Sektor perbankan adalah salah satu sektor saham yang sangat menarik untuk trader maupun investor saham jangka panjang. Semua kalangan masyarakat membutuhkan perbankan, baik untuk menabung, deposito, kredit dan lain-lain.
Sehingga, saham-saham di perbankan cukup menarik. Kalau anda sering mendengar ulasan-ulasan analis, saham perbankan seringkali masuk dalam rekomendasi, entah untuk trading ataupun investasi.
Saham bank sendiri di Bursa Efek cukup banyak. Anda bisa lihat daftar bank disini: Daftar Bank yang Terdaftar di BEI. Diantara sekian banyak saham bank, hanya ada 4 (empat) saham bank blue chip yang kinerjanya paling unggul, memiliki brand image yang bagus dan dividennya besar.. Apalagi kalau bukan:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
4. PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI)
Saya seringkali mendapat pertanyaan: "Pak Heze, diantara saham BBCA, BBRI, BBNI, BMRI mana yang harganya sudah paling bagus buat dibeli?"
Untuk menjawab pertanyaan ini, anda harus pahami dulu tujuan anda membeli saham: Apakah anda mau trading jangka pendek atau investasi jangka panjang? Karena untuk menemukan saham perbankan terbaik, anda harus sesuaikan dengan tujuan anda masing-masing sesuai karakter pribadi.
Jadi di pos ini, saya akan mencoba mengulas saham-saham perbankan buat trading dan investasi..
Saham perbankan untuk investasi jangka panjang
Kalau anda cek laporan keuangan keempat saham, maka BBRI-lah yang punya aset, ekuitas dan jumlah perolehan laba bersih paling besar dibandingkan ketiga saham lainnya. Artinya dari segi size, BBRI unggul.
Tapi kalau bicara brand image, BBCA menurut saya pribadi tetap unggul. Itulah kenapa valuasi saham BBCA biasanya cenderung lebih mahal dibandingkan yang lain, tapi harga sahamnya juga masih bisa naik secara stabil.
Karena para investor ogah menjual saham ini, mengingat brand image dan kinerjanya yang bagus, kecuali dalam kondisi market strong bearish, semua saham bisa turun dengan cepat. Untuk investasi saham, anda bisa pertimbangkan juga valuasi masing-masing setiap saham.
Sebagai contoh, pada saat banyak saham turun, IHSG jatuh, maka saham-saham blue chip perbankan umumnya akan ikut turun, sehingga valuasinya menjadi murah. Hal ini seperti yang terjadi di tahun 2008, 2015, 2020 saat market pernah mengalami penurunan drastis.
Saya ambil contoh tahun 2020, ketika IHSG turun 39% hanya dalam kurun waktu sebulan lebih (Akhir Februari - April), saham-saham perbankan memiliki valuasi sebagai berikut (valuasi saya gunakan yang sederhana, yaitu pakai Price Earning Ratio):
Perhatikan, bahwa BBCA memiliki PER yang paling mahal yaitu 23,52 kali. Sedangkan PER paling murah (dibawah 10 kali) ada pada saham BMRI dan BBNI. BBRI juga sudah cukup murah yaitu 10,11 kali, mengingat mayoritas saham blue chip bank, biasanya PER-nya diatas 15 kali.
Jika anda ingin investasi di saham yang punya brand image paling bagus, maka BBCA bisa jadi pilihan (seperti yang saya jelaskan diatas). Kalau anda ingin memilih saham yang murah secara valuasi, pilihlah yang PER-nya paling rendah (dalam hal ini adalah BBNI atau BMRI).
Sedangkan kalau anda ingin mencari saham yang pergerakan harganya cukup cepat & lincah, BBRI bisa menjadi pilihan. Tipikal saham BBRI kenaikan dan fluktuatifnya cenderung lebih cepat dibandingkan ketiga saham lainnya.
**Catatan: Nilai PER diatas tentu bisa berubah-ubah. Untuk analisa valuasinya, anda harus menyesuaikan dengan kondisi market saat ini.
Untuk memilih saham terbaik untuk investasi, selain kinerja, anda bisa pertimbangkan beberapa hal lain yang sudah kita ulas, terutama valuasinya.
Saham perbankan untuk trading jangka pendek
Jika tujuan anda membeli saham blue chip untuk trading, anda harus melihat analisa teknikalnya: Mana yang sahamnya paling bagus secara teknikal dan potensial naik jangka pendek? Pelajari juga: Analisis Teknikal Full Praktik Trading.
Berdasarkan pengalaman trading, dan saham2 yang saya amati selama real time market, saham BMRI dan BBRI adalah saham2 bank blue chip yang punya fluktuatif lebih cepat dibandingkan BBNI dan BBCA.
Anda yang ingin trading (mengincar fluktuatif jangka pendek), anda bisa prioritaskan untuk watchlist BBRI atau BMRI, dengan tetap mengambil keputusan berdasarkan analisa teknikal tentunya.
Sedangkan untuk anda yang modalnya masih cenderung kecil, dan ingin membeli saham-saham yang nominal harganya lebih terjangkau, maka BBRI & BMRI yang harganya paling terjangkau karena sudah beberapa kali melakukan stock split.
Akan tetapi kalau BBNI sama BBCA melakukan stock split, anda bisa mengincar saham2 ini juga (khususnya untuk trader yang modalnya masih sedikit).
Kesimpulannya, memilih saham perbankan terbaik harus anda lakukan melalui pendekatan fundamental (investor) dan pendekatan teknikal (trader). Untuk pendekatan fundamental, pertimbangkan brand image, nilai dividen per saham (paling besar) dan valuasi.
Sedangkan untuk trader, anda bisa beli saham berdasarkan analisa teknikal yang paling mendukung, dan melihat saham2 perbankan yang harganya paling fluktuatif.
Semoga pos ini menjawab pertanyaan rekan-rekan mengenai analisa keempat saham perbankan blue chip. Salam profit...
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.