Di pos-pos sebelumnya: Analisis Fundamental: Membaca Laporan Neraca - Part I dan Analisis Fundamental: Membaca Laporan Laba Rugi - Part I, kita sudah membahas tentang cara membaca laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Dalam analisa fundmental, anda juga perlu memahami apa itu laporan perubahan modal / ekuitas.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang memuat informasi tentang besarnya modal atau ekuitas (selain utang) yang dimiliki perusahaan.
Modal selain utang yaitu modal pemilik (tambahan modal disetor), modal yang berasal dari laba atau rugi bersih yang didapatkan pada periode tertentu, modal dari aksi korporasi (right issue dan lain2). Semuanya itu akan masuk di laporan perubahan modal.
Kalau anda mau tahu dari mana perhitungan laporan perubahan modal, secara umum rumusnya sebagai berikut:
Modal awal (modal ditempatkan dan disetor penuh) + Laba (rugi) bersih + tambahan modal disetor - dividen +/- selisih kurs
Untuk perusahaan yang tidak go public, tidak ada dividen. Demikian juga untuk perusahaan go public, dividen tidak selalu ada dan dibagikan (tergantung kebijakan perusahaan).
Untuk tiap sektor industri, mungkin ada tambahan2 komponen lain, tapi secara umum, komponen2 ekuitas inilah yang perlu anda pahami, karena di setiap laporan keuangan hampir selalu ada. Oke, kita akan bahas:
- Modal saham
Modal saham adalah saham yang dimiliki perusahaan, maupun total saham yang beredar di masyarakat. Modal saham ini jumlahnya biasanya akan tetap tiap tahun.
- Saldo laba dan laba (rugi) bersih tahun berjalan
Saldo laba bisa dibagi menjadi dua, yaitu saldo laba dicadangkan dan belum dicadangkan. Saldo laba dicadangkan merupakan saldo laba yang sudah ditentukan pengunaannya untuk tujuan tertentu.
Sedangkan saldo laba yang belum dicadangkan ini berasal dari laba / rugi bersih perusahaan. Nah untuk saldo laba yang belum dicadangkan, nilainya akan selalu naik dan turun, karena saldo laba ini asalnya dari perolehan laba / rugi bersih perusahaan di laporan laba rugi.
So, lets say tahun ini perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1 triliun, maka laba bersih ini akan menambah saldo laba sebesar Rp1 triliun, sehingga akan menambah jumlah laporan perubahan ekuitas perusahaan.
- Dividen tunai yang dibayarkan
Dividen tunai yang dibayar ke pemegang saham akan mengurangi jumlah modal perusahaan, soalnya dividen yang dibayar ini diambil dari saldo laba perusahaan. Artinya, dividen tunai
- Tambahan modal disetor
Kalau pemilik pribadi (direksi atau komisaris) menambah modal, maka modal tersebut akan masuk pada tambahan modal disetor. Tambahan modal disetor juga bisa berasal dari agio saham, atau aksi korporasi yang sifatnya menambah modal (seperti right issue).
Apa tujuan anda mengetahui laporan perubahan modal?
1. Anda mengetahui berapa kekuatan modal yang dimiliki perusahaan. Logikanya, kalau anda investor, terus perusahaan yang mau anda investasikan, modalnya sangat kecil atau bahkan turun terus tiap tahun, maka hal ini bisa menunjukkan prospek jangka panjang yang kurang baik.
2. Melihat kesehatan struktur modal perusahaan. Perusahaan memang nggak berdiri tanpa utang. Tapi kalau utang perusahaan terlalu gede, hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan nggak sehat, dan berpotensi terkena risiko gagal bayar.
Sebenarnya, perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang punya jumlah modal (ekuitas) lebih besar dari utang atau setidaknya berimbang. Atau kalau utangnya lebih gede daripda modal, perusahaan hendaknya punya struktur modal yang stabil, dan tetap berada di rata-rata industrinya.
Untuk melihat analisa struktur modal, anda bisa baca-baca lagi pos saya disini: Analisis Fundamental: Debt to Equity Ratio (DER).
ANALISIS LAPORAN PERUBAHAN MODAL / EKUITAS
Sekarang anda sudah memahami apa itu laporan perubahan modal. Kita akan masuk pada cara menganalisa laporan perubahan modal, dari laporan keuangan langsung perusahaan go public, yaitu PT Unilever Tbk (UNVR).
Laporan keuangan UNVR lengkapnya bisa anda download disini: Laporan Keuangan UNVR. Perhatikan laporan perubahan modal UNVR dibawah ini:
Anda yang ingin menganalisa laporan perubahan, ada tiga hal penting yang harus anda perhatikan: Pertama, apakah ekuitas perusahaan naik dibandingkan tahun sebelumnya? Kedua, faktor apa yang mempengaruhi kenaikan /penurunan ekuitas? Ketiga, apakah ekuitas perusahaan sudah mencerminkan struktur modal yang baik?
Pada laporan UNVR diatas, bisa anda lihat jumlah ekuitas yang mengalami kenaikan (di mana ekuitas tahun sebelumnya sebesar 5,1 triliun, sedangkan tahun berjalan ekuitasnya 7,5 triliun).
Kenaikan ekuitas UNVR disumbang kenaikan laba bersih (meningkat dari 7 triliun ke 9 triliun). Di satu sisi, UNVR juga membayar dividen selama 2 tahun, di mana nilai dividen yang dibayarkan meningkat, namun secara keseluruhan total ekuitas meningkat.
Sehingga, kalau dari sisi laporan perubahan ekuitas, dapat disimpulkan bahwa UNVR memiliki ekuitas yang sehat. Hal ini juga ditunjukkan dari kemampuan UNVR untuk membayar dividen yang konsisten, namun nilai ekuitas tetap naik.
Laporan ekuitas yang bagus, adalah ekuitas yang naik. Dan kenaikan ekuitas yang bagus adalah kenaikan ekuitas yang disumbang dari kenaikan saldo laba. Jadi kalau ada emiten yang rugi bersih dan ekuitasnya terus, tapi kenaikan ekuitasnya disumbang dari hal-hal lain (misalnya selisih kurs), maka emiten ini bisa dikatakan memiliki ekuitas yang kurang sehat.
Hal ini karena perusahaan yang sering mengalami rugi bersih, lama kelamaan akan menggerus ekuitas perusahaan.
Kemudian kita juga harus menganalisa bagaimana struktur modal UNVR, yaitu perbandingan utang dengan ekuitas. Berikut perbandingan liabilitas dan ekuitas UNVR:
Pada DER UNVR terlihat bahwa penggunaan utang lebih besar dari ekuitas, di mana DER UNVR adalah sebesar 2,65 kali dan 1,58 kali. DER sebesar 1-3 kali masih masuk dalam batasan DER yang wajar, karena mayoritas emiten yang menggunakan utang, umumnya memiliki DER di kisaran 1-3.
Namun DER UNVR mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat penurunan jumlah utang dari 13.733.025 menjadi 11.944.837, di sisi lain, ekuitasnya meningkat. Sehingga, nilai DER UNVR turun, yang berarti UNVR memiliki struktur modal yang semakin baik, karena porsi ekuitasnya semakin tinggi (dibanding utang).
ROE DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan ekuitas juga menjadi salah satu ukuran investor dalam menilai prospek saham, karena ekuitas yang dimiliki perusahaan bisa menjadi tolok ukur kekuatan perusahaan dalam memberikan imbal hasil pada investor (dividen).
Analisa ekuitas ini bisa terlihat dari rasio return to equity (ROE). Anda bisa baca analisa ROE, dividen dan ekuitas disini: Analisis Fundamental Saham: Return to Equity (ROE) - Part I
EKUITAS NEGATIF
Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan: "Pak Heze, saya pernah lihat beberapa laporan keuangan perusahaan ada yang ekuitasnya negatif. Kenapa ekuitas bisa negatif?"
Ekuitas negatif umumnya dikarenakan perusahaan membukukan kerugian bersih terus-menerus dalam jangka panjang. Nah, rugi bersih ini akan masuk di laporan ekuitas dan mengurangi saldo laba.
Jika perusahaan terus mengalami rugi bersih, maka otomatis saldo laba akan terus berkurang dan akhirnya menjadi minus. Tentu saja, efeknya akan membuat laporan ekuitas menjadi minus. Kurang lebih seperti itu penyebab ekuitas negatif yang sering terjadi.
Ekuitas negatif tentu saja menandakan bahwa perusahaan tersebut sangat tidak sehat secara fundamental. Tentunya kalau anda mau beli saham buat investasi, anda harus pilih emiten yang ekuitasnya positif.
Itulah cara membaca dan sekaligus menganalisa laporan perubahan modal. Semoga bermanfaat untuk anda.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang memuat informasi tentang besarnya modal atau ekuitas (selain utang) yang dimiliki perusahaan.
Modal selain utang yaitu modal pemilik (tambahan modal disetor), modal yang berasal dari laba atau rugi bersih yang didapatkan pada periode tertentu, modal dari aksi korporasi (right issue dan lain2). Semuanya itu akan masuk di laporan perubahan modal.
Kalau anda mau tahu dari mana perhitungan laporan perubahan modal, secara umum rumusnya sebagai berikut:
Modal awal (modal ditempatkan dan disetor penuh) + Laba (rugi) bersih + tambahan modal disetor - dividen +/- selisih kurs
Untuk perusahaan yang tidak go public, tidak ada dividen. Demikian juga untuk perusahaan go public, dividen tidak selalu ada dan dibagikan (tergantung kebijakan perusahaan).
Untuk tiap sektor industri, mungkin ada tambahan2 komponen lain, tapi secara umum, komponen2 ekuitas inilah yang perlu anda pahami, karena di setiap laporan keuangan hampir selalu ada. Oke, kita akan bahas:
- Modal saham
Modal saham adalah saham yang dimiliki perusahaan, maupun total saham yang beredar di masyarakat. Modal saham ini jumlahnya biasanya akan tetap tiap tahun.
- Saldo laba dan laba (rugi) bersih tahun berjalan
Saldo laba bisa dibagi menjadi dua, yaitu saldo laba dicadangkan dan belum dicadangkan. Saldo laba dicadangkan merupakan saldo laba yang sudah ditentukan pengunaannya untuk tujuan tertentu.
Sedangkan saldo laba yang belum dicadangkan ini berasal dari laba / rugi bersih perusahaan. Nah untuk saldo laba yang belum dicadangkan, nilainya akan selalu naik dan turun, karena saldo laba ini asalnya dari perolehan laba / rugi bersih perusahaan di laporan laba rugi.
So, lets say tahun ini perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp1 triliun, maka laba bersih ini akan menambah saldo laba sebesar Rp1 triliun, sehingga akan menambah jumlah laporan perubahan ekuitas perusahaan.
- Dividen tunai yang dibayarkan
Dividen tunai yang dibayar ke pemegang saham akan mengurangi jumlah modal perusahaan, soalnya dividen yang dibayar ini diambil dari saldo laba perusahaan. Artinya, dividen tunai
- Tambahan modal disetor
Kalau pemilik pribadi (direksi atau komisaris) menambah modal, maka modal tersebut akan masuk pada tambahan modal disetor. Tambahan modal disetor juga bisa berasal dari agio saham, atau aksi korporasi yang sifatnya menambah modal (seperti right issue).
Apa tujuan anda mengetahui laporan perubahan modal?
1. Anda mengetahui berapa kekuatan modal yang dimiliki perusahaan. Logikanya, kalau anda investor, terus perusahaan yang mau anda investasikan, modalnya sangat kecil atau bahkan turun terus tiap tahun, maka hal ini bisa menunjukkan prospek jangka panjang yang kurang baik.
2. Melihat kesehatan struktur modal perusahaan. Perusahaan memang nggak berdiri tanpa utang. Tapi kalau utang perusahaan terlalu gede, hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan nggak sehat, dan berpotensi terkena risiko gagal bayar.
Sebenarnya, perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang punya jumlah modal (ekuitas) lebih besar dari utang atau setidaknya berimbang. Atau kalau utangnya lebih gede daripda modal, perusahaan hendaknya punya struktur modal yang stabil, dan tetap berada di rata-rata industrinya.
Untuk melihat analisa struktur modal, anda bisa baca-baca lagi pos saya disini: Analisis Fundamental: Debt to Equity Ratio (DER).
ANALISIS LAPORAN PERUBAHAN MODAL / EKUITAS
Sekarang anda sudah memahami apa itu laporan perubahan modal. Kita akan masuk pada cara menganalisa laporan perubahan modal, dari laporan keuangan langsung perusahaan go public, yaitu PT Unilever Tbk (UNVR).
Laporan keuangan UNVR lengkapnya bisa anda download disini: Laporan Keuangan UNVR. Perhatikan laporan perubahan modal UNVR dibawah ini:
Anda yang ingin menganalisa laporan perubahan, ada tiga hal penting yang harus anda perhatikan: Pertama, apakah ekuitas perusahaan naik dibandingkan tahun sebelumnya? Kedua, faktor apa yang mempengaruhi kenaikan /penurunan ekuitas? Ketiga, apakah ekuitas perusahaan sudah mencerminkan struktur modal yang baik?
Pada laporan UNVR diatas, bisa anda lihat jumlah ekuitas yang mengalami kenaikan (di mana ekuitas tahun sebelumnya sebesar 5,1 triliun, sedangkan tahun berjalan ekuitasnya 7,5 triliun).
Kenaikan ekuitas UNVR disumbang kenaikan laba bersih (meningkat dari 7 triliun ke 9 triliun). Di satu sisi, UNVR juga membayar dividen selama 2 tahun, di mana nilai dividen yang dibayarkan meningkat, namun secara keseluruhan total ekuitas meningkat.
Sehingga, kalau dari sisi laporan perubahan ekuitas, dapat disimpulkan bahwa UNVR memiliki ekuitas yang sehat. Hal ini juga ditunjukkan dari kemampuan UNVR untuk membayar dividen yang konsisten, namun nilai ekuitas tetap naik.
Laporan ekuitas yang bagus, adalah ekuitas yang naik. Dan kenaikan ekuitas yang bagus adalah kenaikan ekuitas yang disumbang dari kenaikan saldo laba. Jadi kalau ada emiten yang rugi bersih dan ekuitasnya terus, tapi kenaikan ekuitasnya disumbang dari hal-hal lain (misalnya selisih kurs), maka emiten ini bisa dikatakan memiliki ekuitas yang kurang sehat.
Hal ini karena perusahaan yang sering mengalami rugi bersih, lama kelamaan akan menggerus ekuitas perusahaan.
Kemudian kita juga harus menganalisa bagaimana struktur modal UNVR, yaitu perbandingan utang dengan ekuitas. Berikut perbandingan liabilitas dan ekuitas UNVR:
Pada DER UNVR terlihat bahwa penggunaan utang lebih besar dari ekuitas, di mana DER UNVR adalah sebesar 2,65 kali dan 1,58 kali. DER sebesar 1-3 kali masih masuk dalam batasan DER yang wajar, karena mayoritas emiten yang menggunakan utang, umumnya memiliki DER di kisaran 1-3.
Namun DER UNVR mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat penurunan jumlah utang dari 13.733.025 menjadi 11.944.837, di sisi lain, ekuitasnya meningkat. Sehingga, nilai DER UNVR turun, yang berarti UNVR memiliki struktur modal yang semakin baik, karena porsi ekuitasnya semakin tinggi (dibanding utang).
ROE DAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan ekuitas juga menjadi salah satu ukuran investor dalam menilai prospek saham, karena ekuitas yang dimiliki perusahaan bisa menjadi tolok ukur kekuatan perusahaan dalam memberikan imbal hasil pada investor (dividen).
Analisa ekuitas ini bisa terlihat dari rasio return to equity (ROE). Anda bisa baca analisa ROE, dividen dan ekuitas disini: Analisis Fundamental Saham: Return to Equity (ROE) - Part I
EKUITAS NEGATIF
Beberapa waktu lalu saya pernah dapat pertanyaan: "Pak Heze, saya pernah lihat beberapa laporan keuangan perusahaan ada yang ekuitasnya negatif. Kenapa ekuitas bisa negatif?"
Ekuitas negatif umumnya dikarenakan perusahaan membukukan kerugian bersih terus-menerus dalam jangka panjang. Nah, rugi bersih ini akan masuk di laporan ekuitas dan mengurangi saldo laba.
Jika perusahaan terus mengalami rugi bersih, maka otomatis saldo laba akan terus berkurang dan akhirnya menjadi minus. Tentu saja, efeknya akan membuat laporan ekuitas menjadi minus. Kurang lebih seperti itu penyebab ekuitas negatif yang sering terjadi.
Ekuitas negatif tentu saja menandakan bahwa perusahaan tersebut sangat tidak sehat secara fundamental. Tentunya kalau anda mau beli saham buat investasi, anda harus pilih emiten yang ekuitasnya positif.
Itulah cara membaca dan sekaligus menganalisa laporan perubahan modal. Semoga bermanfaat untuk anda.
Terimakasih atas postingannya pak, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteAda yang hendak saya tanyakan, kalau laba didapat dari penjualan aset apa tdk apa2 ya pak? soalnya UNVR pernah seperti ini. Terimakasih.
Maksudnya tidak apa-apa secara aturan atau secara fundamental? Kalau secara aturan nggak masalah, tidak ada larangan untuk menjual aset
DeleteTapi kalau secara fundamental, memang kita harus lebih cermat lihat analisa laporan keuangan. Laba bersih yang bagus adalah laba bersih yang didapatkan murni dari operasional(penjualan / pendapatan bersih).
Kalau laba bersihnya naik tinggi dikarenakan penjualan aset, maka kita tidak bisa katakan bahwa fundamental perusahaan membaik / meningkat, karena laba penjualan aset sifatnya cuma sementara dan bukan berasal dari operasional
Banyak juga perusahaan yang di periode tertentu labanya naik ratusan persen karena penjualan aset, padahal omzetnya nggak ada kenaikan signifikan. Tapi di periode setelahnya labanya "balik normal" lagi
Pak, izin bertanya, apa bedanya saldo pada laporan perubahan ekuitas dengan laporan kas dan setara kas akhir tahun pada laporan arus kas
ReplyDeleteSaldo perubahan ekuitas berkaitan dengan seluruh modal yang diperoleh perusahaan, baik dari tambahan modal disetor, modal saham, laba bersih (di mana laba bersih nggak semuanya kas, soalnya ada penjualan yang sifatnya juga penjualan kredit dan tunai),
DeleteKalau laporan arus kas khusus mencatat transaksi yang berkaitan dengan kas langsung (tidak ada modal saham, tambahan modal disetor dll)
Pak apakah uang yang ada dalam laporan saldo ini boleh digunakan, misal untuk bayar utang usaha dll?
DeleteBisa
Delete