Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, ada satu ukuran penting yang harus anda perhatikan yaitu kas. Kas adalah aset lancar yang paling penting, karena ketika perusahaan memiliki kas besar, perusahaan akan selalu siap ketika perusahaan membutuhkan dana untuk keperluan2 yang penting, misalnya untuk membayar utang jangka pendek.
Salah satu analisis rasio keuangan yang bisa digunakan untuk menganalisis kas perusahaan adalah rasio perputaran kas. Apa kegunaan rasio perputaran kas? Dan bagaimana interpretasi perputaran kas?
Perputaran kas (cash turnover) menunjukkan berapa kali kas perusahaan berputar dalam satu periode melalui penjualan. Dengan kata lain, perputaran kas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kas perusahaan mampu menghasilkan penjualan.
Rumus perputaran kas adalah sebagai berikut:
Rumus perputaran kas adalah penjualan bersih (dari laporan laba rugi) dibagi dengan rata-rata kas. Rata-rata kas didapatkan dari (kas awal tahun + kas akhir tahun) / 2.
Semakin besar peputaran kas, maka perusahaan tersebut semakin baik. Hal ini menunjukkan kas perusahaan dapat terus berputar dan digunakan untuk kegiatan2 operasional (seperti pembelian bahan baku, biaya kirim) yang dapat meningkatkan penjualan.
Kas perusahaan yang terus berputar menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan kas perusahaan untuk menghasilkan penjualan yang besar. Kas yang terus berputar menunjukkan bahwa semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan.
Sebaliknya, kalau perputaran kas perusahaan semakin kecil, maka hal ini menunjukkan bahwa kas perusahaan tidak berputar dengan baik, alias kas perusahaan semakin sulit kembali ke perusahaan, sehingga hal ini dapat berpotensi mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
Oke sekarang kita akan langsung masuk ke contoh kasus. Disini saya menggunakan laporan keuangan PT Indofood (INDF). Perhatikan perhitungan dan rasio perputaran kas INDF dibawah ini:
Pada perhitungan perputaran kas INDF selama 2 tahun, terlihat bahwa kas INDF pada tahun 2014 berputar sebanyak 4,57 kali dan pada tahun 2015 perputaran kas INDF mengalami peningkatan menjadi sebesar 4,7 kali.
Rasio perputaran kas INDF mengalami peningkatan selama 2 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa INDF mampu mengelola kas-nya dengan baik sehingga mampu menghasilkan pejualan bagi perusahaan. Perputaran kas yang meningkat ini menunjukkan bahwa kas INDF terus mampu didayagunakan dengan baik.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, anda bisa membandingkan rasio perputaran kas dengan industri sejenis. Apabila perputaran kas suatu perusahaan lebih tinggi dibandingkan rata2 industrinya, maka dapat dikatakan perputaran kas INDF bagus. Sebaliknya, jika ternyata perputaran kas INDF berada dibawah rata2 industri, maka perputaran kas INDF dapat dikatakan kurang bagus.
sslam, bagaimana kalau laporan keuangan yang kita analisa dari laporan keuangan kuartal I (1Q18), terus bagaimana mengetahui kas akhir tahunnya?
ReplyDeleteKalau anda menggunakan laporan kuartal, maka untukk mengetahui posisi kas akhir tahun, nilainya harus disetahunkan terlebih dahulu untuk melihat angka estimasi..
DeleteJadi kalau pakai laporan kuartal 1, maka perhitungannya kas / 3 * 12.
Demikian juga kalau kuartal 2 berarti: Kas / 6 * 12. Kalau kuartal 3: kas / 9 * 12
Salam mas, soal pertanyaan mbak hermina hasan di atas,
ReplyDeleteKalau kas disetahunkan, kan otomatis revenue / penjualan bersihnya kan hanya laporan kuartal 1 saja, bukan setahun.
Jadi apa harus disetahunkan juga penjualan bersihnya? Apakah itu sama saja? Karena kalau kedua-duanya disetahunkan dengan kedua-duanya tidak disetahunkan kan mungkin hasilnya sama saja.
Kalau ingin analisa laporan kuartal dengan data yang disetahunkan, maka semuanya harus disetahunkan, bukan hanya kas-nya saja.
DeleteData yang kita setahunkan semuanya adalah angka ESTIMASI, jadi semua harus disetahunkan.
Kalau hanya salah satu yang disetahunkan, maka hasilnya akan jadi tidak valid, maka dari itu kedua2nya harus disetahunkan untuk menghasilkan angka estimasi.
Oke, terima kasih mas atas jawabannya. Semoga berkah
ReplyDeletesama-sama
Delete