bahkan banyak juga trader kesiangan yang mengatakan: "Buat apa trading kalau cuma incar keuntungan 1% sehari. Beli saham itu bukan judi, tapi disimpan sehingga dalam jangka panjang untungnya lebih terasa."
Sebenarnya strategi trading apapun yang diterapkan itu bagus, asalkan anda mengerti strateginya, dan yang terpenting bisa membuat anda mencetak profit. Oke kembali ke intraday trading.
Banyak saham yang naik lebih dari 1% sehari, tapi masalahnya apakah anda tahu saham mana yang bakal naik 1-2% tersebut? Atau, bisakah anda mencari saham yang bakalan naik lagi beberapa poin dari harga beli anda? Itulah tantangan seorang intraday trader. Intraday trader harus bisa mencari saham-saham dengan kriteria tersebut.
Selain itu, intraday trader harus sangat disiplin dalam menetapkan take profit dan batasan cut loss. Karena intraday trader hanya mengincar profit 1-2 hari kerja Bursa, intraday trader tidak boleh berharap terus harga saham akan naik dalam sehari, dan trader harus segera cut loss jika harga saham tidak bergerak sesuai prediksi. Baca juga: Mengatasi Rasa Menyesal Ketika Take Profit.
Biasanya saham-saham yang bagus dijadikan sarana intraday adalah saham-saham yang cukup fluktuatif, harganya diskon diikuti dengan potensi rebound, saham yang bentuk pola candlesticknya sudah mendukung untuk naik. Mengenai pola dan strategi candlestick, anda bisa mendapat materi lengkapnya disini: Analisis Teknikal.
Sedangkan saham-saham yang sudah naik tinggi, atau saham yang sedang turun (downtrend) sangat berbahaya untuk intraday trader. Saham-saham yang uptrend kencang juga tidak terlalu cocok untuk intraday trader, karena saham-saham tersebut lebih bagus disimpan untuk jangka yang lebih lama.
Sebagian trader suka trading dengan cara intraday ini karena potensi profit yang didapatkan cukup cepat (hanya dalam satu hari). Namun, kalau anda ingin menerapkan intraday, anda harus bisa membaca pola-pola saham yang bisa naik dalam perdagangan satu-dua hari Bursa.
Mengenai intraday trading dan trading cepat, saya pernah menuliskan praktik-praktik dan strateginya FULL disini: Buku Intraday & One Day Trading Saham. Jadi disini kita akan mencari saham-saham yang pergerakannya lincah, mudah dianalisa dengan analisis teknikal, serta punya potensi naik cepat sehari-dua harian.
Mengenai intraday trading dan trading cepat, saya pernah menuliskan praktik-praktik dan strateginya FULL disini: Buku Intraday & One Day Trading Saham. Jadi disini kita akan mencari saham-saham yang pergerakannya lincah, mudah dianalisa dengan analisis teknikal, serta punya potensi naik cepat sehari-dua harian.
Kelebihan utama intraday trading adalah mengurangi risiko. Risiko yang saya maksud adalah risiko turunnya harga saham. Terkadang ketika anda membeli saham, katakanlah di harga 1.000, setalah itu harga saham naik ke 1.050. Namun karena ingin mendapat profit lebih besar, anda berencana menjualnya di 1.200.
Kadangkala yang terjadi, setelah harga saham menyentuh 1.050-1.070 dalam satu hari, harga saham ternyata tidak naik sampai 1.200, namun turun lagi ke 990-970-950. Nah, dengan strategi intraday, anda bisa meminimalkan turunnya risiko harga saham ini.
Artinya, nggak perlu menunggu saham naik sampai 1.200 (dan belum pasti itu terjadi), tetapi anda bisa langsung menjual di 1.050. Toh dengan cara ini, anda sudah untung 5% sehari.
Apabila anda punya modal besar, let say anda beli sahamnya di 1.000 sebanyak 500 lot alias Rp50 juta, dan anda jual di 1.050, maka anda sudah dapat keuntungan Rp1 juta sehari (belum dikurangi fee beli dan jual). Untung Rp1 juta dalam sehari itu sudah sangat cukup.
Itulah sedikit banyak seluk beluk tentang intraday trading. Jadi, apakah anda tertarik untuk menjadi intraday trader?
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.