SAHAM MURAH selalu dicari oleh para trader saham, karena ketika harga suatu saham sedang murah, anda bisa membeli saham tersebut dengan jumlah lot lebih banyak. Saham murah juga bisa dijangkau dengan modal yang relatif kecil.
Tetapi dalam praktikknya, mengartikan saham murah bisa sangat subjektif. Setiap trader / investor saham bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai arti SAHAM MURAH.
Seringkali saham murah diartikan sebagai: Pertama, saham yang harganya sudah turun. Kedua, saham yang nominalnya rendah (saham-saham yang umumnya harganya dibawah Rp500).
Sebagai trader saham, mana yang sering anda incar? Apakah anda lebih sering membeli saham yang nominalnya rendah, atau membeli saham yang sedang diskon (sudah turun banyak?
SAHAM MURAH YANG NOMINALNYA RENDAH
Banyak trader pemula, trader-trader saham yang modalnya masih kecil (di kisaran Rp1 juta atau dibawah itu), umumnya selalu mengincar saham2 yang harganya kecil yaitu saham2 yang harganya di kisaran Rp50, R60, Rp100 per saham.
Jika harga saham adalah Rp100, maka anda hanya perlu mengeluarkan uang minimal Rp10.000 (Rp100 x 1 lot x 100 lembar saham) untuk memiliki saham tersebut. Dan di pasar saham memang jumlah saham yang nominalnya rendah sangat banyak, ada ratusan. Inilah yang membuat saham2 nominal rendah sering diincar trader: Jumlahnya banyak dan bisa dibeli dengan modal kecil.
Tapi masalahnya, mayoritas saham yang harganya sangat rendah, biasanya pergerakan harga sahamnya tidak likuid, sepi transaksi dan sahamnya lebih banyak digerakkan oleh bandar-bandar lokal (biasanya bandar perorangan atau beberapa kelompok orang).
Kekurangan membeli saham murah (nominalnya kecil) adalah pergerakan harga sahamnya yang sangat tidak pasti. Sudah tidak likuid, sahamnya digerakkan oleh bandar, sehingga naik turun harganya sangat tidak stabil.
Saham2 yang murah secara nominal seringkali menjadi 'saham tidur' (tidak diperdagangkan lagi dalam waktu lama), karena sedikit peminat dan biasanya setelah bandar untung di saham tersebut, bandar akan "cabut" dari sahamnya, sehingga harganya tidak bergerak lagi. Pelajari juga: Bandar Saham: Bandar Saham Indonesia.
"Bung Heze, ada nggak saham murah bagus yang bisa dibeli dengan modal kecil? Soalnya modal saya masih terbatas nih" Tanya anda.
Tentu saja ada. Sebagai referensi, anda bisa coba pertimbangkan untuk trading di beberapa saham murah bagus berikut ini: 8 Saham Bagus yang Bisa Dibeli dengan Modal Rp100 Ribu.
Tetapi memang pilihan saham bagus yang harganya rendah itu sedikit. Seperti yang kita bahas tadi bahwa kebanyakan saham yang harganya sangat rendah, umumnya adalah saham2 gorengan yang risikonya besar.
Karena saham2 yang bagus dan likuid biasanya banyak dibeli dan ditradingkan, sehingga harga sahamnya tidak akan serendah / semurah itu.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya anda meningkatkan modal trading anda. Modal ideal trading untuk pemula adalah Rp1-3 juta. Dengan demikian, anda bisa memilih lebih banyak saham yang kualitasnya bagus.
Tidak hanya terpaku untuk mencari saham2 yang nominalnya murah saja untuk trading. Pelajari juga: Modal Ideal Trading Saham.
SAHAM MURAH YANG SUDAH TURUN
Saham murah kedua, adalah saham yang harganya sudah TURUN / KOREKSI. Saham yang turun harganya akan jadi lebih murah, sehingga bisa anda jangkau dengan modal yang lebih kecil.
Namun perlu anda pahami juga bahwa tidak semua saham yang harganya sedang turun adalah saham yang harganya sudah murah atau diskon.
Faktanya, kita juga sering menemukan saham yang harganya sudah turun katakanlah dari harga Rp3.000 ke Rp2.800, tetapi ternyata harga sahamnya masih bisa turun terus.
Ini menunjukkan bahwa tidak semua saham yang sedang turun / koreksi bisa dikategorikan sebagai saham murah. Saham bisa diktakan murah, bukan hanya karena saham tersebut sedang turun, tetapi sahamnya sudah masuk dalam kriteria SAHAM DISKON.
Saham diskon merupakan saham-saham yang harganya sudah turun dan punya potensi untuk REBOUND atau NAIK LAGI. Jika anda membeli saham diskon, maka anda berpotensi untuk mendapatkan profit lebih maksimal dari trading saham.
Sedangkan kalau anda asal membeli saham yang harganya sedang turun tanpa mengetahui dan menganlisa apakah sahamnya sudah masuk saham diskon atau belum, anda berpotensi 'menangkap pisau jatuh.'
Ada baiknya anda pelajari dan praktikkan juga cara-cara mencari saham diskon dan murah secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.
SAHAM MURAH ADALAH SAHAM YANG BAGUS UNTUK TRADING
Saham yang harganya sudah murah, memiliki potensi untuk naik. Hal ini karena pola / siklus di market kurang lebih sama. Ketika harga saham sudah naik / tinggi, pasti para pelaku pasar akan take profit, sehingga harganya turun.
Setelah saham turun dan murah, pasti trader akan memborong lagi sahamnya. Sama seperti ketika anda berbelanja di supermarket, ketika ada barang bagus yang murah atau diskon, pasti barang tersebut akan lebih laris dibandingkan saat tidak ada diskon.
Jadi di dalam trading saham, anda bisa menerapkan strategi trading dengan mengincar saham2 yang harganya murah. Namun tentunya, pilihlah saham murah yang diskon.
Jangan hanya mencari saham murah karena nominal harganya yang rendah (risikonya besar) atau sekedar membeli saham yang sedang turun tanpa menganalisa.
SAHAM MURAH SECARA FUNDAMENTAL
Sebagai tambahan, ketika berbicara saham trader biasanya melihat berdasarkan harganya dan momentum (koreksi harga saham), seperti yang sudah kita ulas diatas.
Selain itu, saham juga bisa dikatakan murah jika VALUASI SAHAM-nya sudah rendah. Valuasi saham sederhana bisa kita analisa dengan pendekatan Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).
Anda bisa pelajari disini: Valuasi Saham: Price Earning Ratio & Price to Book Value. Saham murah secara valuasi biasanya bukan digunakan oleh trader jangka pendek, tetapi lebih banyak dipakai fundamentalist alias investor atau trader jangka menengah.
Jadi untuk membeli saham murah, anda harus menggunakan analisa yang tepat. Jangan terbalik. Kalau anda trader, carilah saham murah secara teknikal. Bisa anda pelajari disini: Full Praktik Menemukan Saham Murah dan Diskon.
Sedangkan untuk anda yang punya tujuan investasi jangka panjang atau trading jangka menengah, anda bisa menggunakan analisa valuasi saham untuk menilai saham-saham yang sudah murah dan layak disimpan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.