Jika anda mengamati pergerakan harga saham di Bursa Efek melalui software saham trading anda, anda tentu melihat harga saham yang terus bergerak naik dan turun. Dan harga saham dari waktu ke waktu tidak akan sama terus. Ada saatnya harga saham naik, ada saatnya tiba2 harga saham turun drastis.
Anda yang masih awam di dunia saham mungkin bertanya-tanta: "Apa sih yang menyebabkan harga saham bisa naik dan turun?" Ada banyak penyebab kenapa harga saham bisa naik dan turun. Pergerakan harga saham di pasar bursa saham dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Anda yang masih awam di dunia saham mungkin bertanya-tanta: "Apa sih yang menyebabkan harga saham bisa naik dan turun?" Ada banyak penyebab kenapa harga saham bisa naik dan turun. Pergerakan harga saham di pasar bursa saham dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar saham:
1. Murni permintaan dan penawaran pasar
Naik turunnya harga saham pada umumnya murni dipengaruhi oleh permintaan beli dan penawaran jual. Pada saat banyak trader yang beli saham maka harga saham akan naik, dan juga sebaliknya.
Saham-saham yang harganya sudah naik terlalu tinggi, pada umumnya akan turun karena tidak mungkin orang beli saham terus tanpa realisasi profit. Demikian juga ketika harga saham sudah turun dalam, maka saham tersebut akan terdiskon, sehingga harga saham akan balik naik lagi.
Jadi naik turunnya harga saham pada umumnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di dalamnya.
Naik turunnya harga saham pada umumnya murni dipengaruhi oleh permintaan beli dan penawaran jual. Pada saat banyak trader yang beli saham maka harga saham akan naik, dan juga sebaliknya.
Saham-saham yang harganya sudah naik terlalu tinggi, pada umumnya akan turun karena tidak mungkin orang beli saham terus tanpa realisasi profit. Demikian juga ketika harga saham sudah turun dalam, maka saham tersebut akan terdiskon, sehingga harga saham akan balik naik lagi.
Jadi naik turunnya harga saham pada umumnya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di dalamnya.
2. Ekonomi makro
Faktor ekonomi makro seperti data inflasi, kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham secara global. Misalnya jika pemerintah Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi dibawah rata-rata atau bahkan lesu, maka otomatis banyak investor menjual saham, sehingga mayoritas harga saham akan turun.
3. Kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang akan sangat menentukan naik turunnya harga saham. Apa buktinya?
Kalau anda sering mengamati saat-saat di mana perusahaan mengumumkan laporan keuangan kuartalan atau laporan tahunan, maka ketika banyak emiten yang mengumumkan kenaikan laba, biasanya mayoritas harga saham akan naik, sehingga IHSG pun akan bergerak naik.
Sebaliknya, ketika banyak perusahaan yang labanya anjlok, maka akan ada banyak harga saham yang jatuh akibat tekanan jual investor. Hal ini mengindikasikan bahwa bagus tidaknya kinerja perusahaan sangat mempengaruhi harga saham.
Selain itu, perusahaan2 yang memiliki prospek atau kinerja yang sangat bagus harga sahamnya akan terus cenderung naik dalam jangka panjang.
4. Sentimen pasar yang sedang terjadi
Sentimen2 sementara yang sedang berlangsung seperti isu perang dagang, adanya teror bom bisa mempengaruhi mayoritas pergerakan harga saham, walaupun sentimen ini sifatnya hanya sementara. Setelah sentimen tersebut reda, harga saham akan kembali lagi ke faktor fundamentalnya.
Sebagai contoh, pada saat muncul berita bahwa pemerintah berencana untuk menggenjot infratstruktur, maka saham2 di sektor infrastruktur dan konstruksi akan naik drastis. Namun setelah berita tersebut sudah tidak terlalu ramai diperbincangkan, maka pelaku pasar akan ambil untung (profit taking) dari saham2 yang sudah naik tinggi tersebut.
5. Aksi korporasi perusahaan
Aksi korporasi perusahaan seperti pengumuman stock split, dividen, merger, right issue dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Sebagai contoh, kalau anda sering memperhatikan musi pembagian dividen emiten (biasanya antara bulan Maret-Mei), maka perusahaan2 besar yang membagikan dividen harga sahamnya akan cenderung naik sebelum pengumuman dividen, sehingga dapat dikatakan bahwa aksi korporasi dapat berdampak pada saham2 perusahaan.
6. Faktor lain
Faktor lainnya di luar faktor2 yang saya sebutkan juga dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Misalnya permainan goreng-menggoreng saham oleh bandar bisa menjadi penyebab kenapa harga saham naik dan turun.
Banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi kenaikan dan penurunan harga saham, artinya sebagai pemain saham anda harus jeli, pandai melakukan analisa-analisa saham yang benar. Dan jangan menjadi seorang gambler di pasar saham.
Faktor ekonomi makro seperti data inflasi, kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar adalah faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham secara global. Misalnya jika pemerintah Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi dibawah rata-rata atau bahkan lesu, maka otomatis banyak investor menjual saham, sehingga mayoritas harga saham akan turun.
3. Kinerja perusahaan
Kinerja perusahaan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang akan sangat menentukan naik turunnya harga saham. Apa buktinya?
Kalau anda sering mengamati saat-saat di mana perusahaan mengumumkan laporan keuangan kuartalan atau laporan tahunan, maka ketika banyak emiten yang mengumumkan kenaikan laba, biasanya mayoritas harga saham akan naik, sehingga IHSG pun akan bergerak naik.
Sebaliknya, ketika banyak perusahaan yang labanya anjlok, maka akan ada banyak harga saham yang jatuh akibat tekanan jual investor. Hal ini mengindikasikan bahwa bagus tidaknya kinerja perusahaan sangat mempengaruhi harga saham.
Selain itu, perusahaan2 yang memiliki prospek atau kinerja yang sangat bagus harga sahamnya akan terus cenderung naik dalam jangka panjang.
4. Sentimen pasar yang sedang terjadi
Sentimen2 sementara yang sedang berlangsung seperti isu perang dagang, adanya teror bom bisa mempengaruhi mayoritas pergerakan harga saham, walaupun sentimen ini sifatnya hanya sementara. Setelah sentimen tersebut reda, harga saham akan kembali lagi ke faktor fundamentalnya.
Sebagai contoh, pada saat muncul berita bahwa pemerintah berencana untuk menggenjot infratstruktur, maka saham2 di sektor infrastruktur dan konstruksi akan naik drastis. Namun setelah berita tersebut sudah tidak terlalu ramai diperbincangkan, maka pelaku pasar akan ambil untung (profit taking) dari saham2 yang sudah naik tinggi tersebut.
5. Aksi korporasi perusahaan
Aksi korporasi perusahaan seperti pengumuman stock split, dividen, merger, right issue dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Sebagai contoh, kalau anda sering memperhatikan musi pembagian dividen emiten (biasanya antara bulan Maret-Mei), maka perusahaan2 besar yang membagikan dividen harga sahamnya akan cenderung naik sebelum pengumuman dividen, sehingga dapat dikatakan bahwa aksi korporasi dapat berdampak pada saham2 perusahaan.
6. Faktor lain
Faktor lainnya di luar faktor2 yang saya sebutkan juga dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham. Misalnya permainan goreng-menggoreng saham oleh bandar bisa menjadi penyebab kenapa harga saham naik dan turun.
Banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi kenaikan dan penurunan harga saham, artinya sebagai pemain saham anda harus jeli, pandai melakukan analisa-analisa saham yang benar. Dan jangan menjadi seorang gambler di pasar saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.