Saham AISA adalah salah satu dari sekian banyak saham yang sudah memakan korban investor maupun trader ritel. PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA) dinyatakan pailit. Ini artinya saham AISA tidak dapati ditradingkan lagi.
Yang jadi masalah adalah cukup banyak investor yang nyangkut karena membeli saham AISA. Ironisnya, mayoritas investor nyangkut yang saya temui, mereka membeli AISA karena justru saat AISA sedang dalam masalah besar, dan saat sahamnya mulai longsor.
Seperti kita ketahui, AISA mulai bermasalah sejak adanya kasus beras oplosan melalui anak usahanya Induk Beras Unggul (IBU). Di mana PT IBU ini memperdagangkan beras Maknyuss dan Ayam Jago yang tidak sesuai dengan mutu / kualitas yang seharusnya.
Saham AISA pun langsung turun drastis, mengingat bisnis utama AISA adalah beras, dan penyumbang pendapatan yang besar ada di bisnis beras-nya. Walaupun demikian, AISA masih ada harapan untuk bangkit karena AISA masih ada bisnis di sektor food, yaitu produk2 snack.
Namun lagi2 AISA kembali bermasalah karena tata kelola perusahaan yang sangat buruk, di mana para jajaran direksi AISA ternyata sangat bermasalah, dan hal ini berdampak besar pada kinerja dan prospek AISA.
Seperti kita ketahui, ada banyak kasus laporan keuangan AISA, mulai penggelembungan angka Rp4 triliun, termasuk AISA yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dan lain2.
Yap, hingga akhirnya AISA ini dinyatakan pailit, dengan risiko gagal bayar yang cukup besar, sehingga tentu hal ini bakalan merugikan investor yang sudah memiliki saham AISA.
Karena fakta di lapangan, ketika anda memiliki modal di saham2 yang pailit, umumnya duit anda nggak akan kembali. Tidak mudah bagi perusahaan untuk 'mengembalikan' uang investor, apalagi kalau perusahaan sudah tidak sehat, gagal bayar, utang sangat besar, maka kewajiban pada kreditur itulah yang akan menjadi prioritas terlebih dahulu. Paham sampai disini?
Maka dari itu, dari kasus AISA tersebut, kita semua harus belajar, mengevaluasi (meskipun anda dan saya mungkin nggak pegang sahamnya, tapi ini penting), jangan sampai kasus AISA ini terulang atau anda terjebak di saham2 lain yang serupa.
Saham yang lagi hot topic, terutama karena bad news selalu menarik jadi bahan perbincangan. Bahkan saham yang turun terus seperti AISA, harganya terkesan "menarik". Maka supaya anda tidak terlanjur membeli sahamnya, dan akhirnya berakibat fatal, anda harus menghindari perusahaan yang sudah mulai bermasalah, apapun alasannya.
Kalau suatu saham mulai bermasalah, terutama sudah menyangkut tata kelola perusahaannya (seperti kasus AISA), bisnisnya mulai nggak jelas, dengan alasan apapun, jangan pernah mencoba membeli sahamnya. Saham2 seperti ini ujung2nya jadi saham gocap, dan lebih buruk lagi berujung pailit.
Kedua, anda harus peka dengan setiap berita, jangan percaya Si A, jangan percaya Si B. Waktu AISA ini terjun bebas sampai sebulan lebih, di forum2 saham banyak yang rekomen beli AISA hanya karena PER-nya murah, PBV-nya sudah nol sekian, analisis teknikalnya murah, bisnisnya bakalan pulih dan masih banyak lainnya.
Nah, kalau fundamental saham sudah mulai jelek, saham turun terus, lalu anda beli sahamnya cuman karena PER-nya murah, maka itu sama saja anda menjebak diri anda sendiri.
Memang saham2 yang bermasalah ini sangat mudah dipermainkan oleh rumor2 tertentu, sehingga bandar akan mengambil kesempatan untuk mark up harganya dalam waktu singkat, but then, harga sahamnya nggak lama bakal terjun bebas lagi, soalnya harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya.
Dari tulisan saya ini, saya sangat berharap agar kedepan anda dan para pebisnis saham newbie mau menganalisa dahulu sebelum membeli saham, dan jangan mudah percaya dengan kata orang lain. Tujuannya supaya anda bisa menghasilkan profit.
Karena kedepan saya yakin bahwa pebisnis saham akan semakin bertambah pesat (program2 nabung saham, investasi saham juga sudah digalakkan), maka jangan sampai anda pebisnis saham terjebak pada saham-saham yang salah dan tidak prospek.
Yang jadi masalah adalah cukup banyak investor yang nyangkut karena membeli saham AISA. Ironisnya, mayoritas investor nyangkut yang saya temui, mereka membeli AISA karena justru saat AISA sedang dalam masalah besar, dan saat sahamnya mulai longsor.
Seperti kita ketahui, AISA mulai bermasalah sejak adanya kasus beras oplosan melalui anak usahanya Induk Beras Unggul (IBU). Di mana PT IBU ini memperdagangkan beras Maknyuss dan Ayam Jago yang tidak sesuai dengan mutu / kualitas yang seharusnya.
Saham AISA pun langsung turun drastis, mengingat bisnis utama AISA adalah beras, dan penyumbang pendapatan yang besar ada di bisnis beras-nya. Walaupun demikian, AISA masih ada harapan untuk bangkit karena AISA masih ada bisnis di sektor food, yaitu produk2 snack.
Namun lagi2 AISA kembali bermasalah karena tata kelola perusahaan yang sangat buruk, di mana para jajaran direksi AISA ternyata sangat bermasalah, dan hal ini berdampak besar pada kinerja dan prospek AISA.
Seperti kita ketahui, ada banyak kasus laporan keuangan AISA, mulai penggelembungan angka Rp4 triliun, termasuk AISA yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dan lain2.
Yap, hingga akhirnya AISA ini dinyatakan pailit, dengan risiko gagal bayar yang cukup besar, sehingga tentu hal ini bakalan merugikan investor yang sudah memiliki saham AISA.
Karena fakta di lapangan, ketika anda memiliki modal di saham2 yang pailit, umumnya duit anda nggak akan kembali. Tidak mudah bagi perusahaan untuk 'mengembalikan' uang investor, apalagi kalau perusahaan sudah tidak sehat, gagal bayar, utang sangat besar, maka kewajiban pada kreditur itulah yang akan menjadi prioritas terlebih dahulu. Paham sampai disini?
Maka dari itu, dari kasus AISA tersebut, kita semua harus belajar, mengevaluasi (meskipun anda dan saya mungkin nggak pegang sahamnya, tapi ini penting), jangan sampai kasus AISA ini terulang atau anda terjebak di saham2 lain yang serupa.
Saham yang lagi hot topic, terutama karena bad news selalu menarik jadi bahan perbincangan. Bahkan saham yang turun terus seperti AISA, harganya terkesan "menarik". Maka supaya anda tidak terlanjur membeli sahamnya, dan akhirnya berakibat fatal, anda harus menghindari perusahaan yang sudah mulai bermasalah, apapun alasannya.
Kalau suatu saham mulai bermasalah, terutama sudah menyangkut tata kelola perusahaannya (seperti kasus AISA), bisnisnya mulai nggak jelas, dengan alasan apapun, jangan pernah mencoba membeli sahamnya. Saham2 seperti ini ujung2nya jadi saham gocap, dan lebih buruk lagi berujung pailit.
Kedua, anda harus peka dengan setiap berita, jangan percaya Si A, jangan percaya Si B. Waktu AISA ini terjun bebas sampai sebulan lebih, di forum2 saham banyak yang rekomen beli AISA hanya karena PER-nya murah, PBV-nya sudah nol sekian, analisis teknikalnya murah, bisnisnya bakalan pulih dan masih banyak lainnya.
Nah, kalau fundamental saham sudah mulai jelek, saham turun terus, lalu anda beli sahamnya cuman karena PER-nya murah, maka itu sama saja anda menjebak diri anda sendiri.
Memang saham2 yang bermasalah ini sangat mudah dipermainkan oleh rumor2 tertentu, sehingga bandar akan mengambil kesempatan untuk mark up harganya dalam waktu singkat, but then, harga sahamnya nggak lama bakal terjun bebas lagi, soalnya harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya.
Dari tulisan saya ini, saya sangat berharap agar kedepan anda dan para pebisnis saham newbie mau menganalisa dahulu sebelum membeli saham, dan jangan mudah percaya dengan kata orang lain. Tujuannya supaya anda bisa menghasilkan profit.
Karena kedepan saya yakin bahwa pebisnis saham akan semakin bertambah pesat (program2 nabung saham, investasi saham juga sudah digalakkan), maka jangan sampai anda pebisnis saham terjebak pada saham-saham yang salah dan tidak prospek.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.