Anda yang beli dan jual saham dalam jangka pendek, maka anda dapat dikatakan sedang melakukan TRADING. Tanpa anda sadari atau tidak, aktivitas beli-jual saham jangka pendek ini bisa memunculkan spekulan-spekulan di pasar saham.
Terus apa bedanya trader sama spekulan? Saya sudah pernah bahas disini: Trader Saham, Investor dan Spekulan.
Intinya, trader saham lebih mengandalkan rasionalitas, analisa saham dan pertimbangan pribadi sebelum membeli, memilih saham, maupun saat anda menjual saham. Spekulan itu lebih kearah membeli-menjual saham berdasarkan insting dan spekulasi. Spekulan lebih banyak mengandalkan rumor dibandingkan analisa teknikal.
Jadi kalau anda sekarang sedang beli-jual saham jangka pendek, bukan berarti anda adalah trader. Bisa jadi anda spekulan kalau anda tidak menganalisa dengan baik, beli saham cuma melihat rumor.
Termasuk big player atau biasa kita sebut sebagai pemain besar alias bandar saham, sebenarnya mayoritas dari mereka tidak bisa disebut sebagai trader, namun lebih ke arah spekulan.
Karena mereka menggoreng saham bukan hanya berdasarkan analisa teknikal, namun berdasarkan analisa bandar yang mereka lakukan.
Itulah kenapa saham2 yang nggak likuid, kinerjanya jelek, grafik sahamnya juga sangat berantakan, karena saham2 itu nggak ditradingkan secara analisa teknikal, namun lebih ke arah permainan spekulan bandar itu tadi.
Termasuk big player atau biasa kita sebut sebagai pemain besar alias bandar saham, sebenarnya mayoritas dari mereka tidak bisa disebut sebagai trader, namun lebih ke arah spekulan.
Karena mereka menggoreng saham bukan hanya berdasarkan analisa teknikal, namun berdasarkan analisa bandar yang mereka lakukan.
Itulah kenapa saham2 yang nggak likuid, kinerjanya jelek, grafik sahamnya juga sangat berantakan, karena saham2 itu nggak ditradingkan secara analisa teknikal, namun lebih ke arah permainan spekulan bandar itu tadi.
Terus mana yang lebih menarik, jadi trader atau spekulan? Mana yang untungnya lebih besar antara jadi trader dan spekulan?
Faktanya jadi seorang spekulan itu 'kelihatannya' lebih menarik. Nggak percaya? Coba kita perhatikan pergerakan saham di sekitar kita.. Ketika datang rumor di suatu saham. Ketika suatu saham mulai banyak dibicarakan.
Then mulai banyak trader yang mulai "beralih" menjadi spekulan. Banyak trader yang ikutan beli saham karena rumor, ajakan. Banyak trader yang ngarep dapat untung besar dari spekulasi2 jangka pendek, tanpa menganalisa lebih lanjut potensi gain dan risiko yang akan didapatkan.
Namun di satu sisi, spekulan pun, dalam suatu waktu tertentu, terkadang bisa menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan trader saham. Inilah kenapa kalau ada trader yang berhasil profit karena nekad beli saham saat sahamnya ada rumor.. Trader2 lain selalu ingin mengikuti cara-cara tersebut.
Tapi yang menjadi persoalan selanjutnya adalah: "Seberapa kuat, seberapa lama anda bisa menghasilkan profit dari "profesi" spekulan tersebut?"
Saya cukup banyak menemukan spekulan yang nggak bertahan lama di pasar saham (kecuali bandar alias big player). Hari ini profit sangat besar, namun besok rugi lebih besar. Untung di satu saham, tapi saham lainnya nyangkut semua.
Trading dengn cara spekulasi tidak bisa dipakai terus, risikonya besar, dan spekulasi ibaratnya anda bakalan untung atau rugi lebih besar. Dan inilah yang jadi salah satu penyebab trader-trader ritel banyak yang bangkrut di saham.
Kebanyakan trader saham yang menjadi spekulan dikarenakan dua hal: Ingin untung cepat namun malas menganalisa. Kedua, trader tidak punya pendirian analisis yang kuat. Jadi trader mudah terpengaruh dengan saham2 yang sedang booming atau lagi ada rumor. Seringkali trader tidak menyadari kalau mereka sebenarnya sudah jadi spekulan.
Pesan saya di pos ini adalah: Jadilah diri anda sendiri. Jadilah analis dan trader untuk anda sendiri.
Saya pribadi tidak mau membeli saham hanya karena suatu saham lagi booming, lagi ada rumor, lagi banyak dibicarakan. Tetapi di satu sisi, saya nggak menemukan alasan yang tepat kenapa saham tersebut harus dibeli.
Saya tetap berpegang pada prinsip: Kalau saham secara analisa teknikal layak beli, secara fundamental juga bagus, maka itulah yang harus dibeli. Baca juga: Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal.
Then mulai banyak trader yang mulai "beralih" menjadi spekulan. Banyak trader yang ikutan beli saham karena rumor, ajakan. Banyak trader yang ngarep dapat untung besar dari spekulasi2 jangka pendek, tanpa menganalisa lebih lanjut potensi gain dan risiko yang akan didapatkan.
Namun di satu sisi, spekulan pun, dalam suatu waktu tertentu, terkadang bisa menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan trader saham. Inilah kenapa kalau ada trader yang berhasil profit karena nekad beli saham saat sahamnya ada rumor.. Trader2 lain selalu ingin mengikuti cara-cara tersebut.
Tapi yang menjadi persoalan selanjutnya adalah: "Seberapa kuat, seberapa lama anda bisa menghasilkan profit dari "profesi" spekulan tersebut?"
Saya cukup banyak menemukan spekulan yang nggak bertahan lama di pasar saham (kecuali bandar alias big player). Hari ini profit sangat besar, namun besok rugi lebih besar. Untung di satu saham, tapi saham lainnya nyangkut semua.
Trading dengn cara spekulasi tidak bisa dipakai terus, risikonya besar, dan spekulasi ibaratnya anda bakalan untung atau rugi lebih besar. Dan inilah yang jadi salah satu penyebab trader-trader ritel banyak yang bangkrut di saham.
Kebanyakan trader saham yang menjadi spekulan dikarenakan dua hal: Ingin untung cepat namun malas menganalisa. Kedua, trader tidak punya pendirian analisis yang kuat. Jadi trader mudah terpengaruh dengan saham2 yang sedang booming atau lagi ada rumor. Seringkali trader tidak menyadari kalau mereka sebenarnya sudah jadi spekulan.
Pesan saya di pos ini adalah: Jadilah diri anda sendiri. Jadilah analis dan trader untuk anda sendiri.
Saya pribadi tidak mau membeli saham hanya karena suatu saham lagi booming, lagi ada rumor, lagi banyak dibicarakan. Tetapi di satu sisi, saya nggak menemukan alasan yang tepat kenapa saham tersebut harus dibeli.
Saya tetap berpegang pada prinsip: Kalau saham secara analisa teknikal layak beli, secara fundamental juga bagus, maka itulah yang harus dibeli. Baca juga: Analisis Teknikal Untuk Profit Maksimal.
Jadi meskipun saya hari ini profit Rp2 juta, kemudian di waktu yang sama ada trader-trader lain yang memamerkan dapat profit Rp25 juta namun mereka hanya membeli saham karena spekulasi, maka saya nggak peduli.
Karena faktanya, spekulan tidak bisa meraup profit yang konsisten dalam jangka panjang. Anda boleh saja mempelajari pergerakan saham karena rumor2 tertentu, namun tetaplah pada analisa yang sesuai trading plan anda.
Selama anda memiliki niat, kemauan, dan terus menganalisa, anda pasti bisa mendapatkan untung di saham.
Karena faktanya, spekulan tidak bisa meraup profit yang konsisten dalam jangka panjang. Anda boleh saja mempelajari pergerakan saham karena rumor2 tertentu, namun tetaplah pada analisa yang sesuai trading plan anda.
Selama anda memiliki niat, kemauan, dan terus menganalisa, anda pasti bisa mendapatkan untung di saham.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.