Perbedaan Scalping Trader vs Intraday Trader

Ada beberapa strategi trading yang bisa anda terapkan untuk mendapatkan profit di pasar saham. Salah satu strategi yang sangat baik untuk anda terapkan adalah strategi SWING TRADING. Strategi menerapkan swing trading dan strategi memilih saham yang bagus pernah saya bahas secara detail di ebook screening saham. Baca juga: Ebook Panduan Memilih Saham Bagus.  

Selain swing trading, ada beberapa metode trading yang sering diterapkan trader, yaitu metode TRADING CEPAT. Di pasar saham, trading cepat yang sering diterapkan umumnya adalah strategi scalping trading dan intraday trading.

Masih banyak trader yang belum bisa membedakan antara scalping dan intraday, sehingga trader yang ingin melakukan intraday trading, justru salah memilih saham2 yang harusnya lebih cocok digunakan untuk scalping trading, dan sebaliknya. 

Penulis sendiri juga sering menemukan rekan2 trader yang masih sering salah membedakan antara intraday dan scalping trading, sehingga pemilihan saham yang salah mengakibatkan trader tidak bisa mencetak profit maksimal ketika trading. 

Maka dari itu, anda perlu mengetahui perbedaan2 penting antara intraday dan scalping trading. Perhatikan tabel dibawah ini: 

Klik gambar untuk memperbesar

Perhatikan perbedaan2 penting keduanya. Memang intraday trading terkadang mirip dengan scalping. Terutama pada saham-saham incaran. Intraday trader jarang sekali mengincar saham2 lapis tiga (umumnya lebih prefer ke saham likuid). 

Hal ini berbeda dengan scalper yang lebih mengincar saham2 lapis tiga. Tetapi, scalper bisa saja mengincar saham2 likuid untuk ditradingkan menitan sama seperti intraday trader. Namun yang paling membedakan antara intraday dengan scalping adalah jangka waktunya. 

Intraday trader memiliki jangka waktu trading satu hari sampai dua hari (maksimal toleransinya 3 hari trading). Jadi misalnya anda membeli saham TLKM di pagi hari pada pukul 10:00. Lalu anda menjual sore harinya. Maka anda sedang melakukan intraday trading, not scalping.

Strategi-strategi intraday trading, memilih saham bagus yang mudah naik dalam jangka waktu harian, pernah saya tulis strategi2 lengkapnya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Sedangkan scalping trading hanya melakukan jual beli dalam hitungan menit. Misalnya anda beli saham INKP lalu 30 menit langsung anda jual atau bahkan 10 menit, maka anda sedang melakukan scalping trading.

Kalau anda sering dengar ada trader mengatakan: "Saya tik tok di saham IMAS", maka yang dimaksud tik tok ini adalah scalping trading, alias beli jual dalam rentang menitan saja. 

Target profit intraday trading UMUMNYA tidak setinggi scalping trader yang bisa mengincar profit sampai lebih dari 3% (terutama scalper yang sering mencari saham2 gorengan). Intraday trader memiliki target profit dari kenaikan beberapa poin sampai 2%-an saja, namun pilihan saham intraday trader lebih banyak daripada scalper karena saham2 likuid yang bagus untuk ditradingkan sejatinya lebih banyak dan aman daripada anda memilih saham2 gorengan. 

Demikian juga dengan analisa yang digunakan. Intraday trader lebih menggunakan analisa teknikal pada umumnya, mencari saham2 yang polanya benar2 bagus untuk ditradingkan. Scalping trader pun terkadang menggunakan analisa teknikal, namun scalper lebih banyak memperhatikan grafik menitan, jumlah pemain asing yang buy dan sell, running trade dan lain2.  

Itulah perbedaan mendasar intraday dengan scalping. Perbedaan utama yang paling jelas dan perlu anda perhatikan adalah jangka waktu tradingnya, dan saham-saham yang diincar. Jadi, anda harus memilih saham yang benar jika ingin melakukan baik intraday maupun scalping.