Tulisan ini adalah lanjutan dari Part I sebelumnya, yang bisa anda baca kembali disini: Saham Bagus yang Turun Drastis - Part I. Sekarang kita akan lanjutkan pengujian di Part II tulisan ini, untuk melihat: Sampai berapa hari saham bagus bisa turun terus akibat rumor atau sentimen jangka pendek?
Kita mengambil contoh saham INDF dan ICBP yang harganya langsung jatuh dan membentuk pola candle red marubozu karena adanya rumor ICBP akan mengakuisisi Pinehill Company dengan PBV 12x lebih mahal, dan akan menggunakan utang dalam akuisisi.
Bagaimana pergerakan kedua saham setelah hari pertama harganya turun drastis? Anda bisa lihat kembali chart saham ICBP dan INDF berikut di hari kedua:
Kita mengambil contoh saham INDF dan ICBP yang harganya langsung jatuh dan membentuk pola candle red marubozu karena adanya rumor ICBP akan mengakuisisi Pinehill Company dengan PBV 12x lebih mahal, dan akan menggunakan utang dalam akuisisi.
Bagaimana pergerakan kedua saham setelah hari pertama harganya turun drastis? Anda bisa lihat kembali chart saham ICBP dan INDF berikut di hari kedua:
Saham ICBP |
Saham INDF |
Sesuai prediksi kita di Part I sebelumnya, saham bagus yang terkena sentimen negatif, dan harganya turun drastis, serta membentuk pola red marubozu atau bahkan terkena auto reject bawah, harganya keesokan hari masih berpotensi turun.
Anda bisa lihat kedua grafik saham diatas (yang saya beri tanda persegi), candlestick kedua menunjukkan bahwa INDF maupun ICBP harganya masih melanjutkan penurunan drastis lagi di hari kedua.
Candlestick-nya mirip dengan pola pertama, yaitu red marubozu (open = high, low = close, sehingga tidak ada lower dan upper shadownya). Karena di hari kedua harga saham masih turun dan belum menunjukkan tanda-tanda rebound, maka ada baiknya trader tidak terburu-buru mengambil posisi membeli.
Selain itu, kedua saham juga mulai turun menuju titik support terendahnya selama 6 bulan (lihat garis horizontal merah di saham ICBP diatas). Jadi, titik support ini juga bisa menjadi acuan: Kalau saham turun dibawah support2 pentingnya, bisa jadi harga saham melanjutkan bearish continuation (turun lanjutan).
Namun jika saham mulai rebound dari titik support, atau sudah rebound sebelum mencapai support-nya, maka anda bisa pertimbangkan untuk trading.
Anda yang ingin memanfaatkan trading di pola-pola saham seperti ini, strateginya masih sama: Perhatikan pergerakan sahamnya saat open market.
Artinya, jika trader saham ingin mengincar saham2 yang punya pola-pola seperti ini, ada baiknya anda tidak terburu membeli saham, apalagi kalau tekanan jual masih cukup tinggi.
Candle red marubozu ini menunjukkan bahwa tekanan jual saham masih cukup tinggi. Dan semakin panjang body candlstick (merah), menunjukkan bahwa semakin tinggi minat pelaku pasar untuk menjual saham. Biasanya ini disebut dengan panic selling.
Hal ini sering terjadi ketika para trader melakukan panic selling pada saham-saham tertentu akibat adanya rumor / sentimen negatif. Jadi, pola-pola seperti ini juga terjadi pada saham2 yang lain.
"Lalu, kapan harga sahamnya akan naik lagi Pak Heze? Nggak sabar ingin tahu kapan naiknya" Kata anda.
Pertanda saham yang turun drastis karena rumor / sentimen akan rebound, biasanya diawali dengan menurunnya tekanan jual.
Jika masih lanjut turun seperti pola kemarin, ada baiknya tunggu support-supportnya. Jika penurunan sudah mulai reda, mulai ada akumulasi, dan pola candle sudah tidak membentuk red marubozu anda bisa masuk bertahap, jangan langsung full power.
Kita lanjutkan pembahasan ini di Part III untuk melihat apakah di hari ketiga saham yang turun drastis karena rumor masih melanjutkan penurunan atau sudah mulai ada pertanda rebound dan bisa dimanfaatkan untuk trading cepat, maupun buy on weakness.
Jadi kita akan lakukan analisa real time lagi di hari ketiga. Baca lanjutan tulisan ini di pos berikut: Saham Bagus yang Turun Drastis - Part III.
Anda bisa lihat kedua grafik saham diatas (yang saya beri tanda persegi), candlestick kedua menunjukkan bahwa INDF maupun ICBP harganya masih melanjutkan penurunan drastis lagi di hari kedua.
Candlestick-nya mirip dengan pola pertama, yaitu red marubozu (open = high, low = close, sehingga tidak ada lower dan upper shadownya). Karena di hari kedua harga saham masih turun dan belum menunjukkan tanda-tanda rebound, maka ada baiknya trader tidak terburu-buru mengambil posisi membeli.
Selain itu, kedua saham juga mulai turun menuju titik support terendahnya selama 6 bulan (lihat garis horizontal merah di saham ICBP diatas). Jadi, titik support ini juga bisa menjadi acuan: Kalau saham turun dibawah support2 pentingnya, bisa jadi harga saham melanjutkan bearish continuation (turun lanjutan).
Namun jika saham mulai rebound dari titik support, atau sudah rebound sebelum mencapai support-nya, maka anda bisa pertimbangkan untuk trading.
Anda yang ingin memanfaatkan trading di pola-pola saham seperti ini, strateginya masih sama: Perhatikan pergerakan sahamnya saat open market.
Artinya, jika trader saham ingin mengincar saham2 yang punya pola-pola seperti ini, ada baiknya anda tidak terburu membeli saham, apalagi kalau tekanan jual masih cukup tinggi.
Candle red marubozu ini menunjukkan bahwa tekanan jual saham masih cukup tinggi. Dan semakin panjang body candlstick (merah), menunjukkan bahwa semakin tinggi minat pelaku pasar untuk menjual saham. Biasanya ini disebut dengan panic selling.
Hal ini sering terjadi ketika para trader melakukan panic selling pada saham-saham tertentu akibat adanya rumor / sentimen negatif. Jadi, pola-pola seperti ini juga terjadi pada saham2 yang lain.
"Lalu, kapan harga sahamnya akan naik lagi Pak Heze? Nggak sabar ingin tahu kapan naiknya" Kata anda.
Pertanda saham yang turun drastis karena rumor / sentimen akan rebound, biasanya diawali dengan menurunnya tekanan jual.
Jika masih lanjut turun seperti pola kemarin, ada baiknya tunggu support-supportnya. Jika penurunan sudah mulai reda, mulai ada akumulasi, dan pola candle sudah tidak membentuk red marubozu anda bisa masuk bertahap, jangan langsung full power.
Kita lanjutkan pembahasan ini di Part III untuk melihat apakah di hari ketiga saham yang turun drastis karena rumor masih melanjutkan penurunan atau sudah mulai ada pertanda rebound dan bisa dimanfaatkan untuk trading cepat, maupun buy on weakness.
Jadi kita akan lakukan analisa real time lagi di hari ketiga. Baca lanjutan tulisan ini di pos berikut: Saham Bagus yang Turun Drastis - Part III.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.