Memilih saham yang baik harus anda lakukan, agar anda bisa menciptakan kesimbangan portofolio dan tentunya mencetak profit. Salah satu faktor utama mengapa trader banyak rugi, sering nyangkut, portofolionya amburadul adalah karena trader melupakan pentingnya MEMILIH SAHAM.
Harus saya akui, dari waktu ke waktu tantangan memilih saham akan semakin besar, terutama buat anda yang masih pemula di dunia. Hal ini karena di Bursa Efek, dari hari ke hari jumlah saham akan terus bertambah.
Tetapi justru kualitas saham2 yang listing di Bursa semakin turun. Di web Saham Gain ini, saya juga sudah sering ulas tentang pergerakan saham2 IPO yang sangat rawan, dan berpotensi menjebak trader.
Tetapi justru kualitas saham2 yang listing di Bursa semakin turun. Di web Saham Gain ini, saya juga sudah sering ulas tentang pergerakan saham2 IPO yang sangat rawan, dan berpotensi menjebak trader.
Memilih saham yang baik untuk pemula maupun anda yang sudah pengalaman di dunia trading, saya sarankan untuk selalu memprioritaskan membeli dan memilih saham-saham yang likuid dan memang bisa anda analisa dengan analisis grafik / teknikal.
Buat anda pemula, kalau anda masih bingung anda harus pilih saham apa buat trading, anda bisa 'sempitkan' dulu target memilih saham, yaitu tradinglah dulu di saham-saham LQ45. Yup, saham2 tersebut adalah saham2 yang likuid, yang bisa dianalisa dengan analisis teknikal (chart).
Dalam perjalanannya, ketika anda sudah menambah ilmu trading saham, anda bisa mencoba trading di saham2 lain (non-LQ45), dan anda juga bisa mempelajari pergerakan saham-saham gorengan.
Disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus, saya juga menjelaskan praktik-praktik yang jauh lebih komprehensif tentang bagaimana cara memilih saham untuk mendapatkan stock pick yang layak trading, serta membedakan saham yang layak dan tidak layak trading. Anda bisa langsung mempraktikannya.
Jangan sampai anda terjebak dalam pemilihan saham yang salah, yang bisa berakibat fatal pada portofolio anda. Seperti yang saya paparkan diatas, bahwa saat ini mayoritas saham2 yang IPO kualitasnya jelek.
Namun fluktuatif saham2 IPO memang cukup menarik perhatian trader-trader pemula, karena saham2 IPO bisa naik 20% sehari, dan juga sebaliknya turun 20% sehari.
Contohnya seperti saham POSA diatas. Yup, bayangkan saja prospektus emiten rugi bersih selama 3 tahun, tapi sahamnya bisa listing di Bursa. Sudah bisa ditebak, beberapa hari pertama listing di pasar saham, pergerakan sahamnya sangat volatil.
Padahal, dalam analisa saham kita mengenal konsep: "Harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya". Apa artinya? Artinya kalau ada saham yang mudah naik 20%, 25% dalam jangka waktu menitan, dan besoknya masih berlanjut naik... Sedangkan fundamentalnya amburadul.
Maka sudah jelas saham2 tersebut bukanlah saham2 yang bagus. Kalau anda nekad membeli saham-saham yang kualitasnya seperti itu, dan anda tidak membatasi kerugian (cut loss), anda bersikeras untuk hold sahamnya ketika nyangkut, saham tersebut kemungkinan nggak akan balik ke harga awal atau bahkan naik lebih tinggi.
Pak Heze, memang Pak Heze bisa kasih contohnya? Tanya anda penasaran...
Di web ini, saya sudah pernah contoh konkritnya. Anda bisa baca disini: Studi Kasus Saham SWAT. Saham SWAT ini contoh "saham baru" yang fundamentalnya nggak terlalu bagus, tapi sahamnya bisa naik puluhan persen dalam waktu cepat.
Banyak trader terjebak beli saham ini, waktu turun nggak mau cut loss. Akhirnya sahamnya sampai saat ini nggak balik ke harga awal. Atas dasar inilah, saya menulis pos ini. Dan saya berharap anda jangan mudah terjebak untuk membeli saham2 yang sebenarnya anda sendiri nggak tahu kenapa saham tersebut layak untuk ditradingkan.
Tetapi kalau anda pingin trading di saham2 lapis tiga ini apalagi anda yang ingin belajar, nggak ada salahnya juga. Tapi anda harus memanajemen modal anda dan batasi kerugian.
Sebagai contoh, yang saya gunakan juga, anda bisa menggunakan komposisi portofolio 90:10. Apa maksudnya? Maksudnya adalah bagilah modal trading anda 90% untuk membeli saham-saham bagus atau saham2 yang masuk dalam stock pick (saham pilihan anda). Baca juga: Cara Screening Saham Pilihan.
Karena percayalah, kedepan kita justru bakalan sering menemukan saham2 yang fundamentalnya nggak karuan, tapi sahamnya seolah-olah "bagus", soalnya bisa naik puluhan persen dalam waktu cepat.
Inilah yang harus anda waspadai. Supaya anda bisa lebih aware dalam trading, maka screening saham itu penting.
Jadi di dalam trading, untuk mendapatkan profit yang konsisten, selain anda paham membaca grafik, anda juga harus mengerti cara memilih saham yang baik, yang layak buat trading. Kemampuan memilih saham akan menentukan karir trading anda kedepan, entah anda sebagai part time maupun full time trader.
Buat anda pemula, kalau anda masih bingung anda harus pilih saham apa buat trading, anda bisa 'sempitkan' dulu target memilih saham, yaitu tradinglah dulu di saham-saham LQ45. Yup, saham2 tersebut adalah saham2 yang likuid, yang bisa dianalisa dengan analisis teknikal (chart).
Dalam perjalanannya, ketika anda sudah menambah ilmu trading saham, anda bisa mencoba trading di saham2 lain (non-LQ45), dan anda juga bisa mempelajari pergerakan saham-saham gorengan.
Disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus, saya juga menjelaskan praktik-praktik yang jauh lebih komprehensif tentang bagaimana cara memilih saham untuk mendapatkan stock pick yang layak trading, serta membedakan saham yang layak dan tidak layak trading. Anda bisa langsung mempraktikannya.
Jangan sampai anda terjebak dalam pemilihan saham yang salah, yang bisa berakibat fatal pada portofolio anda. Seperti yang saya paparkan diatas, bahwa saat ini mayoritas saham2 yang IPO kualitasnya jelek.
Namun fluktuatif saham2 IPO memang cukup menarik perhatian trader-trader pemula, karena saham2 IPO bisa naik 20% sehari, dan juga sebaliknya turun 20% sehari.
Saham POSA listing di Bursa, tapi laporan keuangan di prospektusnya rugi bersih selama 3 tahun
Contohnya seperti saham POSA diatas. Yup, bayangkan saja prospektus emiten rugi bersih selama 3 tahun, tapi sahamnya bisa listing di Bursa. Sudah bisa ditebak, beberapa hari pertama listing di pasar saham, pergerakan sahamnya sangat volatil.
Padahal, dalam analisa saham kita mengenal konsep: "Harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya". Apa artinya? Artinya kalau ada saham yang mudah naik 20%, 25% dalam jangka waktu menitan, dan besoknya masih berlanjut naik... Sedangkan fundamentalnya amburadul.
Maka sudah jelas saham2 tersebut bukanlah saham2 yang bagus. Kalau anda nekad membeli saham-saham yang kualitasnya seperti itu, dan anda tidak membatasi kerugian (cut loss), anda bersikeras untuk hold sahamnya ketika nyangkut, saham tersebut kemungkinan nggak akan balik ke harga awal atau bahkan naik lebih tinggi.
Pak Heze, memang Pak Heze bisa kasih contohnya? Tanya anda penasaran...
Di web ini, saya sudah pernah contoh konkritnya. Anda bisa baca disini: Studi Kasus Saham SWAT. Saham SWAT ini contoh "saham baru" yang fundamentalnya nggak terlalu bagus, tapi sahamnya bisa naik puluhan persen dalam waktu cepat.
Banyak trader terjebak beli saham ini, waktu turun nggak mau cut loss. Akhirnya sahamnya sampai saat ini nggak balik ke harga awal. Atas dasar inilah, saya menulis pos ini. Dan saya berharap anda jangan mudah terjebak untuk membeli saham2 yang sebenarnya anda sendiri nggak tahu kenapa saham tersebut layak untuk ditradingkan.
Sebagai contoh, yang saya gunakan juga, anda bisa menggunakan komposisi portofolio 90:10. Apa maksudnya? Maksudnya adalah bagilah modal trading anda 90% untuk membeli saham-saham bagus atau saham2 yang masuk dalam stock pick (saham pilihan anda). Baca juga: Cara Screening Saham Pilihan.
Karena percayalah, kedepan kita justru bakalan sering menemukan saham2 yang fundamentalnya nggak karuan, tapi sahamnya seolah-olah "bagus", soalnya bisa naik puluhan persen dalam waktu cepat.
Inilah yang harus anda waspadai. Supaya anda bisa lebih aware dalam trading, maka screening saham itu penting.
Jadi di dalam trading, untuk mendapatkan profit yang konsisten, selain anda paham membaca grafik, anda juga harus mengerti cara memilih saham yang baik, yang layak buat trading. Kemampuan memilih saham akan menentukan karir trading anda kedepan, entah anda sebagai part time maupun full time trader.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.