Di pos ini: Buy On Weakness Saham: Strategi Trading yang Aman, saya pernah menuliskan strategi buy on weakness (BOW) saham. Kalau ada yang namanya buy on weakness, maka di dalam trading saham ada juga yang namanya strategi buy on breakout. Untuk selanjutnya kita singkat saja jadi BOB.
BOW berarti kebalikan dari BOB. BOB adalah strategi membeli saham ketika saham tersebut breakout dari resisten tertentu. Untuk lebih jelasnya, coba anda perhatikan chart dibawah ini:
Pada saham PTBA diatas, jika menerapkan strategi BOB, maka momentum belinya adalah pada tanda lingkaran merah diatas, di mana trader memasang entry buy saat PTBA telah breakout dari resisten, dan siap melanjutkan tren naiknya lagi.
Jadi konsep trading BOB adalah membeli saham yang uptrend. Dikatakan uptrend karena anda membeli saham yang sudah breakout dari resisten tertentu, sehingga saham sudah meninggalkan tren turunnya.
Buy on breakout ini beda tipis dengan strategi buy high sell higher. Pernah dengar strategi trading tersebut? Buy high sell higher berarti anda membeli saham di harga tinggi, dan menjual di harga lebih tinggi. Konsepnya sama dengan buy on breakout: Saham yang uptrend masih punya potensi untuk uptrend lagi.
Barangkali anda amati saham2 seperti ERAA, TKIM, INKP, TOPS saham2nya pernah uptrend terus, dan trader2 yang sebelumnya nggak kebagian saham2 ini, akhirnya tetap masuk di harga tinggi (karena sudah breakout dari resisten-resisten tertentu dan terus uptrend), dan tetap saja berhasil jual di harga yang lebih tinggi.
Terkait efektif tidaknya strategi BOB ini, memang banyak perdebatan rekan-rekan trader tentang strategi BOB ini. Sebagian trader yang pro dengan strategi ini mengatakan: "Beli saham setelah breakout lebih meyakinkan daripada membeli saham yang lagi turun, buktinya TKIM, ERAA, INKP saya profit terus."
Namun sebagian lagi yang kontra dengan strategi BOB mengatakan: "Strategi BOB sulit diterapkan di saham, karena seringkali saham yang breakout kemudian turun lagi setelahnya".
"Jadi Pak Heze apakah strategi BOB ini bagus kita terapkan dalam trading atau tidak?" Tanya anda penasaran.
Seperti yang sering saya tuliskan, tidak ada namanya analisis yang sempurna. Sebaliknya, tidak analisis yang paling jelek. Semua kembali lagi pada anda sebagai pengguna analisis tersebut. Memang ada banyak cara menganalisis BOB ini, misalnya anda bisa pakai MA 30, MA 60 atau anda bisa menganalisis resisten2 kuat tertentu, dan saya juga pernah menuangkan strateginya disini: Panduan Memilih Saham Bagus.
Sayangnya banyak trader yang menggunakan strategi BOB ini hanya karena faktor ingin untung cepat dan ikut2an saja. Misalnya, trader ingin membeli saham TKIM hanya karena sahamnya sedang uptrend dan sedang banyak diperbincangkan.
Sehingga, akhirnya banyak trader yang ujungn2nya bukan trading melainkan hanya spekulasi. Jadi, kalau anda ingin menerapkan BOB, anda harus memiliki suatu dasar analisa yang kuat. Baca juga: Tips Memilih Saham yang Bagus.
Selain itu, anda harus jeli dalam melakukan analisa. Kalau strategi BOB ini tidak mampu membuat anda profit, misalnya anda sering terkena false signal, prediksi anda sering salah ketika menganalisis kapan saham yang breakout dari resisten, anda sering nyangkut di harga atas, maka jangan ngotot menggunakan strategi BOB ini. Baca juga: Breakout Saham: True Breakout dan False Breakout. Masih banyak strategi trading lain yang bisa anda gunakan.
BOW berarti kebalikan dari BOB. BOB adalah strategi membeli saham ketika saham tersebut breakout dari resisten tertentu. Untuk lebih jelasnya, coba anda perhatikan chart dibawah ini:
Pada saham PTBA diatas, jika menerapkan strategi BOB, maka momentum belinya adalah pada tanda lingkaran merah diatas, di mana trader memasang entry buy saat PTBA telah breakout dari resisten, dan siap melanjutkan tren naiknya lagi.
Jadi konsep trading BOB adalah membeli saham yang uptrend. Dikatakan uptrend karena anda membeli saham yang sudah breakout dari resisten tertentu, sehingga saham sudah meninggalkan tren turunnya.
Buy on breakout ini beda tipis dengan strategi buy high sell higher. Pernah dengar strategi trading tersebut? Buy high sell higher berarti anda membeli saham di harga tinggi, dan menjual di harga lebih tinggi. Konsepnya sama dengan buy on breakout: Saham yang uptrend masih punya potensi untuk uptrend lagi.
Barangkali anda amati saham2 seperti ERAA, TKIM, INKP, TOPS saham2nya pernah uptrend terus, dan trader2 yang sebelumnya nggak kebagian saham2 ini, akhirnya tetap masuk di harga tinggi (karena sudah breakout dari resisten-resisten tertentu dan terus uptrend), dan tetap saja berhasil jual di harga yang lebih tinggi.
Terkait efektif tidaknya strategi BOB ini, memang banyak perdebatan rekan-rekan trader tentang strategi BOB ini. Sebagian trader yang pro dengan strategi ini mengatakan: "Beli saham setelah breakout lebih meyakinkan daripada membeli saham yang lagi turun, buktinya TKIM, ERAA, INKP saya profit terus."
Namun sebagian lagi yang kontra dengan strategi BOB mengatakan: "Strategi BOB sulit diterapkan di saham, karena seringkali saham yang breakout kemudian turun lagi setelahnya".
"Jadi Pak Heze apakah strategi BOB ini bagus kita terapkan dalam trading atau tidak?" Tanya anda penasaran.
Seperti yang sering saya tuliskan, tidak ada namanya analisis yang sempurna. Sebaliknya, tidak analisis yang paling jelek. Semua kembali lagi pada anda sebagai pengguna analisis tersebut. Memang ada banyak cara menganalisis BOB ini, misalnya anda bisa pakai MA 30, MA 60 atau anda bisa menganalisis resisten2 kuat tertentu, dan saya juga pernah menuangkan strateginya disini: Panduan Memilih Saham Bagus.
Sayangnya banyak trader yang menggunakan strategi BOB ini hanya karena faktor ingin untung cepat dan ikut2an saja. Misalnya, trader ingin membeli saham TKIM hanya karena sahamnya sedang uptrend dan sedang banyak diperbincangkan.
Sehingga, akhirnya banyak trader yang ujungn2nya bukan trading melainkan hanya spekulasi. Jadi, kalau anda ingin menerapkan BOB, anda harus memiliki suatu dasar analisa yang kuat. Baca juga: Tips Memilih Saham yang Bagus.
Selain itu, anda harus jeli dalam melakukan analisa. Kalau strategi BOB ini tidak mampu membuat anda profit, misalnya anda sering terkena false signal, prediksi anda sering salah ketika menganalisis kapan saham yang breakout dari resisten, anda sering nyangkut di harga atas, maka jangan ngotot menggunakan strategi BOB ini. Baca juga: Breakout Saham: True Breakout dan False Breakout. Masih banyak strategi trading lain yang bisa anda gunakan.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.