Anda pernah dengar istilah AKUMULASI dan DISTRIBUSI SAHAM? Istilah akumulasi dan distribusi saham biasanya sering dikaitkan dengan permainan bandar saat menggoreng saham, atau aksi beli - jual besar yang dilakukan oleh sekuritas saham untuk menaik-turunkan saham tertentu. Misalnya, anda pasti sering mendengar kalimat2 seperti ini:
"Asing sedang melakukan akumulasi saham BBNI".
"Dalam seminggu, asing melakukan distribusi di saham TKIM"
"Bandar lagi akumulasi besar di TLKM dalam 2 hari ini"
Akumulasi saham adalah aksi membeli saham SECARA BERTAHAP, tidak langsung full modal. Distribusi saham adalah aksi menjual saham yang dilakukan SECARA BERTAHAP.
Perhatikan kata-kata kuncinya: Secara bertahap. Jadi akumulasi maupun distribusi adalah aksi yang dilakukan secara bertahap. Misalnya, trader membeli saham AKRA di harga 5.000 sebanyak 10 lot. Setelah itu, AKRA naik ke 5.100 dan trader beli lagi sebanyak 10 lot. Lalu AKRA naik lagi ke 5.200 dan trader membeli 15 lot.
Itulah yang dinamakan dengan akumulasi (beli bertahap). Demikian juga dengan distribusi. Kalau anda membeli atau menjual saham hanya satu kali, namanya bukan akumulasi atau distribusi, tapi hanya 'buy' dan 'sell' biasa.
Biasanya aksi akumulasi dan distribusi sering dikaitkan dengan aksi bandar ketika akan menaikkan harga saham (akumulasi) maupun menjual / menurunkan saham secara masif melalui distribusi.
Memang benar. Tapi akumulasi dan distribusi saham tidak hanya dilakukan oleh bandar saham. Akumulasi dan distribusi adalah salah satu strategi trading yang bisa anda dan saya (trader individu) lakukan.
Lalu apa tujuan trader melakukan akumulasi dan distribusi saham?
TUJUAN AKUMULASI SAHAM
Akumulasi saham bertujuan untuk menambah porsi saham anda dengan cara melakukan averaging up /averaging down saham. Baca juga: Averaging Up dan Averaging Down Saham.
Kalau anda menemukan saham yang lagi turun / koreksi, tapi anda belum yakin 100% apakah saham tersebut bakalan langsung naik atau lanjut turun, maka anda bisa beli dulu secara bertahap alias akumulasi.
Tujuannya agar kalau sewaktu-waktu saham anda turun, anda masih punya modal untuk membeli saham lagi (averaging down). Tapi kalau saham anda ternyata naik, anda tidak 'ketinggalan kereta', karena walaupun anda belum membeli full modal, anda sudah memiliki sahamnya.
Selain itu, akumulasi saham bisa dilakukan dalam rangka averaging up. Jadi saat saham anda naik, anda membeli / menambah lagi di harga yang lebih tinggi.
TUJUAN DISTRIBUSI SAHAM
Distribusi saham bertujuan untuk mengurangi porsi di satu saham yang terlalu banyak. Tapi distribusi biasanya tidak terlalu sering dilakukan trader ritel.
Dalam konteks bandarmologi, distribusi bertujuan untuk menurunkan harga saham dengan cara yang lebih 'smooth', supaya gerak-gerik bandar untuk menjatuhkan harga saham tidak terlalu terbaca oleh trader ritel.
Sekarang paling tidak anda sudah memahami apa itu akumulasi dan distribusi saham, di mana istilah ini sering muncul dalam trading saham...
Selanjutnya, gimana strategi melakukan akumulasi dan distribusi saham, terutama untuk trader ritel?
Itulah yang dinamakan dengan akumulasi (beli bertahap). Demikian juga dengan distribusi. Kalau anda membeli atau menjual saham hanya satu kali, namanya bukan akumulasi atau distribusi, tapi hanya 'buy' dan 'sell' biasa.
Biasanya aksi akumulasi dan distribusi sering dikaitkan dengan aksi bandar ketika akan menaikkan harga saham (akumulasi) maupun menjual / menurunkan saham secara masif melalui distribusi.
Memang benar. Tapi akumulasi dan distribusi saham tidak hanya dilakukan oleh bandar saham. Akumulasi dan distribusi adalah salah satu strategi trading yang bisa anda dan saya (trader individu) lakukan.
Lalu apa tujuan trader melakukan akumulasi dan distribusi saham?
TUJUAN AKUMULASI SAHAM
Akumulasi saham bertujuan untuk menambah porsi saham anda dengan cara melakukan averaging up /averaging down saham. Baca juga: Averaging Up dan Averaging Down Saham.
Kalau anda menemukan saham yang lagi turun / koreksi, tapi anda belum yakin 100% apakah saham tersebut bakalan langsung naik atau lanjut turun, maka anda bisa beli dulu secara bertahap alias akumulasi.
Tujuannya agar kalau sewaktu-waktu saham anda turun, anda masih punya modal untuk membeli saham lagi (averaging down). Tapi kalau saham anda ternyata naik, anda tidak 'ketinggalan kereta', karena walaupun anda belum membeli full modal, anda sudah memiliki sahamnya.
Selain itu, akumulasi saham bisa dilakukan dalam rangka averaging up. Jadi saat saham anda naik, anda membeli / menambah lagi di harga yang lebih tinggi.
Distribusi saham bertujuan untuk mengurangi porsi di satu saham yang terlalu banyak. Tapi distribusi biasanya tidak terlalu sering dilakukan trader ritel.
Dalam konteks bandarmologi, distribusi bertujuan untuk menurunkan harga saham dengan cara yang lebih 'smooth', supaya gerak-gerik bandar untuk menjatuhkan harga saham tidak terlalu terbaca oleh trader ritel.
Sekarang paling tidak anda sudah memahami apa itu akumulasi dan distribusi saham, di mana istilah ini sering muncul dalam trading saham...
Selanjutnya, gimana strategi melakukan akumulasi dan distribusi saham, terutama untuk trader ritel?
Oke, untuk distribusi saham saya tidak akan banyak membahas, soalnya distribusi saham ini jarang dilakukan oleh trader individu / ritel seperti anda dan saya. Biasanya kalau trader udah untung gede, ya jual saja sahamnya, nggak perlu jual bertahap.
Tapi untuk akumulasi saham ini, memang cukup banyak dilakukan trader, sehingga anda harus memahami strategi akumulasi saham yang tepat. Anda bisa baca pos saya disini: Cara Melakukan Akumulasi Saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.