Waran merupakan salah satu produk turunan saham. Waran diterbitkan melalui aksi korporasi. Kalau anda trading anda menemukan kode saham plus ada tambahan kode W dibelakang kode saham, maka itu adalah waran. Misalnya NUSA-W.
Jika anda belum tahu apa itu waran, anda bisa baca lagi pos saya disini: Memahami Waran: Definisi Waran dan Cara Trading Waran. Secara nominal harga, waran itu sangat menarik karena harga waran cukup murah.
Kalau harga saham di Bursa Efek, harga saham terendah adalah Rp50. Namun waran harganya bisa mencapai Rp20, Rp10 bahkan Rp1. Itulah mengapa waran selalu menjadi daya tarik bagi trader saham.
Jadi dengan modal kecil pun, anda bisa mendapatkan waran dalam jumlah banyak. Bahkan saya sering menerima pertanyaan rekan-rekan agar memberikan tips-tips cara untung besar trading di waran.
Perlu anda ketahui, trading di waran risikonya sangat tinggi. Pertama, waran harganya sangat murah dan tidak likuid. Artinya, waran akan sangat mudah dinaik-turunkan oleh bandar saham tanpa pola yang jelas.
Kedua, waran tidak ada grafik teknikal yang dapat dianalisa seperti saham. Sehingga anda lebih sulit menganalisa pola-pola waran melalui chart. Biasanya, trader yang mencoba waran mayoritas hanya mengandalkan bid-offer dan melihat kecepatan fluktuatif harga.
Ketiga, kerugian waran bisa sangat besar. Sebagai contoh, kalau anda beli waran di harga Rp10. Kemudian waran anda turun jadi Rp7. Itu artinya floating loss anda sudah sekitar 40%! Bayangkan kalau anda punya saham dan saham anda turun 40%. Tentu akan menjadi sangat high risk.
Yup, meskipun anda juga bisa dapat untung besar di waran (kalau waran anda naik jadi Rp11 dan anda juga, maka anda sudah untung sebesar 10%), tetapi menurut saya pribadi risk:rewardnya tidaklah sebanding.
Itulah risiko2 trading di waran. Saya akui beberapa trader memang ada yang bisa dapat untung di waran, dengan cara buy-sell berkali-kali.
Tapi tidak sedikit trader yang banyak mengalami kerugian, nyangkut dan floating loss yang sangat besar akibat nekad mentradingkan waran. Dan ingat juga, bahwa trading di waran banyak unsur spekulasinya.
Saya pribadi hanya beberapa kali mentradingkan waran (dengan modal sangat kecil, hanya beberapa lot). Tapi tujuan utama saya bukanlah untuk dapat profit besar, apalagi untung konsisten melalui waran.
Tujuan saya trading waran hanya untuk mengetahui kecenderungan market dan pergerakan waran secara real time.
Nah, dari risiko2 yang saya paparkan diatas tadi, hendaknya menimbang sendiri risiko mentradingkan waran. Saya tidak melarang anda untuk membeli waran. Namun dengan melihat risiko2 tersebut, anda juga harus lebih berhati-hati membeli waran.
Belilah waran dalam jumlah kecil, disipli dalam menetapkan target dan jangan terus mengandalkan waran dalam trading, karena banyak trader yang ujung2nya rugi besar di waran, karena ketagihan membeli waran ketika bisa dapat untung banyak.
Selain itu, anda juga harus lebih berhati-hati dengan pergerakan saham induknya. Kebanyakan perusahaan yang menerbitkan waran, biasanya harga saham induknya adalah saham-saham gorengan yang tidak terlalu likuid.
Mulai sekarang, jika anda ingin membeli waran maupun produk induknya (sahamnya sendiri), anda bisa pertimbangkan risiko2nya, sehingga anda bisa mengatur manajemen modal dan target2 yang lebih realistis.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.