Di pos sebelumnya: Membaca Laporan Keuangan: Laporan Laba Rugi - Part I, kita sudah membahas tentang komponen2 yang ada pada laporan laba rugi perusahaan. Di Part II ini, kita akan langsung belajar cara menganalisa laporan laba rugi perusahaan.
Ada beberapa poin penting yang harus anda pahami kalau anda mau menganalisa laporan laba rugi perusahaan secara detail, yaitu sebagai berikut:
Ada beberapa poin penting yang harus anda pahami kalau anda mau menganalisa laporan laba rugi perusahaan secara detail, yaitu sebagai berikut:
- Komponen2 laba rugi yang paling penting untuk analisis keuangan
- Komponen laba mana yang harus anda perhatikan?
- Rasio-rasio untuk analisa kesehatan laba rugi perusahaan
KOMPONEN LABA RUGI YANG HARUS ANDA PERHATIKAN
Kalau anda menganalisa laporan keuangan, anda harus memperhatikan efektivitas operasional perusahaan. Dalam arti, anda harus melihat apakah omzet perusahaan yang besar didukung oleh kemampuan perusahaan dalam menimalkan beban-bebannya, dalam hal ini adalah harga pokok penjualan, beban pemasaran serta beban umum.
Banyak fundamentalis saham yang menganalisa laporan laba rugi dari omzetnya, atau hanya melihat laba bersih. Ketika omzet naik, maka perusahaan dapat dikatakan berkembang. Hal ini tidaklah cukup.
Faktanya banyak perusahaan yang bisa menghasilkan omzet yang naik. Tetapi justru laba bruto atau laba usahanya turun. Karena perusahaan memiliki lonjakan kenaikan entah pada harga pokok penjualan, atau pada beban2-nya, sehingga membuat laba usaha turun.
Artinya, anda harus melakukan analisa laba usaha. Apakah laba usaha perusahaan cenderung meningkat atau turun. Pendapatan bersih naik, tapi tidak diikuti kenaikan laba usaha bisa mengindikasikan perusahaan kurang sehat (tidak efisien) dalam mengelola beban2 operasionalnya.
Komponen penting kedua lainnya yang harus anda perhatikan di laporan laba rugi adalah beban-beban yang bukan berasal dari aktivitas operasi, yaitu penghasilan keuangan atau beban keuangan.
Perusahaan yang bisa menghasilkan kenaikan laba usaha menunjukkan bahwa perusahaan bisa meningkatkan omzet, dan meminimalkan beban2 operasionalnya. Tetapi itu saja belum cukup. Anda harus menganalisa beban2 lain yang bukan berasal dari aktivitas operasionalnya.
Dalam hal ini adalah beban keuangan dan beban / penghasilan lain2. Jangan sampai karena beban keuangan perusahaan sangat besar, sehingga laba bersih perusahaan tergerus. Anda perlu melihat seberapa besar porsi beban keuangan dalam laporan laba rugi.
Beban keuangan yang besar sekali, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal yang tidak sehat, sehingga walaupun perusahaan layak investasi secara laba usaha, tapi struktur modal yang tidak sehat juga berbahaya untuk perusahaan.
Apabila anda menemukan perusahaan yang punya laba usaha meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laba bersih turun karena adanya beban keuangan yang besar, maka anda harus hindari perusahaan tersebut.
Selain itu, bisa jadi sebaliknya, laba bersih perusahaan sangat besar. Tapi ternyata kenaikan laba bersih bukan dikarenakan omzet yang dihasilkan dari aktivitas operasionalnya, atau kemampuan perusahaan dalam meminimalkan beban.
Tetapi laba bersih yang tinggi bisa jadi karena perusahaan menghasilkan pendapatan bunga yang besar, dan penjualan2 lain yang bukan dari aktivitas operasional seperti penjualan aset tetap dan lain2.
Seperti pada contoh diatas laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk, bisa anda lihat penghasilan bunga dan keuntungan penjualan aset tetap ternyata memberikan kontribusi yang besar terhadap kenaikan laba bersih.
Maka dari itu, anda harus menganalisis laba usaha kalau anda mau melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan omzet dan meminimalkan beban2 operasionalnya secara murni.
LABA YANG PERLU ANDA PERHATIKAN
Seringkali investor menggunakan laba bersih sebagai patokan untuk melihat bagus tidaknya kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya. Sebenarnya ini kurang tepat, karena laba bersih sudah terdiri dari komponen2 diluar aktivitas operasional, seperti biaya keuangan dan penghasilan lain2 diluar aktivitas operasional.
Jika anda ingin melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan aktivitas operasionalnya secara MURNI, maka yang perlu anda lihat adalah laba usahanya. Jadi, dalam analisa fundamental, anda juga perlu melihat laba usaha, sebelum anda masuk ke analisa laba bersih.
Kedua, tentu saja laba bersih tetap merupakan komponen yang penting untuk anda analisis, karena biar bagaimanapun laba bersih adalah laba akhir yang dihasilkan oleh perusahaan.
RASIO-RASIO UNTUK ANALISIS LABA RUGI
Rasio keuangan untuk analisis fundamental adalah analisis pelengkap di laporan keuangan, karena dengan analisis rasio, anda bisa melihat kemampuan laba bersih dibandingkan dengan komponen lain, seperti aset, ekuitas dan laba per saham-nya.
Di Saham Gain ini, saya sudah menuliskan rasio2 keuangan profitabilitas untuk menilai lebih dalam kinerja fundamental. Anda bisa baca-baca lagi analisis fundamental lengkap tentang rasio keuangan disini: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Profitabilitas.
ANALISIS TREN DAN ANALISIS SEKTOR
Itulah komponen2 penting yang harus anda analisa dalam laporan laba rugi. Dalam analisa laporan laba rugi, selain melihat analisa tren selama beberapa tahun, anda harus membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan2 lain di sektor yang sama.
Hal ini agar anda bisa mendapatkan kesimpulan perusahaan mana yang paling bagus, dalam arti bisa menghasilkan profitabilitas di sektornya.
Perlu anda ingat, bahwa perusahaan yang laba-nya naik terus belum tentu perusahaan itu bagus dan layak investasi. Jika ternyata dibandingkan dengan sektor usaha yang sama, perusahaan tersebut justru mencetak laba yang paling kecil, ROE dan EPS rendah, maka ada baiknya anda tidak investasi di perusahaan tersebut, meskipun secara tren individu laba nya terlihat naik.
Bandingkan analisa per sektor: Laba usaha dan laba bersih. Untuk rasio keuangan, anda bisa bandingkan ukuran ROE dan EPS yang bisa menjadi tolok ukur untuk menilai fundamental perusahaan dinilai dari profitabilitasnya.
KOMPONEN LABA RUGI YANG HARUS ANDA PERHATIKAN
Kalau anda menganalisa laporan keuangan, anda harus memperhatikan efektivitas operasional perusahaan. Dalam arti, anda harus melihat apakah omzet perusahaan yang besar didukung oleh kemampuan perusahaan dalam menimalkan beban-bebannya, dalam hal ini adalah harga pokok penjualan, beban pemasaran serta beban umum.
Banyak fundamentalis saham yang menganalisa laporan laba rugi dari omzetnya, atau hanya melihat laba bersih. Ketika omzet naik, maka perusahaan dapat dikatakan berkembang. Hal ini tidaklah cukup.
Faktanya banyak perusahaan yang bisa menghasilkan omzet yang naik. Tetapi justru laba bruto atau laba usahanya turun. Karena perusahaan memiliki lonjakan kenaikan entah pada harga pokok penjualan, atau pada beban2-nya, sehingga membuat laba usaha turun.
Artinya, anda harus melakukan analisa laba usaha. Apakah laba usaha perusahaan cenderung meningkat atau turun. Pendapatan bersih naik, tapi tidak diikuti kenaikan laba usaha bisa mengindikasikan perusahaan kurang sehat (tidak efisien) dalam mengelola beban2 operasionalnya.
Komponen penting kedua lainnya yang harus anda perhatikan di laporan laba rugi adalah beban-beban yang bukan berasal dari aktivitas operasi, yaitu penghasilan keuangan atau beban keuangan.
Perusahaan yang bisa menghasilkan kenaikan laba usaha menunjukkan bahwa perusahaan bisa meningkatkan omzet, dan meminimalkan beban2 operasionalnya. Tetapi itu saja belum cukup. Anda harus menganalisa beban2 lain yang bukan berasal dari aktivitas operasionalnya.
Dalam hal ini adalah beban keuangan dan beban / penghasilan lain2. Jangan sampai karena beban keuangan perusahaan sangat besar, sehingga laba bersih perusahaan tergerus. Anda perlu melihat seberapa besar porsi beban keuangan dalam laporan laba rugi.
Beban keuangan yang besar sekali, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki struktur modal yang tidak sehat, sehingga walaupun perusahaan layak investasi secara laba usaha, tapi struktur modal yang tidak sehat juga berbahaya untuk perusahaan.
Apabila anda menemukan perusahaan yang punya laba usaha meningkat dari tahun ke tahun, tetapi laba bersih turun karena adanya beban keuangan yang besar, maka anda harus hindari perusahaan tersebut.
Selain itu, bisa jadi sebaliknya, laba bersih perusahaan sangat besar. Tapi ternyata kenaikan laba bersih bukan dikarenakan omzet yang dihasilkan dari aktivitas operasionalnya, atau kemampuan perusahaan dalam meminimalkan beban.
Tetapi laba bersih yang tinggi bisa jadi karena perusahaan menghasilkan pendapatan bunga yang besar, dan penjualan2 lain yang bukan dari aktivitas operasional seperti penjualan aset tetap dan lain2.
Seperti pada contoh diatas laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk, bisa anda lihat penghasilan bunga dan keuntungan penjualan aset tetap ternyata memberikan kontribusi yang besar terhadap kenaikan laba bersih.
Maka dari itu, anda harus menganalisis laba usaha kalau anda mau melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan omzet dan meminimalkan beban2 operasionalnya secara murni.
LABA YANG PERLU ANDA PERHATIKAN
Seringkali investor menggunakan laba bersih sebagai patokan untuk melihat bagus tidaknya kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya. Sebenarnya ini kurang tepat, karena laba bersih sudah terdiri dari komponen2 diluar aktivitas operasional, seperti biaya keuangan dan penghasilan lain2 diluar aktivitas operasional.
Jika anda ingin melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan aktivitas operasionalnya secara MURNI, maka yang perlu anda lihat adalah laba usahanya. Jadi, dalam analisa fundamental, anda juga perlu melihat laba usaha, sebelum anda masuk ke analisa laba bersih.
Kedua, tentu saja laba bersih tetap merupakan komponen yang penting untuk anda analisis, karena biar bagaimanapun laba bersih adalah laba akhir yang dihasilkan oleh perusahaan.
RASIO-RASIO UNTUK ANALISIS LABA RUGI
Rasio keuangan untuk analisis fundamental adalah analisis pelengkap di laporan keuangan, karena dengan analisis rasio, anda bisa melihat kemampuan laba bersih dibandingkan dengan komponen lain, seperti aset, ekuitas dan laba per saham-nya.
Di Saham Gain ini, saya sudah menuliskan rasio2 keuangan profitabilitas untuk menilai lebih dalam kinerja fundamental. Anda bisa baca-baca lagi analisis fundamental lengkap tentang rasio keuangan disini: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Profitabilitas.
ANALISIS TREN DAN ANALISIS SEKTOR
Itulah komponen2 penting yang harus anda analisa dalam laporan laba rugi. Dalam analisa laporan laba rugi, selain melihat analisa tren selama beberapa tahun, anda harus membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan2 lain di sektor yang sama.
Hal ini agar anda bisa mendapatkan kesimpulan perusahaan mana yang paling bagus, dalam arti bisa menghasilkan profitabilitas di sektornya.
Perlu anda ingat, bahwa perusahaan yang laba-nya naik terus belum tentu perusahaan itu bagus dan layak investasi. Jika ternyata dibandingkan dengan sektor usaha yang sama, perusahaan tersebut justru mencetak laba yang paling kecil, ROE dan EPS rendah, maka ada baiknya anda tidak investasi di perusahaan tersebut, meskipun secara tren individu laba nya terlihat naik.
Bandingkan analisa per sektor: Laba usaha dan laba bersih. Untuk rasio keuangan, anda bisa bandingkan ukuran ROE dan EPS yang bisa menjadi tolok ukur untuk menilai fundamental perusahaan dinilai dari profitabilitasnya.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.