Istilah technical rebound tidak asing bagi anda para trader saham. Kalau anda sering membaca ulasan-ulasan market maupun rekomendasi saham di media masa, para analis sering menggunakan istilah 'technical rebound'
Saya sendiri melalui web Saham Gain ini juga sering menggunakan istilah technical rebound. Jadi, apa itu technical rebound? Dalam hal apa saham bisa dikatakan mengalami technical rebound?
Technical rebound merupakan kenaikan harga saham yang terjadi dalam jangka pendek, setelah harga saham mengalami koreksi yang cukup drastis.
Banyak trader yang menganggap bahwa technical rebound adalah indikasi dimulainya tren naik (uptrend) suatu saham.
No, tidak selalu seperti itu. Technical rebound bukanlah indikasi saham akan uptrend, karena sesungguhnya technical rebound adalah kenaikan suatu saham dalam JANGKA PENDEK setelah terjadi koreksi. Dengan technical rebound adalah 'pantulan' harga saham setelah harganya bergerak turun.
Technical rebound itu ibarat bola bekel yang dilempar dari ketinggian, saat jatuh ke lantai, maka bola bekel tersebut akan memantul naik (pantulan naik inilah yang dinamakan technical rebound dalam saham).
Konsepnya, setelah suatu saham sudah turun sampai mencapai titik-titik harga support-nya alias sudah diskon, maka pelaku pasar / para trader akan kembali membeli saham tersebut (karena harganya sudah murah), sehingga harga bergerak naik kembali. Inilah yang dinamakan technical rebound.
Bagaimana cara mencari dan mengetahui saham-saham yang sudah diskon dan murah secara teknikal? Saya pernah membahas praktik2 dan full strategi-nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Anda bisa baca kembali tentang konsep saham naik dan turun disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.
Memang kalau technical rebound saham berujung pada breakout-nya resisten-resisten suatu saham dalam jangka lebih panjang, maka tren saham bisa menjadi uptrend. Tetapi inti / konsep dari technical bukanlah menunjukkan bahwa suatu saham akan memulai uptrend.
Sekarang kita akan masuk contoh technical rebound suatu saham. Kita bisa melihat technical rebound melalui analisa grafik saham. Contohnya seperti saham BBTN berikut:
Saya sendiri melalui web Saham Gain ini juga sering menggunakan istilah technical rebound. Jadi, apa itu technical rebound? Dalam hal apa saham bisa dikatakan mengalami technical rebound?
Technical rebound merupakan kenaikan harga saham yang terjadi dalam jangka pendek, setelah harga saham mengalami koreksi yang cukup drastis.
Banyak trader yang menganggap bahwa technical rebound adalah indikasi dimulainya tren naik (uptrend) suatu saham.
No, tidak selalu seperti itu. Technical rebound bukanlah indikasi saham akan uptrend, karena sesungguhnya technical rebound adalah kenaikan suatu saham dalam JANGKA PENDEK setelah terjadi koreksi. Dengan technical rebound adalah 'pantulan' harga saham setelah harganya bergerak turun.
Technical rebound itu ibarat bola bekel yang dilempar dari ketinggian, saat jatuh ke lantai, maka bola bekel tersebut akan memantul naik (pantulan naik inilah yang dinamakan technical rebound dalam saham).
Konsepnya, setelah suatu saham sudah turun sampai mencapai titik-titik harga support-nya alias sudah diskon, maka pelaku pasar / para trader akan kembali membeli saham tersebut (karena harganya sudah murah), sehingga harga bergerak naik kembali. Inilah yang dinamakan technical rebound.
Bagaimana cara mencari dan mengetahui saham-saham yang sudah diskon dan murah secara teknikal? Saya pernah membahas praktik2 dan full strategi-nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Anda bisa baca kembali tentang konsep saham naik dan turun disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.
Memang kalau technical rebound saham berujung pada breakout-nya resisten-resisten suatu saham dalam jangka lebih panjang, maka tren saham bisa menjadi uptrend. Tetapi inti / konsep dari technical bukanlah menunjukkan bahwa suatu saham akan memulai uptrend.
Sekarang kita akan masuk contoh technical rebound suatu saham. Kita bisa melihat technical rebound melalui analisa grafik saham. Contohnya seperti saham BBTN berikut:
Perhatikan ketika BBTN turun terus dan menyentuh level2 support-nya, BBTN berhasil naik lagi. Untuk lebih jelasnya perhatikan tanda-tanda persegi hijau pada grafik diatas.
Nah, tanda-tanda persegi hijau itulah yang dinamakan dengan technical rebound, yaitu pantulan harga saham, setelah harga saham bergerak turun dalam jangka waktu tertentu.
Anda pembaca yang jeli kemudian bertanya: "Pak Heze memang technical rebound saham bisa naik sampai berapa lama?"
Ini pertanyaan bagus. Tapi tentu saja jawabannya RELATIF. Apanya yang relatif? Relatif tergantung dari dua hal.
Pertama, tergantung kondisi market / IHSG. Pada saat kondisi market sedang tidak pasti (cenderung bearish atau bahkan strong bearish), maka technical rebound umumnya hanya akan terjadi 1-3 harian, kemudian koreksi lagi. Tapi kalau IHSG lagi strong bullish, technical rebound bisa lebih lama daripada itu.
Kedua, tergantung saham apa yang anda tradingkan / analisa. Karena tipe saham itu tidak sama. Ada saham2 yang likuid yang mudah rebound setelah koreksi. Ada juga saham2 gorengan yang pergerakannya tidak pasti.
Bisa jadi saham gorengan bisa technical rebound naik sampai 20%, namun hanya bertahan beberapa menit. Untuk menemukan saham2 bagus yang mudah rebound, anda bisa pelajari disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.
Jadi kalau anda ingin memanfaatkan profit dari technical rebound suatu saham, maka sudah jelas anda harus memilih saham2 yang lagi diskon dengan strategi buy on weakness alias beli saham di support-nya. Baca juga: Buy On Weakness Saham.
Nah, tanda-tanda persegi hijau itulah yang dinamakan dengan technical rebound, yaitu pantulan harga saham, setelah harga saham bergerak turun dalam jangka waktu tertentu.
Anda pembaca yang jeli kemudian bertanya: "Pak Heze memang technical rebound saham bisa naik sampai berapa lama?"
Ini pertanyaan bagus. Tapi tentu saja jawabannya RELATIF. Apanya yang relatif? Relatif tergantung dari dua hal.
Pertama, tergantung kondisi market / IHSG. Pada saat kondisi market sedang tidak pasti (cenderung bearish atau bahkan strong bearish), maka technical rebound umumnya hanya akan terjadi 1-3 harian, kemudian koreksi lagi. Tapi kalau IHSG lagi strong bullish, technical rebound bisa lebih lama daripada itu.
Kedua, tergantung saham apa yang anda tradingkan / analisa. Karena tipe saham itu tidak sama. Ada saham2 yang likuid yang mudah rebound setelah koreksi. Ada juga saham2 gorengan yang pergerakannya tidak pasti.
Bisa jadi saham gorengan bisa technical rebound naik sampai 20%, namun hanya bertahan beberapa menit. Untuk menemukan saham2 bagus yang mudah rebound, anda bisa pelajari disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon.
Jadi kalau anda ingin memanfaatkan profit dari technical rebound suatu saham, maka sudah jelas anda harus memilih saham2 yang lagi diskon dengan strategi buy on weakness alias beli saham di support-nya. Baca juga: Buy On Weakness Saham.
Memanfaatkan technical rebound dengan strategi buy on weakness bisa menjadi salah satu strategi trading yang sangat efektif untuk mencetak profit dalam jangka pendek.
Hal ini karena saham2 yang mudah rebound setelah koreksi, pada umumnya akan mengalami technical rebound yang cukup menyakinkan, sehingga momentum ini bisa mendatangkan profit yang maksimal.
Hal ini karena saham2 yang mudah rebound setelah koreksi, pada umumnya akan mengalami technical rebound yang cukup menyakinkan, sehingga momentum ini bisa mendatangkan profit yang maksimal.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.