Saat pertama kali belajar saham, rata-rata trader akan memasukkan modal kecil terlebih dahulu. Memulai belajar saham dengan modal kecil adalah langkah yang benar, karena kalau anda ngotot langsung membeli saham dengan modal besar (padahal anda masih lampu hijau di dunia saham), maka risikonya akan sangat besar untuk anda.
Namun memang tidak bisa dipungkiri, kalau modal anda masih kecil, pilihan saham untuk trading itu tidak banyak. Pengalaman saya pribadi waktu pertama belajar saham, saya memulai trading saham dengan modal sekitar Rp1-4 juta saja.
Saya hanya mengincar saham-saham yang harganya murah, dibawah 1.000 tapi likuid. Tujuannya supaya saya bisa dapat profit (walaupun kecil), bisa membeli lot lebih banyak dan tidak terjebak di saham-saham gorengan.
Saat itu, tetap saja saya nggak bisa beli saham2 blue chip kayak ASII, BBCA, UNVR dan lain2. Terutama kalau saham2 tersebut lagi naik daun karena market lagi bagus, saya cuma bisa melihat sambil berangan-angan.
Tapi bro... Bukankah sekarang aturan jumlah lot sudah diperkecil (dulu satu lot = 500 saham, sekarang 1 lot = 100 saham sejak 6 Januari 2014)? Sekarang pun sudah banyak saham2 blue chip yang harganya tinggi dan sudah melakukan stock split?
Kalau dulu penulis mau beli saham HMSP tidak akan bisa dengan modal Rp2 juta, karena dulu HMSP harganya Rp90.0000-an. Tapi sekarang habis stock split, harganya ada di 3.800-3.900-an. Tentu harganya sekarang bisa anda jangkau hanya dengan modal Rp2 juta.
Jadi kalau anda punya modal katakanlah hanya Rp2 juta buat trading saham, anda tidak perlu sibuk mencari saham2 apa yang harganya dibawah 1.000 yang menguntungkan. Nggak ada salahnya juga anda melakukan screening saham pribadi, tetapi karena sekarang banyak saham yang harganya diatas 1.000 yang likuid, kenapa anda tidak mengincar saham2 tersebut untuk anda tradingkan?
Apalagi sepengalaman saya saham-saham likuid dibawah 1.000 jumlahnya tidak terlalu banyak. Kebanyakan saham2 murah notabene saham gorengan. Saham2 dibawah 1.000 yang bagus untuk trading diantaranya seperti BKSL, PWON, ELSA, MEDC dan lain2.
Namun saham-saham likuid diatas 1.000 sebenarnya cukup banyak yang bagus untuk ditradingkan dan harganya terjangkau, sebagai contoh: WIKA, WSKT, PGAS, HMSP, BBRI, TLKM dan masih buanyaak lainnya.
Sekarang coba perhatikan ilustrasi trading saham dengan modal Rp2 juta dibawah ini:
Klik gambar untuk memperbesar
Dari ilustrasi diatas, dapat anda lihat bahwa ternyata anda bisa membeli satu saham bagus hanya dengan modal Rp2 juta. Anda bisa membeli saham PGAS sebanyak 9 lot. Atau anda bisa memilih saham HMSP sebanyak 5 lot, atau saham WIKA sebanyak 10 lot.
Kesimpulannya dengan modal 2 juta, anda bisa mengincar saham2 yang harganya diatas 1.000, dan anda pun bisa mendapatkan profit dari saham2 yang harganya diatas 1.000 dengan modal kecil.
Anda tidak perlu harus terpaku mengincar saham2 yang harganya dibawah 1.000 untuk mendapat profit. Artinya, jika anda melakukan lebih banyak analisa saham (tidak terpatok hanya pada saham2 dibawah 1.000), anda akan mendapatkan lebih banyak analisa, pola-pola saham yang bisa anda jadikan acuan untuk trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.