Pada saat anda membaca ulasan-ulasan saham, entah dari trader lain, broker anda, analis saham, melalui berita2 online rekomendasi saham, seringkali mereka menggunakan istilah KOREKSI.
Sebagai contoh: Saham BBNI sudah naik tiga hari. BBNI berpotensi koreksi ke support 8.000. Area support 8.000 bisa menjadi area untuk buy back.
Jadi apa itu koreksi dalam trading? Dan seperti apa contohnya di grafik saham? Sebenarnya koreksi saham (juga dipakai untuk istilah forex) itu kebalikan dari technical rebound. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Technical Rebound Saham.
Koreksi dalam trading adalah penurunan harga saham sementara (jangka pendek) sebelum akhirnya harga saham bergerak naik lagi.
Penurunan harga saham jangka pendek terjadi karena harga saham sebelumnya sudah naik, sehingga ketika harga saham sudah mulai tinggi / mahal secara analisis teknikal, then harga saham akan turun sejenak. Pelaku pasar akan realisasi keuntungan (take profit), sehingga harga saham turun alias koreksi.
Perhatikan kata-kata kuncinya. Koreksi adalah penurunan harga saham sementara. Itu artinya, koreksi hanya terjadi sesaat, setelah harga saham turun di titik harga support, setelah harga saham sudah murah, saham akan bergerak naik / technical rebound lagi.
Pelajari juga praktik trading: Full Praktik Menemukan Saham yang Akan Koreksi / Turun.
Sekarang kita akan masuk ke contoh melihat koreksi di grafik saham. Perhatikan grafik saham ACES dibawah ini:
Koreksi dalam trading |
Kalau anda ingin tahu koreksi dalam grafik saham itu yang seperti gimana, anda bisa perhatikan tanda persegi pada grafik diatas. Sebelum saham turun, harga saham mengalami kenaikan terlebih dahulu.
Setelah harga saham sudah naik, maka para trader yang sudah membeli saham di harga bawah, akan merealisasikan profitnya, sehingga harga saham turun / koreksi. Namun setelah itu (lihat kembali grafik), ketika saham sudah koreksi di titik support tertentu, saham kembali naik alias rebound. Hal ini terus terjadi berulang di dalam grafik.
Jadi Pak Heze, koreksi itu terjadi berapa lama? Dan setelah saham naik, kira-kira kapan akan koreksi? Apakah setelah saham koreksi, saham akan menuju uptrend atau downtrend? Tanya anda penasaran.
Koreksi dalam trading, butuh berapa lama?
Berapa lama saham akan mengalami koreksi, semua tergantung dari tipe saham tersebut dan juga kondisi IHSG. Kalau saham tersebut memang selalu koreksi berhari-hari setelah naik, maka saham tersebut bisa saja koreksi 4-5 hari secara terus menerus setelah naik, bahkan bisa lebih dari itu.
Kondisi IHSG juga menentukan berapa lama saham akan koreksi. Ketika kondisi IHSG lagi jelek, saham akan lebih cepat koreksi. Bahkan saham hanya naik 1-2 hari, kemudian akan rentan koreksi.
Sebaliknya, kalau kondisi market normal atau bagus, maka saham akan lebih mudah uptrend lebih dari dua hari, sehingga otomatis koreksi akan terjadi lebih sedikit.
Tetapi biasanya untuk saham2 yang likuid, dalam kondisi IHSG yang lagi normal (tidak banyak guncangan), saham yang sudah turun 3 hari secara berturut-turut, akan mengalami technical rebound lebih cepat.
Setelah saham naik, kira-kira kapan akan koreksi?
Jawaban pertanyaan ini sama: Tergantung kondisi saham dan IHSG. Tapi kalau dalam kondisi market normal, untuk melihat saham2 yang akan koreksi, anda harus perhatikan titik2 resisten suatu saham.
Resisten kuat, atau resisten krusial yang tidak berhasil ditembus ketika saham sedang naik, biasanya akan menjadi titik balik koreksi suatu saham. Pelajari juga: Cara Menentukan Support Resisten yang Benar.
Apakah setelah saham koreksi, saham akan menuju uptrend atau downtrend?
Bisa keduanya. Yang jelas, tidak akan ada saham yang naik terus tanpa koreksi dan sebaliknya. Di dalam tren naik suatu saham, tetap akan ada koreksi. Sebaliknya, di dalam tren turun suatu saham, pasti tetap ada momen technical rebound-nya juga.
Untuk mengetahui potensi tren naik dan turun suatu saham, anda bisa menggunakan analisis swing trading dan screening saham bagus, yang saya bahas disini: Panduan Simple & Efektif Menemukan Saham Bagus.
Pada umumnya, semakin turun tren suatu saham (downtrend) panjang dan tidak banyak fluktuatif, maka momentum technical rebound dan koreksi akan semakin sedikit, karena saham akan terus bergerak turun. Contohnya seperti saham BUMI dibawah ini:
Perlu anda ingat juga bahwa, momentum koreksi dan technical rebound adalah suatu pertanda bahwa harga saham itu bergerak fluktuatif. Kalau saham tidak mengalami koreksi atau technical rebound, maka biasanya saham tersebut adalah saham2 yang tidak likuid.
Koreksi dalam trading maupun technical rebound merupakan momen untuk mendapatkan profit bagi seorang trader. Ketika saham technical rebound, anda bisa memanfaatkan untuk membeli, dan ketika saham sudah mulai tinggi (potensi koreksi), anda bisa baca: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.