Setiap trader saham ingin meraih profit dari aktivitas trading yang dilakukan. Namun, profit sebenarnya merupakan hasil akhir trading. Untuk mencapai hasil, anda harus melalui proses. Proses trading yang benar akan membuahkan profit. Sebaliknya, proses trading yang salah, berisiko meningkatkan kerugian di saham.
Proses dalam trading yang saya maksud adalah analisa yang anda gunakan, memilih saham yang benar untuk trading, mengatur psikologis dan manajemen modal. Salah satu yang kita bahas di pos ini adalah: Menganalisa pergerakan saham yang sehat secara teknikal.
Perlu anda ketahui bahwa kualitas saham di Bursa Efek tidak semua sama. Ada saham yang likuid. Ada saham yang fluktuatifnya bagus. Sebaliknya, banyak juga saham yang tidak likuid. Transaksinya sangat sedikit. Pergerakan harga sahamnya sulit dianalisa dengan chart / teknikal.
Jadi ada saham-saham yang pergerakannya sehat. Dan ada saham2 yang pergerakannya tidak sehat, alias risikonya tinggi untuk trading. Nah, sebagai trader saham, anda harus bisa mencari saham2 yang sehat untuk trading.
Tujuannya, supaya anda bisa meminimalkan risiko dan mencetak profit yang lebih konsisten. Di pos ini, kita akan bahas sedikit contoh chart simpel untuk membedakan saham yang pergerakannya 'sehat' dan 'tidak sehat', terutama untuk seorang trader. Beberapa ciri saham yang pergerakannya sehat adalah:
1. Harga saham naik-turun secara wajar / fluktuatif
Saham yang sehat adalah saham yang memiliki fluktuatif, yaitu saham2 yang naik dan turun secara wajar. Kalau saham sudah turun dan diskon, banyak trader yang memborong sahamnya, sehingga naik. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Sebaliknya, saham yang sudah naik banyak, pasti akan turun lagi, karena para trader menganggap bahwa saham tersebut sudah terlalu tinggi, sehingga waktunya take profit. Ketika saham dijual dan turun banyak, then saham tersebut naik lagi.
Begitulah siklusnya. Intinya, saham yang memiliki fluktuatif adalah ciri saham yang sehat, bukan saham yang naik terus tanpa ada koreksi signifikan, atau turun terus dengan kenaikan yang sangat sedikit, atau sideways terus dengan range support resisten terlalu sempit.
Jadi kalau anda menemukan saham yang sedang turun karena sebelumnya sudah naik tinggi, anda nggak perlu panik. Itu adalah siklus saham, dan justru adanya fluktuatif menunjukkan bahwa saham tersebut adalah saham yang sehat.
Dari fluktuatif yang sehat itulah anda bisa memanfaatkannya untuk trading, menerapkan strategi buy on weakness, buy on breakout untuk mendapat profit.
2. Naik turun harga saham yang berpola
Saham yang sehat juga memiliki fluktuatif harga saham yang jelas. Saham2 yang bagus umumnya naik turun sekitar 1-4% dalam kondisi market yang normal (tidak banyak sentimen positif atau negatif).
Contohnya bisa anda lihat saham2 blue chip atau saham2 LQ45 yang naik turun harga sahamnya di kisaran 1-4% sehari namun persentase fluktuatifnya relatif stabil.
Bandingkan dengan saham-saham gorengan seperti FREN, ABBA, TELE yang bisa naik 15% sehari, namun beberapa menit kemudian turun 15%. Dan keesokan harinya nyaris tidak ada transaksi seperti 1-2 sebelumnya. Ini merupakan contoh saham yang pergerakannya tidak sehat.
Saham-saham yang pergerakannya sehat memang jarang mengalami kenaikan atau penurunan harga yang terlalu drastis. Hal ini karena saham2 tersebut banyak ditradingkan (peminatnya banyak), sehingga pergerakan harga saham lebih mencerminkan psikologis market.
3. Candlestick membentuk pola-pola yang bisa dianalisa support dan resistennya
Saham yang sehat bisa anda lihat juga melalui analisa teknikal (grafik) sahamnya. Yap, saham yang sehat umumnya memiliki pola-pola yang jelas. Candlestick bisa dianalisa. Ada tren harga yang terbentuk pada grafik sahamnya.
Grafik juga memiliki chart pattern seperti double bottom, cup and handle, triple top, sehingga chart saham bisa digunakan untuk menganalisa apakah pola saham2 tersebut sudah layak dibeli. Pelajari juga: Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten.
Contoh konkritnya bisa anda perhatikan pada kedua saham berikut yaitu grafik saham INDF dan saham FREN:
Kedua saham tersebut punya pola yang sangat berbeda. Saham FREN bisa anda lihat harganya turun drastis, dan kemudian sideways terus dengan rentang harga yang sangat sempit (tanda persegi). Terkadang candlesticknya panjang, terkadang candlesticknya nyaris tidak muncul (karena sepi transaksi, tanda lingkaran).
Sebaliknya pada chart saham INDF, anda bisa melihat fluktuatif harga yang jelas. Setelah INDF turun, akan diikuti dengan rebound. Demikian juga, ketika INDF sudah naik, INDF akan turun lagi.
Sehingga pada chart INDF kita bisa melihat pola-pola grafik, di mana pola2 ini bisa kita lakukan banyak analisa mulai dari melihat di mana titik2 support dan resisten acuannya, chart pattern, pola2 candlesticknya.
Proses dalam trading yang saya maksud adalah analisa yang anda gunakan, memilih saham yang benar untuk trading, mengatur psikologis dan manajemen modal. Salah satu yang kita bahas di pos ini adalah: Menganalisa pergerakan saham yang sehat secara teknikal.
Perlu anda ketahui bahwa kualitas saham di Bursa Efek tidak semua sama. Ada saham yang likuid. Ada saham yang fluktuatifnya bagus. Sebaliknya, banyak juga saham yang tidak likuid. Transaksinya sangat sedikit. Pergerakan harga sahamnya sulit dianalisa dengan chart / teknikal.
Jadi ada saham-saham yang pergerakannya sehat. Dan ada saham2 yang pergerakannya tidak sehat, alias risikonya tinggi untuk trading. Nah, sebagai trader saham, anda harus bisa mencari saham2 yang sehat untuk trading.
Tujuannya, supaya anda bisa meminimalkan risiko dan mencetak profit yang lebih konsisten. Di pos ini, kita akan bahas sedikit contoh chart simpel untuk membedakan saham yang pergerakannya 'sehat' dan 'tidak sehat', terutama untuk seorang trader. Beberapa ciri saham yang pergerakannya sehat adalah:
1. Harga saham naik-turun secara wajar / fluktuatif
Saham yang sehat adalah saham yang memiliki fluktuatif, yaitu saham2 yang naik dan turun secara wajar. Kalau saham sudah turun dan diskon, banyak trader yang memborong sahamnya, sehingga naik. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
Sebaliknya, saham yang sudah naik banyak, pasti akan turun lagi, karena para trader menganggap bahwa saham tersebut sudah terlalu tinggi, sehingga waktunya take profit. Ketika saham dijual dan turun banyak, then saham tersebut naik lagi.
Begitulah siklusnya. Intinya, saham yang memiliki fluktuatif adalah ciri saham yang sehat, bukan saham yang naik terus tanpa ada koreksi signifikan, atau turun terus dengan kenaikan yang sangat sedikit, atau sideways terus dengan range support resisten terlalu sempit.
Jadi kalau anda menemukan saham yang sedang turun karena sebelumnya sudah naik tinggi, anda nggak perlu panik. Itu adalah siklus saham, dan justru adanya fluktuatif menunjukkan bahwa saham tersebut adalah saham yang sehat.
Dari fluktuatif yang sehat itulah anda bisa memanfaatkannya untuk trading, menerapkan strategi buy on weakness, buy on breakout untuk mendapat profit.
2. Naik turun harga saham yang berpola
Saham yang sehat juga memiliki fluktuatif harga saham yang jelas. Saham2 yang bagus umumnya naik turun sekitar 1-4% dalam kondisi market yang normal (tidak banyak sentimen positif atau negatif).
Contohnya bisa anda lihat saham2 blue chip atau saham2 LQ45 yang naik turun harga sahamnya di kisaran 1-4% sehari namun persentase fluktuatifnya relatif stabil.
Bandingkan dengan saham-saham gorengan seperti FREN, ABBA, TELE yang bisa naik 15% sehari, namun beberapa menit kemudian turun 15%. Dan keesokan harinya nyaris tidak ada transaksi seperti 1-2 sebelumnya. Ini merupakan contoh saham yang pergerakannya tidak sehat.
Saham-saham yang pergerakannya sehat memang jarang mengalami kenaikan atau penurunan harga yang terlalu drastis. Hal ini karena saham2 tersebut banyak ditradingkan (peminatnya banyak), sehingga pergerakan harga saham lebih mencerminkan psikologis market.
3. Candlestick membentuk pola-pola yang bisa dianalisa support dan resistennya
Saham yang sehat bisa anda lihat juga melalui analisa teknikal (grafik) sahamnya. Yap, saham yang sehat umumnya memiliki pola-pola yang jelas. Candlestick bisa dianalisa. Ada tren harga yang terbentuk pada grafik sahamnya.
Grafik juga memiliki chart pattern seperti double bottom, cup and handle, triple top, sehingga chart saham bisa digunakan untuk menganalisa apakah pola saham2 tersebut sudah layak dibeli. Pelajari juga: Menemukan Saham Naik dengan Variasi Support Resisten.
Contoh konkritnya bisa anda perhatikan pada kedua saham berikut yaitu grafik saham INDF dan saham FREN:
Saham FREN |
Saham INDF |
Sebaliknya pada chart saham INDF, anda bisa melihat fluktuatif harga yang jelas. Setelah INDF turun, akan diikuti dengan rebound. Demikian juga, ketika INDF sudah naik, INDF akan turun lagi.
Sehingga pada chart INDF kita bisa melihat pola-pola grafik, di mana pola2 ini bisa kita lakukan banyak analisa mulai dari melihat di mana titik2 support dan resisten acuannya, chart pattern, pola2 candlesticknya.
"Bung Heze, berarti apakah dengan membeli saham-saham yang pergerakannya sehat kita pasti profit?" Tanya anda.
Mengetahui ciri-ciri saham yang sehat merupakan tahap yang cukup penting, supaya anda tidak mudah terjebak dalam trading. Tapi tentu saja, setiap saham ada momennya sendiri.
Artinya, bukan berarti anda membeli saham yang sehat secara teknikal, anda pasti untung. Masih ada tahapan selanjutnya yaitu ANALISA SAHAM SPESIFIK.
Karena setiap saham yang ingin anda beli, anda harus analisa terlebih dahulu untuk melihat apakah MOMENTUM dan TIMING-nya sudah pas untuk dibeli? Apakah harganya sekarang sudah bagus? Apakah harganya masih terlalu mahal?
Dalam hal ini, kombinasi analisa teknikal, screening saham, analisa market berperan penting untuk menyeleksi saham2 sehat yang sudah layak ditradingkan. Anda bisa pelajari praktik2 analisa teknikal yang simpel disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
Mengetahui ciri-ciri saham yang sehat merupakan tahap yang cukup penting, supaya anda tidak mudah terjebak dalam trading. Tapi tentu saja, setiap saham ada momennya sendiri.
Artinya, bukan berarti anda membeli saham yang sehat secara teknikal, anda pasti untung. Masih ada tahapan selanjutnya yaitu ANALISA SAHAM SPESIFIK.
Karena setiap saham yang ingin anda beli, anda harus analisa terlebih dahulu untuk melihat apakah MOMENTUM dan TIMING-nya sudah pas untuk dibeli? Apakah harganya sekarang sudah bagus? Apakah harganya masih terlalu mahal?
Dalam hal ini, kombinasi analisa teknikal, screening saham, analisa market berperan penting untuk menyeleksi saham2 sehat yang sudah layak ditradingkan. Anda bisa pelajari praktik2 analisa teknikal yang simpel disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.